Pt. 9 Complicated

1.1K 131 17
                                    

I'm alright, even if I can't have you.


.

.

.

"Kenapa diam?"

Hoseok kembali mempertanyakan diantara diamnya Taehyung. Sekelebat bayangan tak menyenangkan berusaha ia tepis. Hoseok ingin dan harus tahu bagaimana jawabnya, maka itu dia kembali bertanya.

"Kau memikirkan siapa?"

Taehyung dibawah kungkungan Hoseok memberikan pergerakan. Mengerjap lambat dengan raut setengah linglung khas bangun tidur. Ia menggenggam kedua tangan Hoseok yang bertenger di atas sulur kalung yang melingkari lehernya. Menelan ludah kelu.

Disana Taehyung masih kehilangan suaranya, dan pikirnya Hoseok akan tega mencekiknya. Bodoh.

Satu-satunya penyebab yang membuat Taehyung terlalu takut mengeluarkan jawaban; adalah jika ia mengatakan sesuatu yang salah.

Dua obsidian beradu. Sepasang milik Taehyung bergerak cepat tidak menentu, milik Hoseok agaknya tersendu.

Diantara dua tangan yang saling membagi kehangatan dibawah tensi yang menyesakkan, kemudian Hoseok akhirnya melunak. Dikendurkan jemarinya yang telah menyakiti leher Taehyung yang mulai memerah beradu dengan sulur perak kalung pemberiannya.

Hoseok membaca, dan selalu berusaha mengerti.

Kedua bola mata cokelat kemerahan itu gentar dengan pertanyaannya, Taehyung tidak bisa menjawab kegundahan Hoseok, dan Hoseok mengerti.

Berkali-kali Hoseok melihat sorot serupa dari dua bola mata kesukaannya. Di tiap malam dirinya mempertanyakan perasaan Taehyung padanya, di tiap malam dirinya mengajak Taehyung untuk pergi, di tiap malam mereka nyaris bersetubuh, Hoseok selalu melihat kilat keraguan dan kegentaran itu.

Dan Hoseok selalu lemah akan Taehyung.

Terlalu.

Satu helaan nafas menyerah. Hoseok adalah laki-laki dewasa yang berpikiran berdasar rasionalitas, maka itu dia menyudahi tensi berat ini.

"Maaf, sakitkah?"

Taehyung menyadari, kala Hoseok berusaha mengerti akan keraguan dirinya, segala penolakannya, segala keras kepalanya, segala ketakutannya. Maka Taehyung akan merasa luar biasa bersalah, ketika Hoseok selalu mampu memberikan segalanya, sedangkan Taehyung hanya terus mengecewakannya.

"Mmm.." Gelengan teramat samar dari si surai karamel.

Jung Hoseok yang sehangat ini, tidak akan pernah pantas untuk seorang Kim Taehyung. Itulah yang sejak dulu terpatri dan tergurat dalam batin Taehyung. Dan semua telah kacau.

"Hoseok-Hyung.." Taehyung terdengar serak dan setengah merengek.

"Kenapa kau sulit sekali untuk dibuat menjawab dengan benar, hm?"

"Uhm.. ini tidak sakit, sungguh." Taehyung akhirnya menjawab vokal satu pertanyaan terakhir ketika dirasa Hoseok tidak menyadari gelengannya.

Dua namja itu kemudian bergerak dari posisi terbaring.

Mereka duduk bersisian, danTaehyung tanpa alasan yang ia tak ketahui segera menggengam telapak tangan Hoseok yang mulai menghindari tatapannya.

"Hoseok-Hyung, sejak kapan disini? Tadi aku tertidur, aku tidak tahu kalau Hyung datang." Taehyung menyesali nada bicaranya yang terdengar sedikit tercekat.

Choose Me [ON GOING]Where stories live. Discover now