"Jadi benar kalian itu adik kaka?"
"Ya benal! Esta kaka Ku"
"Astaga! Ini gila! Pantas kalian itu mirip"
Kami sedang makan siang dikantin. Tidak ada ka Tara disini. Kurasa dia menghindariku.
Sejak kejadian tempo hari kami belum pernah bertemu lagi. Dia tidak pernah terlihat disekolah. Apa dia tidak datang ke sekolah?
'Ka Tara mana?'
"Apa kamu melindukannya Es?"
"Wahh wahh Es, kamu menyukai kaka tirimu sendiri?"
'Bukan! Aku hanya belum melihatnya'
"Aku juga ga liat Es. Telakhir melihatnya saat kita belangkat sekolah"
Sudah jelas dia menghindariku. Tapi kenapa? Apa salahku? Apa karna yang ia katakan?
Harusnya aku yang menghindar. Tapi aku merasa itu tidak perlu. Lalu kenapa dia?
Ahhh sudahlah aku pusing memikirkannya! Sebaiknya aku kembali kekelas saja.
"Kemana?"
'Kelas'
"Aku ikut"
"Aku juga"
Mereka selalu saja membuntutiku. Aku butuh waktu sendiri. Aku ingin menenangkan diriku sejenak.
Kurebahkan kepalaku di bangku. Anne dan Tora terus saja ribut. Aku bersumpah semoga saja mereka saling jatuh cinta nanti.
Kringggg~~~~~
Ah, aku sedang tak bernafsu untuk belajar. Tapi aku harus tetap belajar! Aku tidak ingin mengecewakan ayah dan Om Guntur.
Bu Inggit membahan materi yang akan diujikan minggu depan. Aku harus mendapat nilai yang bagus nanti. Jangan sampai nilai ku menurun.
Matematika itu mengasikkan jika kita memahaminya. Bisa juga jadi mimpi buruk jika kita tidak memahaminya sama sekali.
Soal demi soal telah Bu Inggit jelaskan. Tidak ada yang begitu menyulitkan untukku. Setidakknya sekarang, aku tidak tahu nanti.
Tring~~~
Ayah: Maaf baby girl! Ayah tidak bisa jemput. Pulang sama Om Guntur ya!
Sepertinya aku akan pulang sedikit terlambat. Aku harus menunggu Om Guntur dulu menyelesaikan pekerjaannya.
Tring~~~
Ayah: Jangan pulang dengan anak itu!
Tring~~~
Ayah: Ayah memperingatkanmu sayang!
Ck ayah ini. Sekali saja aku sudah paham.
"Esta! Bisa bantu ibu menyelesaikan soal ini!"
Aku ketahuan. Bu Inggit menatapku tajam. Aku berjalan selangkah demi langkah menuju papan tulis.
Ini soal yang cukup rumih. Penyelesaiannya cukup panjang. Semoga saja aku benar menjawabnya.
"Kamu boleh duduk. Lain kali perhatikan penjelasan saya!"
Aku mengangguk dan kembali duduk dikursiku.
"Baiklah anak-anak sampai disini pelajaran saya. Ingat! Pelajari soal yang Kita bahas sekarang. Karna ujian nanti tidak jauh dari soal yang kita bahas!"
"Baik Bu~~~"
Aku segera bergegas menuju ruang Om Guntur. Dijalan aku berpapasan dengan ka Tara. Tapi dia langsung berbalik arah.
YOU ARE READING
Just Me & My Dad(TAMAT)
General Fiction"Aku hanya ingin AYAH. Aku tak mau yang lain, termasuk IBU" Ayah bilang aku spesial. Aku lebih istimewa dari anak lain. Aku lebih kuat dari anak lain. Itu kenapa Tuha hanya memberiku seorang Ayah tanpa ibu. Mahes Pradipta. Pria tangguh yang bekerja...
