5

11K 767 16
                                    

Beberapa menit kemudian mereka sampai di sekolah.
                              
                                 ***

Gadis dan Tara berjalan berdampingan ketika melewati koridor yang sudah lumayan banyak siswa siswi yang sudah datang.

Di setiap perjalanan gadis Dan Tara sesekali mendengar bisik bisikan dari beberapa siswi dan siswa yang melihat mereka,

"wah ganteng banget ya, itu anak baru yang kemarin."

"busyet ada cewek cantik cui, bisa gue jadiin gebetan nih."

"oh itu cewek yang kemarin lo lihat dia dianterin sama Andra? "

"ih biasa aja, masih cantikan gue."

"mereka cocok, apa mereka pacaran ya.. Yang satu cantik, yang satu ganteng."

"ciptaan tuhan yang sempurna."

Tetapi bisikan itu semua hanya diabaikan oleh Gadis dan Tara.

Gadis lebih suka melihat dan mendengarkan aktivitas dari makhluk lain, yang tidak dapat dilihat oleh semua orang disekolahan ini. Setidaknya mereka hanya menatap tajam, bukan nyiyir kek orang yang ada disekolahan.

"Tar gue duluan ya.. "pamit gadis, karena emang kelas gadis lebih dekat dari pada kelas adiknya Tara.

"eh kak gue pinjem pulpennya dong.. Punyaku ketinggalan."minta Tara sambil menyusul kakaknya yang mau masuk kelasnya.

"Dasar pelupa, masih muda udah pikun, kebanyakan makan micin ya lo?."

"ye.. Cepet mana pulpennya?"

Gadis hanya memutar bola matanya dengan malas dan mencari pulpennya di dalam tasnya.

"Nih.. "memberikan pulpennya kepada Tara.

"Ok.. By kakakku yang jelek "setelah mengatakan itu Tara pun berlari, Karena tidak ingin mendengar omelan gadis.

Ketika gadis masih berdiri didepan pintu kelasnya, sambil masih marah marah sama Tara, walau adiknya itu sudah pergi. Andra pun datang tapi dia tidak bisa masuk karena sebagian pintu terhalang oleh tubuh Gadis.

"Minggir."ucap Andra dingin.

Gadis merasa ada yang bicara tetapi dia gak tau orangnya diamana, Karena dia tidak menyadari bahwa Andra berdiri disampingnya.

Ketika gadis menengok ke samping, matanya bertemu dengan mata coklat, dingin tapi dari tatapannya menyirat kan kesedihan dan kesepian.
1 detik
2 detik
3 detik

"Minggir."

Yah acara pandang pandangannya pun sudah selesai, Karena suara dingin Andra.

"iya iya, sabar nih gue minggir... "

Kemudian Andra memasuki kelas dan melewati Gadis dengan bergumam pelan.

"Cewek aneh."

Walaupun itu sebuah gumaman yang sangat pelan, tetapi gadis masih bisa mendengarnya.

"huh.. Dasar cowok tengil, nyebelin, jadi cowok kok dingin Kayak es, ngapain dia masuk sekolah, dia kan es kenapa gak masuk kulkas aja."gerutu Gadis, sambil memasuki kelas dan duduk dikursinya.

"Hey, neng gadis udah berangkat ya, tapi kok mukanya lecek gitu? Kayak pakaian emak emak yang belum dicuci.. Hhh".ledek varo.

Belum sempat gue jawab ledekannya varo Dina datang dan menjawab ejekan si varo.

"Apa lo bilang, gadis mukanya kayak pakaian mak emak, lo ngaca dong muka lo aja itu kayak pantat kudanil. "Kata Dina.

"Makasih Dina, udah ngebela gue lo pahlawan deh, Karena saat ini gue lagi males debat sama varo,"batin gue.

Cool Boy vs Girl Indigo On viuen les histories. Descobreix ara