Chapter 14 : This Is All Lie...

4K 625 281
                                    


Jungkook menatap wajah pucat Jihoon yang terbaring lemah dikasurnya,melirik kearah Luhan yang hanya bisa menangisi putra bungsunya itu disudut kamar.

"Bunda.." lirihnya menoleh kearah sosok ibu mereka yang perlahan mendekat dan duduk disebelah Jungkook dengan wajah bersalahnya.

"Ini semua salah bunda" desis Luhan, mengusap kening Jihoon lalu menatap wajah Jungkook sendu.

"Maafkan kegoisan ayahmu dan bunda selama ini, ayahmu sedang mengurus permasalah ini dengan tuan Park tapi sepertinya Woojin akan tetap kukuh untuk berpisah dengan Jihoon, bahkan Woojin berhasil memperkarakan seorang wartawan karena menerbitkan artikel skandal mereka kemarin" ucap Luhan, air matanya kembali menetes karena menyadari keegoisan dirinya mengakibatkan Jihoon menjadi seperti ini.

"Bunda, aku dan Taehyung hyung ingin membawa Jihoon pindah bila putusan cerai mereka sudah keluar" seru Jungkook.

Mendengar perkataan putra sulungnya itu Luhan mengernyit kaget lalu menoleh lagi kearah Jihoon.

"Kau yakin kookie?" Tanya Luhan karena ia sendiri tak yakin dengan keputusan yang baru saja dirinya dengar itu.

Jungkook mengangguk, mengenggam tangan Jihoon yang terasa dingin dan mengusapnya penuh sayang.

"Jihoon adikku, adik kesayanganku... aku juga tau bunda.. Hyungseob juga adikku tapi aku tak bisa menyayanginya seperti aku menyayangi Jihoon, selain karena aku tahu ayah yang menghianatimu terlebih dahulu, aku juga lebih menyayangi papa Chanyeol dibandingkan ayahku" ucap Jungkook lancar tak peduli dengan perasaan Luhan yang langsung kacau mendengar perkataan Jungkook.

Terdengar helaan nafas Luhan yang terdengar berat kemudian mendekap putra sulungnya itu "terimakasih sudah menyayangi Jihoon kookie, setelah Jihoon sadar bunda akan membicarakan kepindahan Jihoon dengan ayahmu" ucapnya parau karena harus menahan tangisan.

Jungkook mengangguk dan membalas perlakuan ibunya itu, matanya fokus menatap Taehyung yang sedari tadi berdiri disebrangnya menyimak pembicaraan mertua dan sang istri dengan bibir tertutup rapat dan tangan mengepal. Ia tadi sudah bersiap untuk menghajar bahkan membunuh Woojin bila tidak Jungkook dan Luhan yang menahannya, meminta pria tampan itu untuk bersabar dan fokus pada kesehatan Jihoon yang masih terbaring lemah.

Luhan keluar dari kamar Jihoon dan mendapati Sehun sedang duduk berhadapan dengan Somi dan Daewhi yang menunggu sedari tadi diruang makan apartment Jihoon, terlihat wajah penuh penyesalan Sehun yang menoleh kearahnya tapi diabaikan oleh Luhan yang berjalan menuju

"Sayang aku minta maaf" lirih Sehun pada Luhan yang mengeleng lalu membalas dekapan pria tinggi itu.

"Semua sudah terlanjur, aku tak mau Jihoon tersakiti lebih dari ini, aku mohon biarkan Kookie membawanya ke Hongkong agar Jihoon bisa memulai hidupnya lebih baik" pinta Luhan dengan wajah memerah dan airmata menetes membasahi wajah yang masih sangat cantik diusianya itu.

Terdengar desahan nafas Sehun lalu mengangguk sedikit ragu.

"Aku mengijinkan Jihoon pergi" ucapnya serak.

-

-

-

Woojin sudah berada diapartmentnya dengan Hyungseob yang terlihat terbaring dikasurnya karena tubuh pemuda itu begitu lemah sejak ia  mengandung 3 bulan.

Berkali-kali Woojin mengusap kening Hyungseob yang berkeringat dingin dan mengecup keningnya. Mengabaikan dering panggilan masuk dari ponselnya dan Woojin dengan sengaja menonaktifkan suara bel pintu apartment mereka dan menganti passwordnya. Pria itu sadar kekacauan mengenai skandalnya bersama Hyungseob sudah mulai naik ke permukaan dan Woojin juga sudah menemukan beberapa komentar negatif tentang dirinya dan Hyungseob.

THE EASE [Complete✔] Where stories live. Discover now