Aneh Dan Menyenangkan

2.5K 141 34
                                    

"Guntur bangun!"

"Esta sayang bangun, sudah pagi!"

"Guntur cepat bangun! Baby girl come on wake up!"

Uhhh ayah. Ini hari minggu, aku ingin bangun aga siang.

Om Guntur menginap dirumah semalam. Alhasil pagi ini akan lebih rame dari biasanya.

Tok tok tok~~~

"Wake up sweetheart!"

Aku beranjak membuka pintu kamarku.

"Bangun dan cepat turun!"

'Oke'

Kulihat Om Guntur baru keluar dari kamarnya. Ayah memang tidak pernah membiarkanku bangun siang meskipun hari libur.

Aku kembali masuk, sungguh aku tidak bisa menahan rasa kantuk ini. Sebentar saja, hanya lima menit aku ingin memjamkan mataku.

Aku kembali memejamkan mataku. Buayan mimpi kembali menghampiriku.

"Sayang cepat turun!"

Ayolah yah lima menit saja aku sangat mengantuk!.

Tok tok tok~~~

"Esta ayo turun!"

"Hey angle wake up! Ayo sebelum ayahmu menyusul kemari!"

Ah Om Guntur mengganggu saja. Dia berulang kali mengguncang tubuhku. Dan memapahku menuju kamar mandi.

Aku mencuci mukaku dan menggosok gigiku. Setelah itu aku langsung turun. Mandi? Nanti saja, Om Guntur dan ayah pun belum mandi.

Aku menuruni satu persatu anak tangga. Terdengar suara riuh dibawah. Ayah pasti cekcok lagi dengan Om Guntur!

Ehhh?

Kenapa mereka disini? Sejak kapan?

"Kemari sayang duduk disamping ibu"

"Tidak! Dia duduk disampingku"

Aku duduk ditengah-tengah antara ayah dan Om Guntur. Keluarga Tora datang sepagi ini, untuk apa? Jangan bilang memaksaku tinggal dengan mereka!

"Heh bocah! Kenapa kamu mengajak mereka kemari?"

"Bukan aku! Justlu meleka yang mengajakku ayah"

"Ehh? Siapa yang kamu panggil ayah?"

"Ya Om lah. Kan Om ayahnya Esta. Esta itu kaka ku. Jadi, Om itu ayahku juga"

"Sejak kapan aku menikahi ibumu?"

"Dulu. Yang menghasilkan Esta"

"Jangan panggil aku Ayah Bocah!"

"Aku tetap akan memanggil Om ayah titik!."

"Sudahlah Mahes! Apa tujuan kalian kemari?"

Om Guntur menengahi adu mulut ayah dan Tora. Mereka takan berhenti jika terus dibiarkan.

"Kami hanya berkunjung. Aku ingin sarapan bersama putriku"

"Sejak kapan dia menjadi putrimu orang asing?"

Ayah memelukku erat dan berkata sinis pada ayah Tora.

"Sejak aku menikahi istriku"

"Ck. Apa hubungannya?"

"Dia ibu dari putrimu"

"Ck, ibu yang meninggalkan anaknya"

"Sudahlah yah. Ayo kita salapan! Aku sudah lapal. Om Guntul ayo kita kedapur. Mama ayo ikut bantu"

Just Me & My Dad(TAMAT)Onde histórias criam vida. Descubra agora