21

5.3K 884 70
                                    

Judul diedit, soalnya banyak yang ngira ini ff KookV ..
Pdahal kan aku sukanya bottom yang berkuasa hahaha :v

Udah ya, Happy Reading :*

******

Jungkook masih berusaha tenang mendudukan dirinya dikursi taman walau sungguh benar2 bosan. Ia tadinya ingin ke kelas taehyung saja tapi takut jika namja itu datang saat ia pergi, karna alur menuju kelas taehyung ada beberapa.

Pada akhirnya jungkook memutuskan tetap menunggu sosok itu datang, walau seolah tanpa kepastian karna bahkan ditelpon pun tak aktif. Sesekali ia melirik iPhone lalu jam, begitu seterusnya karna merasa mustahil taehyung lupa padanya, mungkin namja itu ada kelas tambahan batin jungkook coba berfikir positif.

Tapi nihil. Hampir dua jam ia tetap disana, taehyung tak kunjung datang. Detik menit berganti ia masih sabar hingga angka jam yang berganti finalnya membuat ia kesal akan wujud taehyung yang tak muncul juga.

"Jungkook?"
suara berat seseorang membuat ia berbalik melihat teman sma nya berdiri disana, namja yang selalu tak pernah bosan mengejar cinta nya dari dulu.

"Mark? "

"Sedang apa kau disini? Kenapa belum pulang? " tanya nya dengan sedikit harapan timbul pada hatinya seolah kembali menginginkan jungkook. Karna dulu ia menyerah saat tau jika incarannya telah berkencan dengan pria selevel Taehyung membuat ia mundur perlahan, tapi melihat jungkook sendiri begini mark malah senang. Semoga saja mereka sudah berakhir. Fikirnya.

"Aku menunggu taehyung"
jawab jungkook dingin merasa tak nyaman

"loh? Tapi aku melihatnya sudah pulang tadi kookie" ia memang tak berbohong karna  sempat berpapasan dengan taehyung tadi dikoridor. Hal itu juga yang membuat mark punya sedikit harapan kini, tapi perkatannya malah menghasilkan tatapan tak suka dari jungkook. Tatapan tak percaya

"Mana mungkin hyung meninggalkanku. Ia yang meyuruhku menunggu disini"

"tapi aku serius, tadi dengan wanita"

namja imut itu diam, masih tak percaya seolah Mark sengaja ingin membuat hubunganya dengan sang pacar kandas karna kesalah pahaman.

"Terserahlah"
Ia memilih pergi dari sana menuju kelas taehyung bermaksud mengkonfirmasi jika namja itu masih berada diarea kampus. Tapi ungkapan Mark membuat langkahnya terhenti seketika

"Aku serius... siapa saudara jimin hyung itu? Yang pindahan? Tae- hyung pulang dengannya tadi"

"Iren...."
balas dingin jungkook, tubuhnya mematung seketika.

******

Yoongi membuka mata mungilnya, pusing disekitar kepala masih terasa membuat nya tak nyaman, namja itu coba mengingat apa yang sebenarnya terjadi. Pandangannya terpencar melihat tempat ia berada sekarang. Uks kampus.
Dan ia ingat.

"shit"
Umpatnya pelan saat menyadari semuanya. Dengan panik yoongi mencari iphone disaku celanya. Memastikan jika taehyung dan iren batal pergi bersama, melupakan fakta jika jimin yang membuatnya gagal mencegah mereka.

Dengan kalut yoongi menunggu panggilan itu tersambung, tak selang lama panggilan dijawab
"Hyung.. bagaimana? Kau berhasil mencegah mereka kan? "

"sial! Namjoon menghalangiku"

"apa? Kau benar2 lengah jin hyung?"

"Aku butuh bertemu dengan mu"

"Kita ketempat biasa"
Jawab yoongi cepat mematikan iphonenya lalu berlari menuju parkiran, walau kepalanya berdenyut menyakitkan tapi ia tetap berusaha jalan dengan benar.

Meninggalkan seorang namja yang sedari tadi bersembunyi dibalik tembok dekat pintu uks. Jimin, sosok yang menunggu ia bangun karna merasa bersalah, hanya untuk memastikan jika namja itu tak papa

"Syukurlah...., tapi siapa? Jin? Kekasih namjoon kan? Ada urusan apa mereka? "

*******

Taehyung memarkirkan mobil nya dipekarangan rumah, tubuhnya lelah akibat tugas kampus yang menumpuk itu, mana tadi ia tiba2 dipaksa kerja kelompok dulu, apalagi sekarang hatinya masih kesal pada jungkook yg Meninggalkannya begitu saja. Mana iphonenya hilang,  hari sial?

Ia berjalan kepintu dan membukanya, taehyung terkejut, nyaris menjerit saat melihat namjanya sudah tiba disana. Duduk bersandar disofa seolah menunggunya dengan tatapan tajam. Hey, taehyung yang seharusnya kesal kan?

"Kau meninggalkan ku!! "
Tuntut namja imut itu emosi, menghampiri taehyung yang kini malah diam bingung

"Kau yang meninggalkan ku"
belanya tak terima

"Kau menyuruh ku menunggumu ditaman! Dua jam tae! Dua jam!!!  Dan kau malah meninggalkan ku dengan wanita itu!"
amuk jungkook mendorong bahu taehyung berulang saking emosinya. Taehyung memperhatikan wajah putih itu memerah tanda benar2 dalam mode buruk, jungkook tidak sedang berbohong. Ia sungguhan tampak emosi, dan akhirnya taehyung menyadari sesuatu yang salah terjadi.

"Kau menungguku?"

"tentu saja!!! "

"Maaf jungkook"
Ia meraih bahu sempit itu memeluknya berusaha menenangkan.
"Kau sungguhan menungguku kah? Maaf.. tapi jimin bilang kau sudah pulang"

taehyung merasakan tubuh itu kaku, ia tak tau. Yang dipikirkannya sekarang adalah membuat jungkook tenang
"Jimin?"
bisik namja imut itu kecil

"Ya.. maaf kookie tak mengabarimu, iphoneku hilang. Maaf bersama iren karna sungguh aku juga terpaksa. Maaf percaya pada orang lain.. maaf" ucap taehyung seolah penuh sesal.

Hanya saja jungkook tak mendengar kan ungkapan manis itu, dirinya malah fokus pada satu nama sekarang
"Park jimin? Kenapa kau malah mencari masalah denganku?"

*****

T B C

Dikit ya :v
Doble ko doble tenang aja....

SICK {BTS} √Where stories live. Discover now