Viktor Nikiforov:"Our past"

143 11 0
                                    

Viktor POV.

Dimalam itu Yurio dan Yuuri pulang kerumahnya masing-masing tetapi aku tetap bersama Jue. Aku tidak ingin meninggalkan Jue sendiri di apartemen nya, jadi aku ingin mencoba minta maaf kepadanya tetapi Jue shock berat, tanpa aku sadari aku memeluk Jue dan merangkul nya dengan erat. Aku merasa ini devā Jū.

• flashback.

" Vitya! Моя любовь!(Cintaku) ayo cepat kesini! Aku ingin bermain dengan mu"
Jue melambaikan tangannya ke arahku. Aku mulai berlari datang kepadanya, aku membawa sepatu skatingku dan saat itu rambutku sangat panjang dan aku sangat sayang kepada Jue! Apa pun yang ia mau pasti aku mencoba mendapatkannya! Aku harus.
Jue yang ditengah danau yang beku dan sudah dikikir oleh ku tadi pagi. aku memakai sepatu skatingku. kami pertama bertemu disebuah rink di Saint Petersburg, Russia. saat itu aku berumur 4 tahun dan Jue berumur 3 thn saat itu, kami selalu bersama walaupun saat itu aku tidak tau apa artinya cinta tapi aku merasakan jantung ku berdetak cepat, keringat dingin meluncur ke bawah dan pikiranku terbang tanpa aku sadari aku sedang jatuh cinta dengan dia. Aku sebagai calon atlet Russia yang terkenal karena orang tua ku seorang atlet figure skating yang memenangkan byk kopetisi dan selalu menbawa emas ditangannya. apa kalian tau? semakin banyak orang suka padamu maka orang yang benci juga tambah banyak tetapi saat itu sudah termasuk keterlaluan. saat itu ayahku mengajakku ikut konfres untuk kemenangan emasnya yang kelima kali nya, tentu saja aku sangat bersemangat ikut dan kami berdua pergi ke konfres itu tanpa curiga sedikit pun. aku yang melihat ayahku bersinar terang di atas panggung dengan lehernya yang dipenuhi medali emasnya, aku merasa sangat bangga dengan ayahku dan bercita- cita untuk seperti ayahku, memenangkan banyak medali dan menbanggakan ayah dan ibuku. hanya itu dipikiranku sampai aku mendengar suara tembakkan meluncur diatas panggung. aku terbanggun dari lamunanku dan berlari keatas panggung dan melihat ayahku tergeletak di lantai panggung, berlumuran darah dan telihat kedinginan. aku pun berlari kearahnya, ayahku meminta pertolonganku! aku harus kesana! tetapi tentu saja aku dihentikan tetapi aku melawan dan berusaha berlari kearah ayahku.ayahku di angkat dan dibawa ke arah ambulan.

aku yang sekarang duduk terdiam di pojok kamar, menyalahkan diriku atas kematian ayahku. seharusnya ayahku disebelahku menenangkan diriku seperti biasa, menbacakan dongeng sebelum tidur, dan kami beryanyi sebelum diriku tertidur lelap di rangkulan ayahku. tapi aku akan kaget semua itu, ayah ku telah meninggalkan ku sendiri didunia ini, meninggalkan ibuku dan diriku yang masih berumur mulia ini.

setelah ayahku meninggal, ibuku menjadi stress dan akhirnya menjadi seorang akholik dan pemarah, ia tidak segan memukulku walaupun aku tidak melakukan apa-apa, pada akhirnya Jue datang dalam kehidupanku, ia menberi jalan kepada ku yang gelap ini, ia menerangi hidupku dengan berada disampingnya. aku tidak peduli dengan kata ibuku dan perbuatan ibuku, yang hanya aku butuhkan adalah Jue. Jue tidak segan menghentikan perbuatan ibuku kepada ku , dengan memegang tangannya dan bilang " apa kau itu seorang monster yang sangat jahat ?" Jue dengan berani berkata seperti ibuku yang sudah hilang isi pikirannya, ibuku terdiam dan menangis, memeluk diriku dan berkata " Maafkan aku Vitenka" ia menangis meraung tanpa aku sadari air mataku mengalir dengan deras. di saat itu aku sangat senang dan sangat berterima kasih kepada Jue. oh Jue kau seseorang yang sangat aku perlukan, dan jangan tinggalkan aku atau "stay by my side" Jue.

suatu hari, saat aku pergi kerumah Jue, aku hanya menemukan rumah yang kosong dan ditulis 'dijual' di depan pagarnya. aku sangat tidak percaya bahwa jue meninngalkanku begitu saja, saat aku menbutuhkannya, saat aku sudah berharap, disaat aku terbang ke langit kesembilan. aku selalu menunggunya, slalu menunggu , menunggu, dan kutungguh. aku mencarimu sampai kakiku sudah lemas dan tidak bisa kugerakkan. yang hanya ku lakukan adalah menunggu dirimu, aku tidak pernah berhenti skating walaupun kau tidak ada disampingku, aku tetap skating hanya untuk dirimu dan selalu, karena kenangan mu dengan ku selalu diatas es yang dingin dan perlu dirimu untuk menghangatkan nya, aku hanya ingin kau. aku berpikir bahwa kalo aku menjadi pemenang, aku lebih mudah menemukan dirimu, tapi itu tidak pernah berhasil. apa yang aku lakukan selalu tidak menbuahkan buah , tapi malah perasaanku tambah kosong. ingin menyerah tetapi aku tidak bisa, apa yang telah kau perbuat padaku Jue?

saat nya aku sma dan aku tidak bisa lagi melihat rusia karena kenanganku bersama jue selalu terkenang didalam pikiranku, ibuku dalam masa rebalitas karena suka mabuk-mabukan dan sama berpikir tentang Jue anak yang telah menyadari perbuatannya itu sangat salah. ia masuk rumah sakit yang berada di st. peterburg. aku hanya bisa menyerahkan nya kepada yang ahli dan aku berencana untuk pindah sekolah,

mungkin jerman adalah tempat yang sempurna untuk melupakan Jue dalam pikiranku, dari pada di rusia selalu ada dia dipikiranku. walaupun bahasa jerman dan rusia sangat berbeda, tetapi aku sangat berniat untuk meninggalkan rusia, aku selau belajar dan tidak pernah melewatkan latihan skatingku walaupun badan ku tidak sanggup, tapi aku tidak bisa, karena pada sisi lain dari diriku tidak ingin melupakan dirinya yang kusayang. aku pun berhasil mendapatkan beasiswa ke sekolah jeman yang aku tuju dan masih berharap mungkin sekarang Jue tinggal disana. sangat berat meninggalkan rusia tapi aku harus. perjalanan kaki ku semakin berat, hati ini semakin terasa berat, aku tidak bisa, tapi aku harus. aku berhasil ke jerman walaupun air mataku mengalir dengan keras sampai seorang pramugari menanya kan keadaanku. aku sudah menbooking sebuah apartemen yang mewah dan sangat dekat dengan sekolah. aku hanya bisa mnghelangkan napas dan berjalan lurus kedepan. saat pertama aku masuk kelas, aku sangat malas dan mencoba tersenyum, seperti biasa anak cewek berteriak tidak jelas. aku memasuki kelas dan melihat sekitar, mataku tersentak, seperti dipukul dengan keras, rambut merah yang berkilap itu seperti punya Jue. aku sangat penasaran dan akhirnya aku dengan menberanikan diri untuk duduk disebelahnya. aku duduk dan sedikit kaget muka sangat sama dengan jue, rasanya hatiku tambah sesak dan dipenuhi bunga yang berkeliling dan ingin aku muntahkan. pertama aku menperkenalkan diriku dan ia menjawab bahwa dirinya adalah Jue fallicia. nama dan orang yang kucari selama ini, ia berada di didepanku. aku ingin menangis tetapi aku tahan, aku tidak ingin terlihat bodoh didepannya. aku ingin terlihat hebat didepannya .

~ end the flashback ~

sekarang aku sedang merangkul dirinya, sangat sedih dan terpukul. tanpa aku sadari aku menciumnya dan ia menbalasnya. aku sangat senang dan akhirnya aku dengan ragu mengambil bunga yang jatuh dan mennembaknya lagi. ia sangat terpukau dan menangis, mengubur mukanya kearah dadaku. aku sangat takut ia tidak menerimanya dan akhirnya ia bilang "да"(iya) aku sangat senang luar biasa. ia menerimaku, menerimaku.

saat itu adalah hari yang sangat spesial. aku melihat sebuah foto yang besar, yang tergantung di dinding dan aku tersenyum melihat foto itu setiap pagi. aku berjalan ke dapur dan duduk dikursi dengan diatas mejaku terlihat nasi goreng yang selalu dibuatkan Jue setiap paginya. sekarang aku tinggal dirussia, sekarang aku tidak perlu takut dan aku sangat bahagia. sekarang aku adalah atlet russia bukan anak sma yang kalian ketahui. sebuah kursi disebelahku bergeser dan terlihat seseorang duduk dan disebelah lagi ada sebuah kursi tapi sangat beda dengan kursi yang lain, dan biasanya digunakan anak-anak untuk makan. aku melihat seseorang itu dan dia Jue dan di sisi lain adalah anakku bernama yuractka, ia adalah gadis yang sangat aku sayangi. setelah aku sarapan aku dan jue berjalan dengan berpelukkan tidak lupa aku mengendong anakku yang tersayang. melihat foto yang berulang kali aku lihat, foto dimana aku memakai tuxedo hitam dan Jue memakai gaun yang sangat indah. aku ingat aku menangis melihat jue datang menbawa bunga ditangannya, karangan bunga itu sangat mirip dengan bunga yang aku berikan jue untuk pertama kali. itu adalah foto yang paling aku suka dan yang paling aku banggakan.

the end~~~~~~

My Dear Princes ( Yuri On Ice )Where stories live. Discover now