58

5.5K 883 100
                                    

Jimin melajukan mobilnya ugal ugalan. Ia nyaris gila saat mendengar ucapan namjoon barusan. Bayinya? Pikirannya beku begitu saja dan dadanya sesak. Yoongi hamil anaknya..  dan dia sudah tak ada didunia ini. Ia mengerti kenapa sekarang namja putih itu terlihat seribu kali lipat lebih membencinya dari pada dulu.

Ambisinya sekarang adalah memastikan yoongi baik baik saja walau ia tau itu hanya sebatas harapan. Kai mengincar yoongi. Dan malam ini finalnya

*******

Yoongi menunduk gugup saat kai sesekali meliriknya dengan senyuman aneh. Sebenarnya perasaanya tak enak. Tapi yoongi menepis segala pemikiran negatif dikepalanya. Bagi namja itu tak ada manusia yang lebih buruk selain park Jimin

Kai fokus mengendarai mobil mahal miliknya kesebuah tempat. Hatinya bersorak senang bisa membawa yoongi malam ini dan pikiran mesumnya berkeliaran.
"Kita mau kemana? "
Suara lembut itu keluar.

"Hmmm... kesebuah tempat dimana hanya ada namaku yang kau sebut"

Dahi yoongi berkerut bingung, dadanya bergemuruh panik melihat kilatan bahaya dimata pria itu. Ia tak bisa untuk berfikir positif lagi.

*******

Jimin mengumpat emosi. Ia sudah tak menemukan yoongi ditempatnya dimana sudah jelas bahwa kai berhasil membawanya. Dilacak gps pun tak bisa ditemukan dan jimin kesulitan sekarang. Namja itu melihat jam tangan yang menunjukan jika hari kian menggelap dan waktu terus melaju

*******

Yoongi mengedarkan pandangannya keseluruh tempat yang ia pijak sekarang, banyak orang2 bertubuh besar disetiap sudut. Ia sedikit berjengit kaget saat jemari pria itu menyentuh lengannya dan menariknya membawa masuk dalam sebuah ruangan.

Sebenarnya yoongi ingin kabur karna takut, tapi tak bisa. Belum lagi melihat orang2 tadi makin membuat nyalinya ciut, jadi ia hanya ikut saja permainan lain. Penuh harap jika ini tak diluar batas.

Dahi namja putih itu mengerut menyadari jika ini benar2 ancaman bahaya, ia dibawa kekamar yang memiliki cahaya remang. Dimana ranjang disana penuh rantai dan lemari diseklilingnya berisi alat2 pemuas nafsu. Ia menatap kai
"Apa apann ini?"

"Maaf sayang"

Brukkk

******

Ting!

Jimin melihat iphonenya cepat menatap penuh harap pesan yang datang itu. Benar dari ken, tadi ia meminta bantuan agar teman namjoon itu melacak keberadaan yoongi dan ia hanya modal jenis mobil kai. Mobil mewah mahal yang sangat jarang dipakai orang2 biasa, begitu mudah saja dilacak mereka.

Jimin tersenyum bahagia mendapatkan letak tempat yang tertera disana, tanpa basa basi lagi namja itu melajukan mobilnya dengan penuh ambisi, membelah jalanan seoul ditengah bersinatrnyaa lampu jalanan.

******

Kai menatap penuh nafsu tubuh yang terikat diranjang. Ini yang ia impikan dari dulu, memiliki yoongi.seutuhnya dan menjadikan pemuas hasrat binatangnya, pria itu mematikan api rokok dan membuangnya, menindih yoongi dengan seringai aneh, sedikit melonggarkan ikatan tak mau kulit mulus itu lecet. Karna ia tau yoongi akan memberontak setelah ini, kai mulai menciumi garis garis wajah simanis dengan jemari menjalar membuka kancing demi kancing.. ia menghirup dalam dalam aroma mint khas yang menjalar dan tersenyum menahan gemuruh hasrat.
"Baby doll..."
gumamnya terus melakukan hal sama.

Sementara mobil jimin yang masih melaju berharap tak terlambat.

Dahi yoongi mengerut, kepalanya sungguh pening dan bau aneh tercium dihidungnya, ia membuka netra indah miliknya hanya untuk mendapati satu sosok biadab yang mempermainkan dadanya
"Bajingan! Lepas! Apa apan kau sialan! Jangan menyentuhku!!! "
Yoongi memberontak keras dengan lengan terikat

PLAKK!!

"Aku tak suka seks berisik jadi tenanglah sayang..."

kepala yoongi mengepulkan asap emosi, wajahnya benar2 merah. Ia benci dilecehkan, hatinya sakit.
Cuhh
Yoongi meludahi tepat dipipi kai, membuat si pria tersenyum sinis meremehkan

Plakk

"Dasar jalang..masih so bersikap mahal, bukankah kau sendiri yang cerita jika kau pemuas nafsu dulunya hah? Tugasmu hanya mengakang diranjang bitch. Sekalipun kau dibayar mahal tetap saja kau sampah"

Labium perlahan menetes mewakili emosi dan rasa sakit yang tak bisa diungkapkan.

Ya. Itu benar. Kenapa dia malah bersikap seolah barang baru? Padahal jimin lah yang membuatnya jadi murahan seperti ini? Lalu kenapa tidak untuk kai? Apa salahnya? Dia sudah baik memberinya pekerjaan kan?

"Ckk. Lemah. Tenang lah.. aku punya banyak uang untuk membayarmu, jadi turuti mauku malam ini dan berikan service terbaik "
ucapnya sinis, dengan pelan yoongi memberanikan menatap tepat dimata itu. Toh ia sudah kacau. Toh ia sudah hancur. Toh.... dia memang jalang

*******

Jimin memarkirrkan mobilnya dihalaman depan, berlari masuk kegedung itu yang sialnya langsung mengumpat saat melihat banyak orang2 kai dengan badan besar disetiap sudut
"Bangsattt!!!!!! "

********

Namjoon mendudukan dirinya dikursi dengan wajah lesu, ia kembali membuka laptop miliknya untuk melanjutkan pekerjaan. Tak lama pintu ruang kerjanya terbuka menampakan sang kekasih yang tersenyum manis dengan teh hangat disana
"Kau kelelahan bukannha tidur"

"aku tak bisa selagi ini belum selesai "
jin pasrah saja, memilih duduk disamping namjoon dan menatap kekasihnya itu

"Apa kau benar2 memberitau soal kehamilan yoongi pada jimin?"

"hm? Ya.. aku tak tega melihat Jimin frustrasi begitu"

"apa tak papa?"

"aku yakin tak papa"
namjoon mengenggam jemari itu halus, memberi keyakinan jika semua akan baik2 saja. Jin percaya, karna ia memang selalu mempercayakan segala hal pada namjoon.

********

T B C

Ciee gantung ..
Maaf T_T

Abis kalian juga gantungin komen kemarin . Mungkin terlalu menikmati sampe lupa komen.. tapi absen itu penting. Biar semangat.

Authornya bales dendam. Kalau dilanjut bulan depan gak papa ya.. •﹏•

SICK {BTS} √Where stories live. Discover now