Chap 7 : Other Side

3.9K 560 154
                                    

Woojin segera menarik jas yang ia sampirkan dikursi dan berlari keluar ruangan kerjanya, meninggalkan tumpukan dokumen kerjasama yang seharusnya ia selesaikan hari ini.

Tak ada yang lebih penting dari Hyungseob baginya. Mendengar pemuda itu menangis dan meminta untuk bertemu sekarang jug sungguh sangat mengacaukan pikirannya.

Saat dirinya keluar dari pintu Lift, ekor matanya menangkap sosok Oh Jungkok dan Kim Taehyung yang baru saja memasuki lobi kantornya.

"Park Woojin" sapa Jungkook yang sembari tersenyum kearahnya yang membungkuk sekilas.

"Ada apa hyung?"

"Bisa kita bicara sebentar?"

Woojin tampak  berpikir sebentar kemudian mempersilahkan kedua pria tampan itu untuk menuju ruangan kerjannya.

"Apakah hal ini penting hyung karena aku ada urusan diluar" tanyanya malas kearah Jungkook yang hanya tersenyum tipis mendengar perkataannya, lalu duduk di sofa saling berhadapan.

"Tentu saja ini penting tuan Park" lirik Jungkook dengan suara seraknya yang terdengar lebih berat.

"Batalkan pertunanganmu dengan Jihoon"

Woojin menatap Jungkook heran ia tak bisa berbohong karena sedikit terkejut mendengar seruan pria bermata bulat itu.

"Maksudmu hyung"

"Batalkan pertunanganmu dengan Jihoon atau tinggalkan idol itu"

Lidah Woojin kelu, dari mana Jungkook mengetahui hubungannya dengan Hyungseob apakah Jihoon sialan itu yang mengatakannya, batin Woojin.

Woojin tersenyum miring lalu kekehan yang terdengar mengejek Jungkook keluar dari bilah bibirnya.

"Tak ada yang bisa menyakiti Ahn Hyunseob Tuan Muda Oh, apakah adik manjamu itu menangis dan mengadu padamu?" Tantangnya kearah Jungkook yang mengeram dengan tangan mengepal menatap Woojin dengan wajahnya yang memerah.

"Anak manja itu tidak ada artinya bagiku dia han-"

'Bruuuugh!'

Woojin jatuh dari sofa dengan bibir koyak yang mengeluarkan darah, ia terkekeh lalu menyeka luka tersebut menatap sosok yang menjatuhkan bogeman mentah kearah wajahnya dengan pandangan menghina.

"Bajingan!" Desis Taehyung yang berdiri terengah dengan tangan mengepal bernoda bercak darah Woojin.

"Woow putra Perdana Mentri sepertimu bisa bersikap seperti itu ternyata tuan Kim hehehehhe apakah kau budak keluarga Oh  karena ayahmu yang sebentar lagi akan kalah dalam pemilu? Hahahaha" kekehnya yang sudah berdiri menantang Taehyung.

"Dasar brengsek ka-"

"Hyung stop!" Seru Jungkook menahan pergerakan Taehyung yang siap menghajar Woojin hingga menjadi bubur bila perlu itu.

Jungkook langsung menatap Woojin dengan wajahnya yang memerah menahan emosinya.

"Batalkan pertunanganmu sekarang juga!" Bentak Jungkook lalu keluar dari ruangan Woojin sembari mengandeng tangan Taehyung yang masih menatap marah pada pemuda bergigi gingsul itu.

"Cih! Menyedihkan" desis Woojin saat kedua pria itu menghilang dari pandangan matanya.

-
-
-

Kaki Woojin lemas saat mendapati wajah Hyungseob yang terbalut kasa luka cukup panjang, ketika mereka bertemu diapartment Woojin beberapa jam kemudian.

"Sayang... desisnya" lalu meraih tubuh Hyungseob dan memeluknya.

"Maafkan aku yang tak bisa menjagamu" lirihnya lagi yang dibalas gelengan kepala oleh Hyungseob yang menatapnya sendu.

THE EASE [Complete✔] Where stories live. Discover now