BAB 6

4.4K 563 50
                                    

Wagashi

"Mau masuk?" tanya Sasuke. Ia menatap Sakura dan menantikan bagaimana reaksi gadis itu selanjutnya.

"Hm, ayo." Gadis itu mengangguk dengan polosnya. Ia merapikan kantung kertas isi manjuu nya dan memasukannya kembali kedalam tas. Merapikan sedikit rambutnya yang tadi di acak-acak oleh Sasuke.

Sasuke hanya mengendikan bahu kemudian membuka pintu dan berjalan ke sisi samping untuk membukakan pintu bagi Sakura.

Sakura tersenyum manis, "Arigatou."

Sasuke membalas senyumnya kemudian berjalan menuntun Sakura ke rumahnya.

Rumah keluarga Uchiha atau yang berada dalam kepala gadis cantiknya, hotel uchiha.

Sasuke membuka pintu raksasa rumahnya dan kembali menatap gadisnya untuk menantikan reaksinya, nampaknya belum ada tanda-tanda dari gadis itu.

"Hm... lobinya cukup sepi ya. Apa ini hotel private?"

Ingatkan Sasuke, kalau ia tidak pernah menjawab benar pertanyaan 'apakah ini hotel' dari Sakura. Gadis itu masih berada di asumsinya sendiri.

Apakah Sasuke jahat?

Tidak, dan mungkin iya.

Sasuke itu licik. Sejak bertemu Sakura, ia sadar di bagian terdalam dirinya mulai merasakan sisi posesif pada gadis itu. Sasuke ingin memonopolinya, Sasuke ingin gadisnya.

"Sakura." Panggil Sasuke.

"Hm? Bagaimana Sasuke-san?"

"Ingin berita baik atau baik sekali?"

Sakura tertawa, "Eh? Apa itu Sasuke-san?"

Sasuke mulai mendengar suara gaduh dari lantai atas, pemuda itu mempersiapkan dua kemungkinan bagi Sakura.

Gadis itu akan menganggap ini mimpi, atau memilih untuk pingsan saja.

"Sasuke-chan! Okaa-san melihat permen gulali cantik! Apa kau membawanya?"

Gadis disampingnya membeku. Iris hijaunya terpaku pada sosok yang melahirkan Sasuke ke dunia. Membaca dari ekspresi wajahnya, Sasuke menebak gadis ini sedang menelusuri satu per satu struktur Ibunya.

Sasuke merinding ketika mendengar suara berderit, namun pemuda itu tidak yakin suara berderit itu berasal dari Sakura atau furnitur rumahnya?

Gadis itu beralih menatapnya, Sasuke hanya mengerenyitkan alisnya. Sebenarnya pemuda itu mulai khawatir dengan keadaan Sakura sekarang. Lagi pula, ini mendadak sekali untuk gadis itu.

Gadis itu seakan melakukan scanning dengan mata zamrudnya. Kemudian lampu pijar diatas kepalanya bersinar dengan terang.

'Ah, Sasuke-san mirip dengan Mikoto-sama. Sakura no baka.'

"Sakura? Sayang, kau tidak apa-apa?"

Sakura meraih lengan baju Sasuke, realita belum mampir ke kepala cantiknya.

"Sasuke-san, rasanya Aku bermimpi dan ingin pingsan saja."

Woy, itu dua-duanya.

Sakura terkekeh, ia menggelitik dagu Sakura agar gadis itu sadar.

"Aku melihat malaikat, Sashuke-syan..."

Sementara, Mikoto Uchiha alias The Great Uchiha Mikoto hanya terpana menonton anaknya yang seakan baru saja keluar dari drama korea yang sering ia tonton bersama Itachi.

***

"Kyaaa! Itu adegan di Tokyo Culinari Show!"

Itachi dengan penuh kasih sayang bagai induk rakun hanya menepuk pundak Sasuke dengan ekspresi prihatin yang membuat Uchiha Mirai bergidik melihat suaminya. Saudara kandung itu menatap anggota baru keluarga Uchiha yang baru saja mendeklarasikan menjadi pengikut garis keras Uchiha Mikoto.

Food Dairy: Sakura HarunoWhere stories live. Discover now