Sebelas

3.9K 830 40
                                    

"Jeno-yaah.. Apa kau masih marah padaku karena tidak menjelaskan perkataanku???"

"Tidak. Aku tidak punya hak untuk marah, itu rahasiamu, tidak apa-apa menyembunyikannya dariku."

Renjun merengut kesal dalam gendongan Jeno. Ya, Jeno bilang kalau ia tidak kesal, tapi kelakuannya berbanding terbalik. Renjun berani menjamin bahwa ia tidak mengubah apapun dari isi surat itu, tapi Jeno entah kenapa kesal padanya. Renjun menghela napasnya sebentar...

Chu ~

"A-apa yang...

"Kumohon jangan marah padaku, Jeno... Maafkan aku.."

"T-tidak.. Kau tidak salah sama sekali."

Jeno membuang pandangannya ke arah lain, memutus semua kontak mata yang Renjun buat. Tidak, ia tidak marah lagi tapi, apa Renjun benar-benar harus mengecup pipinya untuk meredakan kekesalannya? Semoga jantungmu baik-baik saja, Jeno.

Jeno akhirnya sampai di kamar mandi Renjun, lalu kembali menaruhnya di bak.

"Hei.. Kau tidak benar-benar marah padaku kan?"

"Tidak, astaga.. Tapi.."

"Tapi?"

"Apa yang tadi kau lakukan?" Tanya Jeno sambil menunjuk pipinya.

"O-ohh itu.. Di tradisi kami, bila seseorang benar-benar kesal pada kami, maka kami harus mengecup pipinya. Dan itu hal yang lumrah disana.. Bahkan guru-murid pun bisa melakukan itu.."

"Tapi di dunia Manusia berbeda. Kau tidak boleh mengecup sembarang orang.. Apalagi orang yang tidak kau kenal.. Ingat, ini di dunia Manusia, bukan dunia Duyung."

"Tapikan.. Aku mengenalmu.."

Jeno tersenyum tipis, cenderung miris. "Kau mengetahui diriku, bukan mengenalku. Kau tahu identitasku siapa, tapi kau tidak tahu siapa diriku yang sebenarnya."

"Kalau begitu.. Ayo kita saling mengenal, kapten.."





•••••

"Belum ada perkembangan apapun?"

"Sayangnya belum, Yang Mulia.."

Taeyong menghela napasnya kasar sembari memijat pelipisnya. Bisa-bisanya ia kecolongan. "Ya sudah.. Kau boleh kembali ke kantormu."

"Ne, saya permisi, Yang Mulia."

Taeyong menautkan kedua tangannya sambil berpikir. Tidak... Jangan sampai Renjun jatuh ke tangan bangsa lain. Renjun miliknya, dan tidak boleh ada yang mengambilnya. Jika Renjun jatuh ke tangan duyung atau makhluk lain, maka mimpinya akan gagal.

'Renjun tidak boleh dimiliki siapapun. Dia milik Neptunia. Dia milikku. Tapi, kemana ia pergi sekarang? Mana mungkin aku bisa mendapatkannya tanpa tahu ia pergi kemana. Jika kukira-kira dari cerita Jaehyun, mungkin sudah sekitar seminggu dia pergi.. Tapi ke arah mana?? Ke Arktik atau ke mana?? Ah tidak mungkin ke Arktik..

Black PearlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang