30. Fakta yang sebenarnya

3.5K 174 11
                                    


Fakta kadang memang
tidak sesuai dengan ekspetasi dan realita yang dinanti.

-Difficult-








JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT UNTUK MENGHARGAI PENULIS😋





Rika menghela napas lega. Akhirnya ia bisa terbebas dengan Faro. Tadi sebenarnya dirinya sangat tidak menyukai topik pembicaraan dengan Faro. Menurut dirinya, topik pembicaraan dengan Faro membuatnya badmood sekaligus memuakan.

Tapi Rika tidak bisa membantah dan mengikuti topik pembicaraannya dengan Faro. Rika juga meladeninya dengan ogah-ogahan sebenarnya. Tapi Rika paksakan untuk menjawabnya dengan sekenanya.

Rika berjalan memasuki rumahnya. Rika melirik jam yang berada di pergelangan tangannya. Jam sudah menunjukkan pukul lima sore.

Dan sekarang Rika tersadar, jika tadi Rilla mengatakan padanya bahwa dirinya tidak boleh pulang kesorean.

"Aduh! Gue bakalan kena marah gak ya?" ucap Rika meruntuki dirinya sendiri.

Dengan langkah gemetar, Rika membuka pintu rumahnya dengan pelan dan juga perlahan-lahan. Setelah pintu terbuka, Rika langsung masuk.

"Baru pulang?"

"I-iya," jawab Rika langsung menunduk takut.

"Lo beruntung! Untungnya Mamah lagi di dapur dan gak kepapasan sama Mamah. Buruan masuk! Keburu ketahuan Mamah," ujar Rilla.

Akhirnya Rika bisa menghela napas lega. Dengan langkah terburu-buru, Rika langsung berjalan menuju kamarnya takut jika nanti Mamahnya akan memarahinya habis-habisan. Dan Rika sangat tidak ingin mendapatkan kemarahan Mamahnya itu.

Rika langsung menghempaskan tubuhnya begitu saja dikasur. Hari ini dirinya benar-benar lelah. Lelah pikiran dan juga lelah fisik. Rika langsung teringat dengan posisi ponselnya. Rika langsung mengambil ponselnya yang sedang di Charger.

Terdapat banyak sekali panggilan tak terjawab. Bukan panggilan tak terjawab tadi pagi. Tapi kali ini ada panggilan tak terjawab lagi. Dan parahnya itu dari Geva.

Tanpa menunggu lama lagi, Rika langsung menelpon Geva balik. Ia berdoa semoga Geva sedang tidak apa-apa. Kali ini panggilan tersambung, di hatinya sedikit senang. Rika berharap Geva mengangkatnya sekarang juga.

Dan yap. Kali ini Geva mengangkatnya.

"Hallo Gev, lo kenapa telfon gue berkali-kali?" tanya Rika langsung ke inti pembicaraan. Dirinya juga sedikit tidak suka basa-basi.

"Lo tadi pagi kenapa gak ada dirumah? Lo main sama laki-laki lain?" tanya Geva balik dengan nada suara ketus.

"G-gue gak main sam-" ucap Rika terpotong begitu saja oleh Geva.

"Gue kecewa sama lo!" potong Geva begitu saja. Lalu terdengar nada suara terputus. Ya, Geva mematikan teleponnya secara sepihak dan tanpa sepengetahuan Rika.

Rika yang ingin menjelaskan kepada Geva langsung menelfon lagi. Rika masih tidak mengerti sekaligus tidak paham. Otaknya kali ini sulit mencerna ucapan dari Geva. Mungkin ucapan Geva yang sengaja membingungkan atau otaknya yang sulit bekerja.

Kali ini sambungan telepon tersambung. Tapi Geva masih belum menerima. Rika menggigiti bawah bibirnya cemas.

Akhirnya Geva menerima telponnya. Entah kenapa, Rika ingin jingkrak-jingkrak karena saking senangnya.

"Gev, gue min-"

Tiba-tiba saja sambungan terputus. Rika menatap ponselnya. Dan asal kalian tau, jaringan di ponselnya menghilang. Benar-benar jaringan di ponselnya menghilang pada waktu yang tidak tepat.

Difficult : Ketika Sulit Untuk Mengerti Artinya Mencintai [Completed]Where stories live. Discover now