Chapter 51

6.3K 358 63
                                    

Selamat membaca 😊
***

"Aku hanya ingin menjadi kepingan puzzle yang menggenapi bahagiamu"
_Candy Azzalea_

***

   Hari sudah berganti malam,didalam kamarnya yang bernuansa warna lembut gadis itu tersenyum memeluk bantal kecil berwarna biru muda lengkap dengan bulu bulu lembut. suasana hatinya sedang baik, masih mengingat dengan jelas senyum tulus dari seseorang yang telah menjadi bagian penting dalam hidupnya, masih terdengar jelas suara gelak tawa laki laki yang paling ahli membuat denyut jantungnya berdebar diatas batas normal.

Sore tadi ia menangkap sebuah kata bahagia baru yang sangat disyukuri olehnya, devinisi bahagia versi keluarga Erlangga, jika mengingat binar mata hitam laki-laki itu ada rasa bahagia yang berbeda, sore tadi ia menjadi saksi bahwa kepingan puzzle bahagia El kini mulai kembali.

Namun senyum itu sedikit memudar tatkala menyadari sesuatu, mungkin kepingan masalalu itu perlahan kembali,namun kini ada bagian baru yang hampir retak akankah akan patah lalu menjadi kepingan yang baru? harapannya saat ini adalah tidak,ia tidak ingin menjadi kepingan yang membuat Erlangga kembali terluka, laki-laki itu sudah terlalu lama memendam sebuah luka didasar hatinya dan kini perlahan mulai sembuh, Candy tak ingin menciptakan luka baru lagi, ia ingin El menggenggam bahagia saja, laki laki itu  berhak atas kata Bahagia.

"aku tak ingin menjadi kepingan yang hilang dan meninggalkanmu,aku hanya ingin menjadi kepingan puzzle yang menggenapi bahagiamu saja"

***

  Hari ini hari Sabtu, tentunya hari ini sekolah libur,Candy berjalan menuju blok H kemana lagi kalo bukan ke rumah El, kemarin badan El demam tinggi dan hal ini membuatnya khawatir terlebih laki-laki itu hanya tinggal sendirian dirumah sebesar itu, hubungan El dan Papinya sudah baik namun El tetap memilih untuk tinggal dirumahnya yang itu.

Kini ia sudah berada dilantai dua perlahan dibuka kamar yang tidak dikunci, ia segera meraih remot Ac dan mematikan mesin pendingin ruangan tersebut. Bagaimana mungkin El tidur dengan menyalakan Ac sedingin ini sedangkan badannya saja demam.

Setelah meletakkan kembali remot Ac,Candy berjalan mendekat ke ranjang, El masih bergulung dibawah selimut, tangannya memegang kening El,ada rasa sedikit lega saat merasakan demamnya sudah tak sepanas kemarin.

El bisa merasakan ada yang memegang keningnya namun matanya masih terlalu berat ia hanya bergumam tak jelas.apalagi semalaman ia juga tidak bisa tidur dengan nyenyak,ia baru bisa tidur menjelang fajar tadi.

Candy memilih menyelimuti El kembali dan berulang-ulang mengelus rambut El.

Hingga dua jam El mulai menggeliat merasakan hawa panas karena Ac dimatikan oleh Candy,tangannya terulur untuk meraih remot Ac yang berada dimeja kecil sebelah tempat tidurnya,namun ada tangan mungil yang lebih dulu mengambil alih remot tersebut sehingga El terpaksa membuka matanya.

Betapa kagetnya saat mendapati gadisnya duduk persis disebelahnya."gak pake Ac dulu hari ini"

El tak menjawab ia masih mengumpulkan kesadarannya benarkah yang dilihatnya adalah Candy,atau ini hanya ilusi semata.

"kamu masih demam kak,"

Tangan mungil itu menyentuh keningnya membuat El sadar betul jika ini bukan mimpi ataupun ilusi, gadis kecilnya benar-benar ada disampingnya.

se-RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang