031.

2.6K 597 38
                                    

pandangan jeongin terasa kosong saat minho dan sekumpulan perawat memindahkan tubuh hyunjin ke ruang operasi. dokter yang biasanya bersikap tenang itu berteriak seperti kesetanan, memegangi alat bantu napas dengan keringat mengaliri pelipis.

"cepat pacu jantungnya!"

elektrokardiograf tak kunjung menunjukkan garis meliuk tajam meski minho mengirimkan daya kejut di atas dada hyunjin.

"satu kali lagi!"

seorang perawat menahan pergelangan tangan minho. "seonsaengnim, ini terlalu berbahaya! kau bisa membunuhnya!"

namun, pria itu seolah menulikan telinga, membuat tubuh hyunjin terlonjak naik untuk kedua kalinya.

jantung minho berhenti berpacu bersamaan dengan garis horizontal pada layar. nihil. tidak ada reaksi.

"kita harus cepat panggil keluarganya, seonsaengnim."

minho mereguk ludah. "biar aku yang menemuinya."

dokter muda tersebut memakai jas putihnya dengan tergesa, menemukan jeongin di balik pintu ruang operasi.

"seonsaengnim? ke-kenapa operasinya cepat sekali?" ada secercah harapan dari manik polosnya. 

minho memegangi bahu pemuda bermarga yang. "jeongin-ssi."

"bagaimana? apakah operasinya berhaㅡ"

"ㅡmaafkan aku." minho menghamburkan pelukan. "maaf. sungguh, maafkan aku. aku memang dokter yang gagal."

PRINGLES / HYUNJEONG.Where stories live. Discover now