MTM - 34

229K 11.6K 462
                                    

"Laki-laki brengsek!" umpat Seina

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Laki-laki brengsek!" umpat Seina.

Arga yang masih berdiri tak jauh dari Seina serta mendengar umpatannya, nampak celingukan, berusaha mencari tahu apa yang membuat gadis itu mengumpat.

Setelah matanya melirik ke sana dan ke mari, mata Arga berhasil menangkap sosok Gavin yang tengah merangkul seorang gadis. Itu gadis yang ia lihat di kafe kemarin siang.

Dan ah sial ... sekarang Arga melihat Seina sedang berjalan mendekati mereka.

Plak!

Arga meringis, reflek ikut memegang pipinya saat di sana, ia melihat Seina menampar Gavin.

Orang-orang yang masih berlalu-lalang mulai menghentikan langkahnya, menyempatkan waktunya untuk melihat Seina, Gavin dan gadis ... entah siapa namanya.

Arga melirik kedua orangtua dan mertuanya yang sudah jalan jauh di depan, tanpa berpikir lagi, Arga langsung menghampiri Seina, menariknya untuk menjauhi Gavin.

"Ayo pulang, Ja! Jangan ngamuk di sini," desis Arga.

"Lepasin gue, Ga! Gue masih punya urusan sama cowok brengsek itu!" Seina menepis tangan Arga, menunjuk-nunjuk wajah Gavin.

"Dia siapa?" Gadis dipelukan Gavin mulai buka suara.

"Gue pacarnya! Lo siapa??" sahut Seina.

Arga menggelengkan kepala seraya menggaruk rambutnya yang tiba-tiba terasa gatal, dalam hatinya berharap semoga Seina dan gadis itu tidak berkelahi, adu bacot ataupun saling jambak.

Gavin masih terdiam. Laki-laki itu masih mengamati Seina dengan lekat. Menurutnya, ada sesuatu yang aneh pada kekasihnya.

"Perut kamu kenapa?" Pertanyaan itu akhirnya terlontar dari mulut Gavin.

Sial ... emosi Seina yang awalnya begitu memuncak kini kembali meredam, gadis itu menatap perutnya, astaga bagaimana bisa ia lupa jika sedang menggunakan perut hamil silikon itu?

Seina mengutuk dirinya sendiri, seharusnya ia tidak sekalap ini sampai lupa jika sekarang sedang memakai perut silikon sialan itu.

Sedangkan Arga yang berdiri di samping Seina nampak menahan tawanya, ia menertawakan ekspresi bodoh milik Seina.

"Mampus lo," cicit Arga tepat di telinga Seina.

"Lo hamil? Astaga ... gimana bisa? Kemarin lo masih baik-baik aja," ujar Gavin.

Seketika setelah mendengar Gavin mengatakan itu, tawa Arga pecah. Laki-laki itu menertawakan pria bodoh semacam Gavin yang melontarkan pertanyaan seperti itu.

"Wait ... lo siapa?" Kini Gavin melirik Arga.

Seina bergeming. Sibuk menundukan kepalanya, tetapi dengan sigap Arga mengulurkan tangannya.

Musuh Tapi Menikah? [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now