Chapter 31

6.7K 332 21
                                    

selamat membaca 👌

***

"apa kali ini kamu akan tetap bertahan? ku harap iya, karena kamulah pelita dalam gelapku."
~Erlangga Mahesa Darmawan~
***


   El terdiam menatap Candy yang tengah terlelap di sebelahnya, El masih tak mengerti kenapa hari ini Candy begitu manja dengannya padahal jika di pikir kakinya sudah sembuh total dan tak ada keluhan apa-apa, diantar pulang pun belom mau.

digenggamnya jemari mungil itu lalu diciumnya dengan lembut, ada rasa takut yang terus menghantuinya, perasaannya sedari tadi tidak tenang semenjak Satria mengungkapkan siapa dan apa tujuannya pindah kesekolah yang sama dengannya.

Tiba-tiba gelisah semakin membuat dadanya sesak, takut jika gadis disebelahnya saat ini pergi meninggalkannya.

Perlahan El ikut merebahkan dirinya kesamping Candy, matanya terpejam menghadap wajah polos gadisnya, ingin mendamaikan hati juga perasaannya.

"Jangan pernah tinggalin aku" pintanya dalam hati.

Satu jam kemudian..

Reno berjalan santai masuk kerumah yang sudah tidak asing lagi, diikuti oleh Genta, lalu diluar masih ada Ical dan Gery yang berdebat tentang satpam kompleks yang bernama dadang dan Dudung samar samar masih terdengar Ical ngotot berucap kalo mereka kembar. aaah sudahlah lupakan dua kurcaci itu.

Rena dan Genta tertegun sejenak saat melihat pemandangan berbeda didepan mata, di sebuah springbed size king yang berada di salah satu ruang terbuka ada dua orang yang terlelap bahkan dari nafas keduanya terlihat jika tidurnya sangat nyenyak.

"Serius ini, si koala tidur ama perempuan masih pake baju lengkap? Rekor" ucap Genta seakan tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Reno tersenyum dalam hati ia benar-benar salut dengan El, si brengsek itu benar-benar menjaga Candy dengan sangat baik, si preman itu benar benar mencintai Candy dengan cara yang sangat benar.

"Buju bus-----" mulut Ical segera dibekap oleh Genta karena yakin cowok itu pasti akan berteriak lantang.

"Gak usah ngebacot" peringat Genta dengan mata tertuju kearah dua orang yang masih terlelap.

"Seriusan? berdua doang dirumah, tapi El gak ngapa-ngapain nih cewek? Hebat!!!" ucap Gery dengan nada pelan.

"Ini baru pacaran sehat" sahut Reno.

Keempatnya kini menatap Candy dan El yang tidur bersebelahan, hanya kepala El yang meringkuk keleher Candy terlihat begitu nyaman.

"udah jangan diganggu, daripada El ngamuk terus kita gak dikasih ijin kemari,bisa rugi bandar gue!! Kalo dirumah,gue dilarang keras main game sama nyokap!!" Celetuk Ical sembari berjalan menuju tempat dimana ia biasa bermain game,

"Disekolah preman giliran dirumah sama nyokap aja takut" cela Gery.

"Yee biar bobrok begini gue patuh sama bonyok, apalagi nyokap, surga gue ada ditelapak kakinya" jawab Ical dengan sok bijak.

"Berbakti juga enggak lo,ngarepin surga!!" sahut Genta yang berbelok kearah dapur lebih tepatnya ke meja berbentuk oval lalu matanya berbinar ketika melihat Ayam panggang lengkap dengan sambal dan lalapan sudah terhidang dengan sangat menggoda, tanpa pikir panjang apalagi membalas ocehan Ical, ia membalik piring yang sudah tersedia lalu segera mengambil nasi dan lauk.

"Liat makanan langsung kicep" umpat Ical.

"Inget, maennya gak pake teriak!!" peringat Reno ketika Ical sudah meraih stik ps begitu juga dengan Gery.

se-RASAWhere stories live. Discover now