BAB 2

5.9K 700 38
                                    

Baskin robbins with Chiken teriyaki

"Apartemen Sasuke-san?" Sakura setengah memekik. Gadis itu merubah posisi duduknya dengan gusar. Apa yang baru saja ia dengar nampaknya bukan ide yang cukup bagus di pertemuan pertama mereka. Gadis itu tanpa sadar mencengkram tali jinjing tas nya erat.

Sasuke tidak terdengar menjawab, pria itu hanya mengangguk sebagai gantinya. Sakura tambah panik.

"Sakura." Suara berat Sasuke terdengar memanggil dirinya untuk kembali ke situasi sekarang. Gadis itu menyadari Sasuke telah menepikan mobilnya dan kedua tangannya telah berada dalam genggaman tangan Sasuke. Besar dan hangat melingkupi tangan Sakura yang kecil.

Sasuke mengelus kutikula tangannya yang terlihat memerah. "Kenapa?"

Sakura menelan ludahnya, gugup. "Ku-kurasa ini terlalu cepat Sasuke-san, kita bahkan baru berkenalan selama-" Sakura melirik jam tangan hitam yang melingkar di lengan kiri Sasuke, tangannya masih bertaut dengan pria itu. Sakura melihat jemari panjang milik Sasuke, astaga bukan waktunya mengangumi jemari pria ini sekarang. "satu jam."

Sasuke terlihat tidak puas dengan jawabannya, "Lalu?"

"Aku bukan seseorang yang berada dalam level yang bisa mengunjungi apartemenmu, Sasuke-san." Sakura menunduk malu.

Sasuke hanya tertawa kecil, ia meletakan tangan Sakura kembali ke atas pangkuan dan memutar tubuhnya untuk mengambil sebuah kotak berwarna oranye cerah. Pria itu membuka kotak dan mengambil isinya yang ternyata sebuah permen lollipop berwarna putih susu. Membuka pembungkusnya yang berupa plastik bening dihiasi pita berwarna ungu muda dan mengangsurkannya pada Sakura.

"Sudah tenang?" tanya Sasuke ketika melihat Sakura terlihat menikmati lollipopnya. Rasa manis vanilla memenuhi rongga mulut Sakura sekarang, "Kau menunggu selama 20 menit bukan, Sakura?" tanyanya kembali.

Benak Sakura kembali melayang pada saat ia menunggu di restoran tadi, ia nyaris melupakannya waktu itu ketika melihat wajah tampan Sasuke. Sakura merona hanya memikirkannya, gadis itu mengangguk. "ya, Sasuke-san. Tapi oh, tidak apa-apa! Dessertnya enak sekali... jadi, Aku lupa?"

Sasuke mengelus pipinya yang menggelembung karena lollipop. "Sebenarnya Aku sudah sampai di restoran itu satu jam sebelumnya, Sakura." Akunya.

Sakura menatapnya tidak percaya, "A-Apa? Apakah Aku salah membaca jam di chat Ino? Oh, jam ku rusak?" gadis itu mulai panik.

"Tidak, Sakura. Kau datang tepat waktu." Ujar Sasuke. "Aku hanya ingin tahu apakah seseorang dapat menunggu selama itu hanya untuk orang asing. Aku tahu budaya Jepang yang menghargai waktu dan seorang gadis tidak terbiasa menunggu."

Sakura mengangguk paham.

"Setelahnya Aku menyesal, Sakura."

Sakura terdengar kecewa dengan apa yang diucapkan oleh Sasuke. Apakah pria itu menyesal bertemu dengannya? Tentu saja, ia dan dialek Akita nya yang aneh yang kadang Sakura pun tidak sadar sedang berbicara dengan bahasa Ibunya. Gadis di kota seperti Tokyo pasti menganggapnya sebelah mata. Apalagi dengan Sasuke seorang yang pernah berada di luar negeri.

"Aku menyesal." Ulang Sasuke. "Seharusnya Aku menemuimu tepat waktu dan sekarang seharusnya kita sudah berkenalan selama 1 jam 20 menit. Dua puluh menit Aku dapat mengetahui apa yang belum Aku ketahui darimu, Sakura. dan Aku membuatmu terlambat makan malam."

Food Dairy: Sakura HarunoWhere stories live. Discover now