PRINGLES / HYUNJEONG.

021.

hyunjin terbangun dengan jeongin yang berbaring di sampingnya.

ini kedua kalinya bagi hyunjin melihat jeongin sedang terlelap. apakah lelaki itu khawatir dengannya? terbang ke langit pun rasanya tidak mustahil sehabis mengetahuinya, sebab perasaannya melambung tinggi.

jangan-jangan, jeongin mengira hyunjin hanya main-main dengannya? si pemuda hwang memang ringan mulut, seenaknya melontarkan kata-kata manis kepada jeongin.

lamunannya terbuyarkan ketika mendengar bunyi pintu yang digeser dan ditutup. tirai pembatas disibak terbuka, menampakkan figur berwajah tegas yang menghiasi hari-harinya di rumah sakit.

"minho seonsaengnim. ada apa?"

dokter muda itu tidak segera menanggapi pertanyaan hyunjin. ia memandangi jeongin yang berbaring di samping hyunjin selama beberapa detik.

"ㅡah, tidak. jeongin-ssi hanya tertidur di sampingku, tidak lebih. sungguh."

minho berdeham. "aku tidak berniat mencampuri urusan pribadimu, hyunjin-ssi. tenang saja."

wajah hyunjin merah padam, merambat hingga ke telinga.

"ini mengenai obatmu." minho menatap hyunjin tepat di matanya. "aku menambah dosisnya karena yang biasanya sudah tidak berpengaruh. lalu, hyunjin-ssi, aku tahu kalau sudah tiga hari ini kau tidak mengonsumsi obatmu."

hyunjin menggigit bagian dalam mulutnya, tidak mengangguk maupun menggeleng.

"aku harap kau tidak mengulangi perbuatanmu." minho menghela napas, mengetuk-etuk nakas dengan telunjuknya. "karena aku menambah dosis obatmu dan membuat resep baru untukmuㅡmulai sekarang, kau dilarang minum soda atau kopi. jarak waktunya pun sudah tidak memungkinkan untuk meminum keduanya."

hyunjin berjengit hendak protes, tetapi mulutnya bungkam saat tatapannya bertemu dengan pandangan sinis minho.

"dengar, hyunjin-ssi. aku tidak mau kau mati konyol karena perbuatanmu sendiri. lagipula, untuk makanan lain, sudah tidak ada pantangan. oke?"

hyunjin mengangguk patuh, mengerucutkan bibir layaknya seorang anak bandel yang sedang dinasihati.

"hei, jangan berwajah sedih begitu." minho memasang senyum miring. "kau masih bisa menikmati pringles bersama jeongin-ssi, kan?"