Tiga puluh Tiga

2.7K 615 165
                                    

Neptunus memandang sosok yang mengakui dirinya sebagai "Lee Taeyong yang Sebenarnya" dengan tajam. Apa-apaan ini?! Ia tidak memperhitungkan ini!

"Bahkan kau membunuh istriku supaya rahasia identitasmu terjaga."

"..."

Para Manusia yang berada di tempat itu hanya memandang kedua duyung yang berwajah persis sama itu dengan heran. Berbanding terbalik dengan Mark yang seolah biasa saja dengan hal itu.

"Kamu masih akan menyembunyikan identitasmu, Yang Mulia???" Ucap Mark.

Neptunus terdiam. Ia menatap kedua duyung di hadapannya. Ia memejamkan matanya. Lalu, rambutnya berubah. Menjadi lebih panjang dan memutih. Kulitnya memucat dan mengerut. Aura gelap semakin terasa kental di sana. Tubuh mutan monster itu menggabungkan dirinya dengan "Neptunus".

 Tubuh mutan monster itu menggabungkan dirinya dengan "Neptunus"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Para awak kapal dan Donghae hanya mendekatkan diri mereka. Melihat makhluk-makhluk di luar akal Manusia itu berhadapan.

"Aegaeon (re: É-gé-yon). Sang Badai Laut. Senang bertemu denganmu lagi." Taeyong tersenyum licik, begitu juga dengan Mark.

"Lee Taeyong, reinkarnasi Poseidon. Kali ini, kupastikan takhta Lautan jatuh padaku. Pangeran Lee Minhyung, kupastikan aku membalas goresanmu di punggungku."

"Kita lihat saja. Kami berperang untuk mendiang istriku, Jaehyun. Untuk calon anak Minhyung yang dulu kau gugurkan. Untuk istri Minhyung, Jaemin, yang tidak bersalah namun kau kutuk. Untuk anak-anakku dan menteriku, yang kau penjarakan tanpa sebab. Untuk temanku dan penasihat terbaikku, Yuta, yang rela kau siksa di masa lampau. Untuk Renjun, anakku, yang rela melintasi lautan dan kau sakiti hanya untuk ambisimu. Untuk Lee Jeno, Manusia yang mati hanya agar ayahnya sadar dan mengungkap identitasmu!!!" Taeyong menumpahkan seluruh emosi yang ia tahan.

"Untuk Dunia dan Lautan, agar mereka terlepas dari tangan pemimpin kotor sepertimu, Aegaeon.." Mark menutup ucapan Taeyong.

Aegaeon memejamkan matanya. Seketika ombak-ombak tinggi mengitarinya dan petir bersahutan. Mengombang-ambingkan sebuah kapal di sana. Tangannya menggenggam erat pada trisula yang bukan miliknya. Trisula itu ia arahkan ke kedua duyung di hadapannya.

"Aku akan benar-benar menghancurkan kalian bila kalian tidak menyerah! Trisula ini sudah menyatu dengan jiwaku!"

Black PearlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang