Bab 2- how that boy?

370 37 4
                                    

Yuuri POV.

Aku adalah Yuuri Katsuki. Aku pelajar pindahan dari Jepang, sebenarnya aku tidak mau disini tapi karena orangtua sangat mendukung, Karena hal itulah aku pun bersedia bersekolah disini, aku tidak mau mengecewakan kedua orangtua ku yang susah payah menjagaku.

Yah aku sekarang lagi sick home. Aku mencari tempat untuk menangis, biasanya aku menangis di WC laki-laki tapi karena aku tertangkap basah menangis dan di tertawakan, aku pun kabur dan sampai ditaman belakang sekolah, seperti nya sepi tapi kayaknya ada yang pacaran, dan akhirnya aku pun lari supaya tidak ketahuan.

Ting...ting...

Ahh..bunyi bel, aku harus masuk kelas,tapi bagaimana aku masuk kelas dengan tampang seperti ini?! Aku pun melihat sekitar sepertinya dua orang tadi sudah pergi.

Aku pun cepat-cepat membasuh muka ku dengan air di danau,untung aja airnya bersih.

Setelah aku mengelap muka dgn baju seragam ku, aku pun langsung lari masuk ke kelas berharap guru selanjutnya belum masuk.
.
.
.
Viktor POV.

Aku sekarang duduk disebelah Jue. Ia betul kalian bilang aku suka padanya. Kenapa? Dia itu bagaikan matahari yang bersinar layaknya bidadari yang datang padamu. Senyumnya yang mulus dan sikapnya yang selalu menbuatku terkejut setiap saat. Ialah gadis yang kucari selama ini.

Tapi..saat aku ditaman ia seperti memperhatikan seorang cowok yang menangis sendirian. Apakah ia suka sama cowok itu? Tidak Jue akan jadi milikku! Iya aku harus cepat mendapatkan hati Jue!

Sebenarnya, banyak cewek suka padaku, tapi mereka itu sama saja. Tapi berbeda dengan Jue. Ia sangat halus bagai sutra, sangat menpesona.

Tenang Viktor! Kau akan mendapatkan Jue, itu pasti!

Jue POV.

Hari ini kami belajar MTK. Itu adalah pelajaran yang kubenci, tapi sepertinya Viktor bisa mengerti pelajarannya. Guru matematika kami adalah Pak Yakov, ia berasal dari Rusia sama seperti Viktor, mungkin karena itu Viktor bisa mengerti pelajaran yang beliau ajarkan. Setelah pelajaran selesai, beliau pun keluar dari kelas.

Karena aku tidak mengerti apa yang diterangkan Pak yakov, aku pun minta tolong pada Viktor. Viktor pun mau dan mengajarkan ku. Saat aku fokus, tidak aku sadari aku fokus kearah Viktor.

Saat aku melihat Viktor aku sangat kagum padanya. Ia sangat pintar, iya pun tidak segan mengajar apa yang aku tidak mengerti. Seperti dia adalah pacar impian setiap wanita didunia, mungkin mereka mau beristri dengannya.

"Hmm...kenapa Jue melihatku seperti itu?"

"Hmm... Gak papa kok Viktor"

"Oh..baiklah, kita lanjut yah...bla,bla,bla"

Aku tidak mendengar apa yang di katakan Viktor, aku hanya melihat wajahnya yang ganteng, kulitnya yang putih, dia itu perfect banget deh!

Tapi...aku masih memikirkan cowok berkacamata yang menangis di taman tadi. Siapa dia?

Aku pun mencoba bertanya pada Viktor, mungkin aja dia tau...

"Ehmm...Viktor, boleh nanya gak?"

"Nanya apa Jue?"

"Apa kau tau cowok yang berkacamata yang tadi lewat dan menangis?"

"Gak tau juga Jue... Emang kenapa?"

"Gak ada, cuma nanya..."

"Oh..baiklah..."
.
.
.

Ting...Ting...bunyi bel pulang sekolah, yaitu bel surga para pelajar.

"Ah, senangnya bisa pulang"

Dan disaat itu juga Viktor menarik tanganku dan mengajakku ke suatu tempat.

"Ki-kita kemana, Viktor?"

"Ikut saja, kamu akan lihat kok"

'ih..dasar clueless, sebenarnya aku capek, tapi karena gak tega menolaknya jadi harus ikut deh..' aku gomel dlm hati.

Kami berjalan, ia masih memegang tanganku dengan erat, background matahari yang terbenam sangat pas saat itu, mungkin pipi ku sangat merah, merah seperti kepiting rebus.

Dan di saat itu juga cowok berkacamata itu menyenggolku." Auch..." Kaki ku tergeset karena jatuh dijalan berbatu.

"Gome, maafkan aku" ia langsung bersujud? Kepadaku, seperti minta maaf.

"Ahh, gak papa"

Viktor yang melihatnya langsung menarik kra baju anak itu. "Beraninya kau menyenggol Jue!"

Aku yang bertindak cepat pun menghentikan perbuatan Viktor. "Aku gak papa Viktor"

"Ah..maafkan aku berbuat tidak baik" setelah melepas cengkarmannya ke anak itu. Anak itu pun terjatuh dan memegang lehernya.

"Iya, siapa namamu?" Aku pun bertanya pada anak berkacamata tersebut.

Anak itu pun cepat-cepat berdiri dan menuduk padaku "ah...maaf telah menyenggolmu, nama ku Yuuri.." anak itu pun langsung berlari dari kami, aku sekarang hanya bisa melihat tasnya yang bergoyang atas dan bawah.

Viktor pun menanyakan tentang kaki ku.
"Ah! Bagaimana kakimu Jue! Apa sakit? Apa kau ingin kerumah sakit?!"

"Aku tidak papa Viktor, hanya tergores sedikit kok"

Akhirnya tanpa ku ketahui, ia mengangkat ku dan menggendongku seperti wanita yang digendong saat nikah. Aku yang kaget dan tak bisa apa-apa hanya bisa diam.

Ia menanyakan dimana aku tinggal.

"Jue kamu tinggal dimana biar ku antar"

" Ah...tidak usah Viktor, aku baik-baik saja"

"Tapi, dengan luka seperti itu?! Nanti bisa infeksi, kasihan kaki mu yang mulus jadi lecet"

Aku sekarang hanya bisa terdiam setelah mendengar perkataan Viktor, ia sangat peduli padaku. Aku pun memberi tau dimana apartemenku. Ia masih mengendong ku sampai di apartemen, aku pun turun dan membuka pintu apartemen ku.

Karena masih ada Viktor, aku pun mengajak dia masuk kedalam apartemenku.ia masuk ke dalam dan duduk di sofa Dimana aku menyuruhnya duduk. Ia seperti anjing yang jinak.

Aku mengambil kotak P3K di lemari. Dan mengobati luka ku, tapi sebelum aku mengobati kaki ku, Viktor sudah ada di belakangku dan ia pun menggendongku seperti tadi dan membawa P3K, ia mendudukkan ku di sofa yang kusuruh dia duduk disana.

Ia pun segera mengambil kakiku dan mengobati kaki ku, aku masih terdiam, shock akan kelakuan cowok clueless ini.
.
.
.

Hari mulai gelap. Viktor pun pamit pulang, aku yang masih shock akan kelakuan Viktor hanya bisa terdiam.

Aku pun menbantingkan tubuh ku kekasur, hari ini sangat berat, karena kelelahan aku pun tertidur lelap, tertidur pulas karena bisa istirahat.
.
.
.
"Sayang, bangun..." Suara yang lembut, seperti ada yang ingin membangunkan ku. Aku membuka mata ku, mencoba untuk terbangun.
"Ah.. iya2 aku bangun..hmm, ngapa sih?"
Saat aku terbangun aku melihat bayangan Viktor, dan dua laki-laki yang lain. Pria yang pertama yang berambut hitam dan yang kedua berambut blonde.

"Sayang..." Mereka bertiga memanggilku,aku yang hanya terbelalak mendengar itu. Mereka pun mendekati ku, dan...

Aku pun terbangun."Haah, apa itu?" Masih mengingat mimpi tadi.

'Gila kamu Jue! Sadar lah, SADAR!' aku langsung menepuk pipi ku.
.
.
.
Hallo maaf yah kalo lambat ge-post
Hehehe. Sorry^^'

My Dear Princes ( Yuri On Ice )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang