Waktu itu,
Letnan, tak kulihat malam yang begitu gelap
Seperti tak tersiratnya negri di gagang senapanmuMelanglang di rumpai ilalang
Kami mengawasi
Derap lari, kejar kabur, mencari pion-pion agresi
Misi tumpah darah
Kami menantang mati
Demi tanah ibu
Demi sampan bapakSenapan kami semarakkan
Mengirama, tetap dalam tarian tentara
Demi darah
Demi merdeka
Kami diburu, napas kami terhara-huruLetnan, peluru kami habis?
Napas terakhir senapanmu?Tapi letnan hanya berorasi
Potong batang negrimu, Runcingkan!Ave
YOU ARE READING
Puisi Aksa
PoetryKetika seseorang sudah berani menulis, dan sudah berani membagi tulisannya, maka akan terasahlah isi benak yang masih bertumpuk, hingga menulis menjadi sebuah keindahan, yang tak kan pernah berhenti. Terus berkarya!! (iw) Fyi_Disini hanya sekumpulan...