epilog

3.6K 642 154
                                    

bunyi alarm memenuhi kamar sempit yang ditempati jeongin sebulan terakhir.

mengerang lelah, pemuda tersebut membanting alarm miliknya ke sudut. setelah dirasa cukup bertenaga, jeongin baru mengambil langkah menuju dapur.

kali ini, yang berdering nyaring adalah ponsel pintar di atas meja. jeongin segera mengangkatnya, menahan kekesalan seusai melihat nama yang tertera di layar.

"halo?"

"pagi, rubah kecilku. sudah siap?"

jeongin menyuap sereal ke dalam mulut. "aku bahkan baru bangun."

"cepatlah bersiap-siap. aku sedang dalam perjalanan."

"mmm-hmmm." jeongin menyahut santai, teringat sesuatu. "oh, iya. semalam aku bermimpi buruk. aku melihat mayatmu terbujur kaku di ruang operasiㅡrumah sakit tempat kita bertemu pertama kali itu!"

terdengar kekehan dari seberang. "sungguh?"

"kau tak percaya padaku?" jeongin mengetukkan sendoknya di atas meja makan. "jangan lupa bawakan pringles, ya. yang rasa krim asam."

"siap, komandan."

telepon pun ditutup. jeongin menghabiskan campuran susu dan kepingan jagung di dasar mangkuk, lalu menaruhnya di wastafel.

"tapi mimpinya terasa nyata sekali." jeongin bermonolog seraya meraih handuk. "sudahlah. kenapa aku mengingat-ingat mimpi buruk, ya?"

PRINGLES / HYUNJEONG.Where stories live. Discover now