Hati Yang Tak Rela

8 0 0
                                    

Mungkin seterusnya Raina tak akan bisa melihat senyum Frey yang menghiasi surat yang dikirimnya. Ia juga sudah tidak mendapatkan surat kiriman Frey lagi walupun ia sempat berharap juga. Juga tak akan ada yang melindunginya ketika Raina diganggu oleh orang jahat, menyematinya kala ia sedang down, hingga membuatnya tertawa dengan cerita Frey kala di Prancis. Tidak lagi.

Hidupnya berubah. Hari-harinya berlalu dengan jenuh. Separuh jiwanya pergi meninggalkan Raina sendiri.

Di hari ketujuh, Raina masih belum memiliki mood makan. Kebanyakan selama seminggu rata-rata ia hanya makan seporsi. Mama memintanya agar tak telat makan. Tak bisa. Akhirnya Mama menyerah untuk tak memaksa Raina.

Namanya orang tua, tak ada satupun yang tega melihat tubuh anaknya berkurang drastis. Tubuhnya seprti orang sakit. Wajahnya semakin pucat, kulitnya kering tak sehat.

" Raina. Frey pasti tidak suka melihatmu begini. Saat tahu kamu menangis pun dia marah-marah. Kamu tahukan?"

Raina menitikkan air matanya. Menangis terseduh-seduh di jendela, tempat favoritnya sekarang.

" Kalau mengingatnya membuatmu sakit, jangan dilupakan. Toh percuma karena kamu belum rela. Tapi kalah kamu memaksa itu hanya akan menyakitimu, Li. Sekali lagi tidak ada satupun orang yang ingin dilupakan."

Diusapnya air mata yang berlinang itu dengan punggung tangan. Ia masih sesegukan. Seharian menangis seperti orang gila karena kepergian seseorang. Bahkan tak hanya sehari ia menangis. Setelah mendengar berita meninggalnya Frey, ia sulit berhenti.

Ia memberikan sepucuk surat terakhir pemberian Frey pada Mama. Wanita itu membacanya dengan suka cita. Ia juga menunjukkan ratusan surat di box besar di lemari. Menawarkan pada wanita itu barang kali ingin membacanya.

Sekali lagi ia mencoba menenangkan Raina. Membingkai wajah Raina yang begitu cantik menurutnya dengan kedua tangan lalu menatapnya lembut. " Kamu tahu? Kepergian bukan untuk ditangisi. Tapi dibangun apa yang telah hilang dan pergi."

Kembali tangisnya pecah. Raina menangis sejadi-jadinya dalam pelukan Mama. Wanita itu mengelus punggungnya dengan sabar.

Kehilangan bukanlah perkara kecil. Seseorang yang telah kehilangan membutuhkan rangkulan agar tetap berdiri dalam keterpurukan dan mampu melanjutkan hidup yang pernah tak ada harapan.

Raina menghela nafas panjang. Ia merasa lebih baik dari kemarin. Mama benar. Ia perlu membangun apa yang telah pergi dan hilang. Bukan berarti mencari pengganti Frey. Tapi meneruskan dan menjalankan apa yang pernah Frey ajarkan padanya. Soal Frey yang marah ketika ia menangis juga ia sadar. Frey tak suka melihat sahabatnya lemah ketika diganggu orang lain. Apalagi ditinggal Frey pergi. Gadis itu pasti akan mengamuk walaupun cepat atau lambat perpisahan akan terjadi.

***

Raina belum rela seutuhnya atas kepergian Frey. Setelah menghabiskan setengah porsi makannya malam itu, Raina memeluk Frea di dalam kamar sambil menatap keluar jendela. Ia ingat sesuatu bahwa Frey bilang ingin melihat bintang di lapangan tempat kemah sewaktu merek SD dulu. Kemudian Raina pun mengajak Frea keluar menunu tempat itu.

Setelah ijin pada Mama. Keduanya pergi. Raina menggendong Frea di belakang. Satu jam bersepeda, akhirnya dia pun sampai di lapangan yang luasnya setengah dari lapangan pusat.

Pohon-pohon berdiri mengelilingi lapangan. Ditengahnya terdapat rumput-rumput yang tumbuh subur. Sesekali lapangan itu dipergunakan untuk berkemah murid SD ataupun SMP. Untungnya malam itu sedang cerah dan tak berawan jadi Raina dan Frea bisa melihat kumpulan bintang yang bertaburan.

Memasuki lapangan, Raina memilih untuk menonton di bagian tengah. Lebih nyaman. Penglihatannya juga lebih luas memandang ke atas. Direbahkannya Frea di rumput bersama dirinya.

" Aku tidak bisa mengajak Frey kesini. Jadi, kamu sebagai gantinya." Gumam Raina.

" Dia pasti senang. Kemarin juga waktu kesini pas SD. Saat itu, hari paling bahagia. Indah kan, Fre?"

Dalam hening Raina berbisik bahwa kepergian Frey bukanlah alasan untuknya berhenti hidup.

FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang