60. Unexpected

3.2K 121 26
                                    


Tidak seharusnya kita bersama jika kamu terus saja menimbulkan luka dan pergi begitu saja.

-Difficult-

"Rikaa... " lirih Andri sesampainya Rika di dalam mobil Andri.

"Iya?"

"Gue kangen lo." Ujar Andri jujur.

"Bukannya kita sering ketemu kan disekolah?" tanya Rika.

"Tapi kalau gue nggak inget siapa lo sebenarnya itu sama aja percuma, Ka. Maafin guee. Gue baru inget sekarang. Mungkin udah terlambat." Jelas Andri menunduk.

"Nggak papa."

"Tap-"

"Aduh buruan ntar terlambat gimana?" ujar Rika tiba-tiba setelah melihat arloji di pergelangan tangannya.

"I-iya." Detik selanjutnya Andri melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Andri beberapa kali melirik Rika beberapa kali seolah ingin mengucapkan sesuatu. Tapi Rika tidak begitu memperhatikan gerak-gerik Andri, ia hanya menatap jalanan lewat jendela sejak tadi.

Selama perjalanan menuju ke sekolah, mereka terdiam diselimuti kecanggungan. Sebenarnya Rika juga ingin mencairkan suasana ini, tapi rasanya canggung berbicara dengan seseorang yang sudah lama tak bercakap-cakap. Jadi, Rika lebih baik diam sembari melewati kecanggungan ini.

"Lo nggak mau tanya-tanya tentang gue?" tanya Andri mencairkan suasana agar tidak canggung lagi.

"Gue udah tau semuanya." Ujar Rika tersenyum tipis.

"Oh, oke." Pasrah Andri lalu fokus mengendarai mobilnya.

"Lo masih pacaran sama Rilla?" tanya Rika dengan cepat sehingga Andri samar-samar mendengarnya. Entah mengapa mulut Rika menanyakan hal bodoh seperti ini. Entahlah ia tidak tau sejauh mana hubungan mereka.

"Eh?" refleks Andri menatap Rika bertanya-tanya.

"Lupain aja."

"Gue denger kok hehe. Gue sama Rilla udah putus. Entahlah gue mungkin nggak sadar bahwa orang yang dulu sedikit gue benci malah jadi pacar sendiri selama amnesia sialan ini." Jelas Andri panjang lebar membuat Rika dengan terkesiap mendengarkannya.

"Lo amnesia itu udah takdir, Ndri. Jangan salahin takdir." Nasehat Rika dengan senyuman tulus membuat Andri seketika luluh.

"Tapi gara-gara takdir, gue-"

"Udah sampai lanjutin ngobrolnya nanti aja deh ya."

"Dengerin gue dulu," pinta Andri kepada Rika.

"Nanti aja ya lanjutinnya. Bukain pintunya dulu dong. Gue kebelet pipis nih," ujar Rika seius lalu setelah pintu itu terbuka, Rika langsung berlari terbirit-birit menuju Toilet terdekat.

Selesai dari kamar mandi, Rika dengan sesegera berjalan dengan gontai melewati lorong-lorong. Tak sengaja indera pendengarannya menangkap suara Geva. Dengan sangat penasaran, Rika mengikuti sumber suara itu.

"Sialan! Kenapa gue malah suka sama seseorang yang jelas-jelas nggak suka gue! Bangsat! Persetan dengan cinta!" umpat Geva membuat Rika sedikit tercengang dibuatnya. Ia menjadi penasaran dengan cewek yang dimaksud Geva. Sepertinya ia ingin menempati posisi cewek itu.

Difficult : Ketika Sulit Untuk Mengerti Artinya Mencintai [Completed]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora