Chapter 54

6.7K 342 82
                                    

Selamat membaca 👌
***

   Mungkin benar,keputusan terberat dalam hidup adalah ketika kita dihadapkan oleh dua pilihan antara bertahan atau melepaskan itulah yang tengah dijalani oleh Erlangga dan Candy. sudah kesekian kali mereka melewati pasang surut hubungan namun kembali selalu menjadi jawaban terakhir. Mereka memilih bertahan karena untuk saling melepaskanpun tidak bisa, keduanya akan sama-sama sakit dan terluka. tak ingin ditinggalkan atau meninggalkan yang ada keduanya ingin sama-sama tetap tinggal saling menguatkan.

Memperbaiki apa yang salah dan melengkapi apa yang kurang,bukankan romansa ini milik mereka berdua dan mereka berdualah yang berhak atas hubungan ini.

Jika kamu menanam padi kadang akan ada rumput yang ikut tumbuh,namun ingatlah jika kamu menanam rumput tidak akan tumbuh padi. Begitupula tentang kebaikan,jika kita berbuat baik adakalanya hal buruk akan ikut menyertai namun kamu tahu jika kita berbuat buruk tidak akan ada sedikitpun kebaikan yang ikut serta didalamnya. Maka dari itu teruslah berbuat baik meskipun tidak sempurna.

Sejak ungkapan El di teras kelas siang itu kini keduanya sering belajar bersama,kadang diperpus atau ditaman sekolah tidak hanya mereka saja,kadang Reno dan Rena pun ikut tentunya ada para habitat ragunan lainnya juga meski kadang mereka juga mendapat dampratan El karena bukannya  belajar malah brisik dan bikin onar,oiya ada kabar baik kini si kembar RenoRena sudah jadian berapa hari lalu mereka habis ditodong traktiran PJ oleh Geng Rusuh, Rena juga tak lagi nyablak ngaku ngefans sama ini dan itu, dan mungkin benar jika kita sudah menemukan seseorang yang tepat maka tanpa diperintahkan hati kita sudah berhenti mencari dan hanya ingin menetap, itulah yang dirasakan Reno dan Rena mereka memutuskan berhenti mencari karna sudah samasama saling menemukan.

Siang ini Candy dan El duduk bersebelahan di ruang belakang rumah El, El duduk bersila memangku buku sedangkan Candy duduk mengayun-ayunkan kakinya ditangannya memegang satu kotak cemilan dan satunya lagi memegang Novel fiksi remaja favoritenya, keduanya larut dalam dunia masing-masing meski begitu sesekali El melirik kearah gadisnya yang masih begitu asyik bersandar di lengannya,mulutnya sedari tadi tak berhenti mengunyah, sudah sedari tadi juga El dibuat gemas meskipun kenyataannya Candy sama sekali tak mengganggunya namun bagi El hanya melirik sekilas saja gadisnya itu, ia sudah gemas.

Hingga dering ponsel mengalihkan fokus mereka berdua.dengan sedikit malas El mengambil benda persegi berwarna hitam yang tergeletak diatas meja,namun ketika tahu siapa yang menelpon ia meletakkan kepala benda tersebut.

"kok gak diangkat kak?"

"Males"jawab El acuh.

"siapa tahu ada yang penting kak"

"yang penting cuma kamu"

Candy menghelai nafas,El suka begitu kalo diajak bicara jawabannya seenak jidat,

"gitu aja terus"

"udah sih yank, emang gak penting"

"emang siapa yang telpon"

"gak penting"

"aku tanyanya siapa kak"

Ponsel El kembali berdering,El samasekali tak berniat mengangkat,bahkan terlihat cuek. sehingga Candy melirik kearah ponsel,sedikit membulatkan mata ketika membaca nama yang tertera.

se-RASAWhere stories live. Discover now