Sifat asli?

8.5K 567 22
                                    

Hari yang sama

Adhwa berangkat ke kampus dengan Baek.

Sampai di kelas

"Hai cantik" sapa Daniel

"Ohh gosh, Niel sehari lo gk nampakin diri lo bisa kan?" Tanya Adhwa

"Enggak"

Adhwa jengah, dia memakai earphone dan meletakkan kepalanya di meja.

"Adhwa, pliss gua mau ngomong"

"Apa?" Adhwa bangun dan melepas earphone

"Pulang ngampus, mau temenin gua gk?"

"Kemana?"

"Toko buku"

"Hmm"

"Ok"

.

19.00
Pulang

"Wa langsung ya" ucap Daniel

"Ya, bentar gua ijin dulu"

"Gk usah bentar doang kok"

"Yaudah"

"Nih, gua ada minum. Kayaknya aus banget"

"Tau aja lo gua keausan"

Adhwa mengambil minum itu dan menegaknya langsung

"Seger?"

"Iya lah, dah yok" Adhwa jalan lebih dulu dari Daniel.

Setibanya di mobil, kepala Adhwa pusing.

"Niel, kok pala gua pusing ya?" Tanya Adhwa

"Kecapean kali, tidur dulu aja. Nanti kalo udah sampe gua bangunin"

"Yaudah, gua tidur dulu ya"

.

"Kelas malem selesai jam berapa?" Tanya Sehun

"Jam 7 kenapa?" Tanya Kai

"Adhwa belom pulang"

"Main kali"

"Kalo main gk mungkin, dia bilang kalo selesai kelas malem dia capek"

"Tunggu sampe jam set9. Kalo belom pulang kita kabarin ke  yang lain"

.

"Eoh?" Adhwa bangun dan tekejut melihat dirinya duduk dibawah lampu dan diikat "woy, siapapum lepasin!!" Teriak Adhwa

"Hai cantik, udah bangun" ucap seseorang dari kegelapan

"Heh, siapa lo? Lepasin gua gk?"

"Jangan marah-marah dong, nanti cantik nya ilang"

"Setan, bodo amat. Lepasin gua!!"

Plakk

"Bisa diem gk sih!!!"

Adhwa merasakan panas di pipi kiri nya dan dia melihat siapa yang menamparnya.

"E-elo?"

"Kenapa kaget?"

.

"Ini udah jam set9, Adhwa belum pulang bang" ucap Sehun

"Lacak hp Adhwa" perintah Suho pada temannya yang sedang ngobrol di telfon

"Gimana?" Tanya Seulgi

"Lagi dilacak, semoga Adhwa gk kenapa-kenapa ok?" Suho menenangkan Semua

"Bangsat, siapapun yang berani nyentuh Adhwa. Gua bunuh" amarah Sehun meningkat

"Sabar Hun" Ceye menenangkan Sehun

"Semalem dia janji bakal pulang bang" Sehun memgecilkan suara

"Kita berdoa semoga Adhwa gk papa ok?"

.

"Lepasin gua plis" Adhwa memohon

"Gk akan, sebelum lo jadi milik gua sepenunhnya"

"Lo bukan cinta sama gua, lo cuma obsesi sama gua. Mikir keluarga lo plis"

"Gk, gua cinta sama lo"

"Lo obsesi Niel"

Daniel menggeram "sekali lagi lo bilang obsesi, gk segan-segan gua rusak tubuh lo"

Adhwa langsung diam

"Gini kan enak, lo diem gua tenang" Daniel mengusap wajah Adhwa

"Jauhin tangan kotor lo dari muka gua"

Brukk

Daniel mendorong kursi Adhwa

"Kebanyakan bacot lo, gua rusak sekarang aja kali ya" Daniel membuka baju nya dan mendekati Adhwa

Daniel perlahan membuka kancing kemeja Adhwa. Adhwa bersumpah, dia tidak akan menggunakan kemeja lagi.

"Bangsat, jauhin tangan lo!!!" Teriak Adhwa

"Lo diem atau gua lakuin lebih kasar!!" Ucap Daniel

Adhwa bersyukur karena dia menggunakan tanktop. Jadi kemeja dibuka tidak langsung kebagian dalam

"Ooh, lo mau mempersulit nih? Pake tanktop segala" ucap Daniel

"Lepasin tangan lo dari badan gua Daniel"

Daniel pura - pura tidak mendengat ucapan Adhwa, dia berhasil membuka tanktop Adhwa. Adhwa terisak

"Wah, bagus juga badan lo"

"Hiks.....hiksss"

Plakkk

"Gk usah sok sedih lo, badan lo udah kotor!!"

Brakk

.
Bersambung

My Brother's Is HotNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ