Enam belas

3.5K 751 37
                                    

Tang!
Tang!
Zraaash!

"Hoshi-ah.. Apa kau benar-benar tidak mau membantuku?"

"Tidak! Pergi kau dari sini! Kau bukan Seungcheol hyung!"

Adu pedang antara mereka terus terjadi. Tidak satupun dari mereka mau mengalah. Kedua pihak sudah sama-sama terluka.

Tang!
Syut!

Seungcheol melompat mundur beberapa langkah dari Hoshi. Ia mengangkat pedangnya ke atas. Mulutnya berkomat-kamit mengucapkan entah apa dengan bahasa yang tidak Hoshi mengerti.

'Hyung kenapa? Ini bukan dia..'

Tiba-tiba air di sekitar kapal itu bergelombang. Seperti ada sesuatu. Kapal itu juga bergetar. Awak kapal lain yang sedang beristirahat semuanya terbangun dan mulai berlarian ke atas dek kapal.

Hawa dingin tiba-tiba menyelimuti mereka. Hawa dingin yang aneh. Lebih berat. Suara-suara aneh terdengar. Seperti suara-suara teriakan kesakitan, namun penuh kebencian.

"H-hoshi!"

Hoshi melihat ke bawah kapal, mendengar ada yang memanggil namanya. Ia terkejut ketika melihat siapa yang memanggilnya.

Itu Woozi. Mantan kekasihnya yang sudah meninggal tujuh tahun yang lalu, terlihat sehat-sehat saja.

"W-woozi.."

"Hyung tidak mau memelukku kemari?"

Seungcheol hanya memerhatikan interaksi mereka dengan seringai jahat di bibirnya.

•••••

"HOSHI-AAAHH!! KAU DENGAR AKU?!?!" Jimin berteriak sekeras mungkin agar Hoshi mendengarnya. Jimin dan Lee Chan sudah cukup lelah di bawah kapal bertarung melawan monster-monster itu.

The Dead Seamen

Sesekali mereka melihat ke atas, berharap Hoshi mendengar mereka. Tapi, Hoshi hanya melihat mereka dengan tatapan kosong.


Tang! Tang!
Zraaasssh!!

Satu persatu monster itu berjatuhan, mati di tangan Jimin dan Chan. Namun mereka kalah jumlah. Dead Seamen jauh lebih banyak dari mereka.

"HOSHI!!! BERHENTII!!!"

Jimin berteriak histeris begitu melihat Hoshi hendak melompat dari atas kapal. Begitu takut dirinya kehilangan seorang teman. Sampai ia tidak menyadari ada seekor monster di belakangnya.

Jlebb!
Zraassh!!

"Aaakh.. Kh-kapten.." Mata Jimin mulai memburam ketika logam tajam berkarat itu menembus ulu hatinya dan tubuhnya menyemburkan banyak darah.

"JIMIN!!!" Chan terkejut ketika melihat temannya terkapar tak bernyawa. "HOSHI!! Tolong akuuu!!!"



•••••

"W-woozi.. Apa ini benar dirimu??"

"Hyung tidak percaya, ya?"

"T-tapi kan.."

"Aku tidak pernah mati, hyung..."

Black PearlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang