18

6K 872 101
                                    

Udah pada buka kan?
Yang udah boleh lanjut, yang masih puasa dilarang  :v

Jin duduk disamping namjoon yang katanya mau bicara itu. Namjoon menatapnya sejenak dan menghela nafas gusar. Bingung. Namja itu tak tau bagaimana pengungkapannya. Ia tak mau jin tersinggung tapi juga  namjoon sadar jika semua ini memang seharusnya, sepantasnya untuk segera dihentikan

"Seokjin" ia mengenggam tangan Jin lembut
"Aku tau semuanya, aku tau tentang kau, jungkook dan Yoongi hyung."
Jin terdiam menunduk. Matanya hanya difokuskan pada genggaman namjoon yang erat itu. Semua sesuai pemikirannya

"Ayah memberi tauku. Mungkin dia percaya padaku, tapi bagaimanapun aku calon jaksa yang tak bisa dipercayai siapapun apalagi oleh seseorang dengan kesalahan sebesar itu. Siapapun. Jika masih menjadi calon saja aku sudah melanggar janji lalu bagaimana nanti? Jadi dengan segala permohonan  aku hanya berharap kau mau mendengarkan aku. Mari berhenti."

"kenapa? Untuk apa? "
Ia memberanikan diri menatap netra kelam namjoon. Tatapan keduanya bertemu dan saling menyelami satu sama lain,, jarak baru akan tercipta dengan begitu mudahnya. Dan namjoon terlalu takut jika perpisahan adalah jalan terakhir yang dipilih untuk hubungan mereka.

"Kenapa aku harus berhenti? Kau tau semuanya tentang ku yang membantu jungkook? Kau ingin aku berhenti membantunya? Untuk apa? Untuk mu yang mengatas namakan cinta? Lalu jika kata cinta itu hilang aku harus bagaimana? "

"Aku akan tetap mencintaimu jin! Kufikir kau juga mencintai ku? "

"Ya. Aku sama cintanya padamu. Tapi aku juga tak bisa berhenti begitu saja hanya karna mu! Aku tak bisa meninggalkan jungkook"

"kau bersamanya hanya karna rasa hutang budi kan? "

"Tidak. Kau salah. Ternyata kau tak tau apapun"
namja itu memilih bangkit dari kursi dan siap pergi dari sana, tapi namjoon dengan kesal menarik jin agar kembali duduk
"Kita belum selesai! Aku tau semuanya. Jangan membohongiku lagi"

"kau tak tau apapun"

"dengar! Jika kau berhenti sekarang, seandainya kasus ini terungkap aku masih bisa melindungimu dan kau tak akan terkena hukuman mati"

"lalu membiarkan jungkook mati sendirian?! " ia membentak namjoon
"Aku ini pembunuh namjoon! Aku juga pantas dihukum mati, tak adil sekali jika harus jungkook yang menanggungnya sendiri? "

"Kau tak pernah membunuh jin! Kau hanya membantu menculik"

"tetap saja sialan! Pembunuhan berencana dan aku ada didalamnya. Aku ini pembunuh! Dan kau tak pantas melindungi ku"

"Karna itu berhenti lah sekarang!" Namjoon dengan keras kepalanya ingin mempertahankan jin agar diposisi aman
"Aku tak mau!!"

"Aku akan membebaskanmu dari ayah jungkook jika ia mengancamu"

"tidak ada hubungan nya! Sudahlah... kau bekerja keraslah menjadi jaksa agar membantu ku nanti. Bukan melindungi ku sekarang. Aku bukan pengecut yang kabur dari hukuman"

dan namjoon hanya pasrah membiarkan jin melepaskan genggaman mereka, juga kini berjalan menjauh.

"Aku hanya ingin kau baik2 saja."

******

Yoongi berjalan dikoridor pulang kuliah sore ini. Lumayan sepi. Tubunya terasa pegal dan ia ingin cepat2 sampai rumah untuk tidur. Saat berbelok, namja putih itu malah melihat seseorang yang ia kenal tengah berbicara. Yoongi bersembunyi, karna jarak cukup dekat, ia bisa mendengar pembicaraan mereka

"Berapa? "
Si pria menggenggam tangan wanita yang kini menyeringai nakal

"Satu malam saja ya"
balas wanita itu dan si pria mengangguk senang
"Baiklah... aku akan mengirimnya nanti. Sampai bertemu lagi"
ia mencuri ciuman dibibir sebelum berjalan pergi

SICK {BTS} √Where stories live. Discover now