Setelah Lama Menunggu

10 0 0
                                    

Frey bilang cantik itu ketika kamu merasa percaya diri atas kekuranganmu dan bersyukur atas kelebihanmu.

Frey mengatakan itu saat SD pada secarik kertas di bulan April yang dia kirim untuk Raina. Untuk menyemangati gadis itu ketika setahun setalah Raina berhenti sekolah dan lebih memilih melanjutkan homeschooling. Walau terkesan singkat, kata-kata dari Frey membuat Raina merasa sedikit lebih kuat.

Memang rasa trauma atas ketidakadilan di masa lalu masih ada. Tapi ia harus terus bernafas, bergerak sebelum waktu menelannya karena seleksi alam terus berjalan. Namun, satu hal yang paling Raina sadari, ketika dia terlalu fokus pada kecacatan fisiknya ia sampai lupa bahwa Tuhan memberikan sesuatu yang lebih dalam dirinya yang tak dimiliki oleh orang lain. Termasuk malaikat baik hati seperti Frey.

Kini Raina bisa melepas rindunya pada Frey, setelah 10 tahun berpisah karena waktu dan tempat membuat Raina ingin mengatakan semua yang dia alami selama 10 tahun ini dan tak sempat ia tuliskan ke dalam surat. Rasanya, amat sangat bahagia dan Raina juga dibuat senang karena selalu menantikan hari ini.

Sesampainya di bandara, Raina segera menuju terminal 2. Ia mematungkan diri disana. Memerhatikan tiap penumpang yang keluar berharap ada sosok Frey yang ia kenal. Tak ada. Setelah setengah jam menunggu, Frey belum muncul juga.

Karena Raina yang mulai kehausan, akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke cafetaria untuk membeli minuman. Kebetulan ada minuman moccacino yang dijual, favoritnya. Tanpa buang-buang waktu lagi Raina mampir kesana. Memesan secangkir moccacino lalu duduk sebentar. Tak banyak pengunjung yang hadir hanya hitungan jari yang asyik duduk ataupun mengobrol.

Sore menjelang malam, Raina meninggalkan cafetaria. Ia kembali ke terminal bandara lagi dengan cangkir ke dua moccacino yang dibelinya tadi. Hujan mengguyur. Tubuhnya mulai menggigil karena pakaiannya saat itu hanyalah baju lengan pendek dan rok selutut. Kalau tahu akan hujan, ia pasti akan memakai jaket untuk membalut tubuhnya.

Mama menelpon Raina. Menanyakan dimana Raina dan sedang apa. Raina bilang sedang menunggu Frey. Tapi, Mama memberitahu Raina untuk kembali pulang karena hari mulai malam mengingat Raina sudah menunggu selama tiga jam di bandara dan bisa saja Frey tidak bisa pulang sekarang. Mungkin besok atau lusanya. Raina menurut.

Di tengah hujan yang masih mengguyur, Raina memilih pulang. Sebelumnya ia memesan taksi online untuk mengantarnya ke rumah. Tak butuh lima belas menit, taksi pun sampai di tempatnya berdiri. Tanpa menunggu lagi Raina segera masuk ke dalam.

Mungkin ia harus menunggu Frey besok atau lusa seperti kata Mama.

FriendsWhere stories live. Discover now