Apa Aku PutriMu?

2.3K 137 4
                                    

Aku tidak baik-baik saja hari ini. Badanku sedikit terasa panas. Mataku perih terlalu banyak menangis semalaman.

Pagi ini ayah masih mengantarku. Dari wajahnya aku tahu dia masih marah. Setiap kucoba melihatnya. Hanya ada rahangnya yang mengeras, bukan senyum hangat seperti biasanya.

Ini pertama kalinya ayah semarah ini. Aku merasa asing pada sosok yang sudah lama merawatku. Aku memang bukan anak ayah! Aku memang hanya anak adopsi. Atau bahkan ayah menemukanku ditempat sampah.

"Esta kamu gapapa?" Ah (lagi) aku melamun dikelas.

Aku mengangguk menjawab pertanyaan Om Guntur.

"Jangan melamun Esta! Jadi semuanya setuju kalau Esta yang jadi perwakilan kelas kita?"

"Setujuuuuu!~~~~"

Loh aku? Apa maksudnya? Sejak kapan aku mengajukan diri?

Bodoh kamu Esta! Siapa yang menyuruhmu melamun? Arghhh! Aku ingin berteriak! Andai aku bisa.

"Tidak ada penolakan Es! Semua sudah setuju. Dan setelah ini kamu ikut saya!"

Om Guntur memang ahli membujukku, atau lebih tepat, memaksaku!

Aku mengekorinya dengan enggan. Jujur aku tidak bersemangat melakukan apapun hari ini. Aku hanya ingin diam seharian dikamar.

Aku duduk di sofa ruang BK dan Om Guntur duduk disebelahku. Tidak ada siapapun disini.

"Apa yang terjadi Es?"

Ingatkan aku, kalau om Guntur itu terlalu peka!

"Om tau, pasti terjadi sesuatu. Ceritakan semuanya Es! Om akan bantu"

'Aku gapapa'

"Matamu bengkak dan merah. Wajahmu juga pucat!"

'Aku hanya begadang mengerjakan ini!'

Aku memang begadang mengerjakan tugas dari Om Guntur. Kuserahkan selembar kertas yang penuh dengan tulisanku.

"Ayahmu hanya hawatir terjadi sesuatu padamu. Dia hanya takut kamu tidak memperdulikannya lagi kalo kamu punya pacar! Cuma kamu yang dia punya"

Justru ayah yang melakukan itu padaku Om!

"Istirahatlah disini! Tidak akan ada siapapun. Om bawakan makanan nanti. Dan sepulang sekolah, kamu harus latihan untuk penampilanmu!"

'Aku kembali saja. Aku tidak apa-apa'

"Baiklah. Jaga dirimu!"

Aku butuh sendiri! Kakiku melangkah gontai menuju UKS. Aku butuh sedikit istirahat.

Kubaringkan tubuhku yang lemas. Kepalaku pusing. Sepertinya aku tidak bisa mengikuti kelas selanjutnya.

"Ayahmu marah?"

Kusibakam tirai penghalang disamping ranjang yang kutempati. Kak Tara?

"Maaf! Harusnya aku mengantarmu lebih cepat"

'Bukan salah kaka. Ga perlu minta maaf!'

"Kamu sakit?"

'Aku hanya lelah'

"Aku akan membawakanmu makanan. Kamu pasti belum makan"

Memang benar. Aku tidak sempat makan karna ayah menyuruhku terburu-buru.

Selang beberapa saat Om Guntur datang dengan semangkok bubur.

"Tara yang membawakannya. Dia anak baik meski terkesan urakan"

"Dia pasti menyukaimu Es. Dia rela melakukan ini untukmu. Bahkan hampir bolos karna ingin menemanimu"

Dia memang niat bolos dari tadi Om.

Just Me & My Dad(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang