20

234K 8.7K 51
                                    

Putri menyalakan televisinya yang terdapat diruang tamu, Itu ialah televisi satu-satunya dirumah ini. Dirumahnya yang tidak terlalu besar ini hanya memiliki satu televisi saja dan itu sudah cukup.

Saat tangannya menekan tombol berwarna hijau, Tv pun menyala. Dirinya langsung dikejutkan dengan sebuah berita yang tidak terduga. Terpampang wajah Putra ditelevisinya, berita yang disiarkan sore ini ialah mengenai Putra bersama wanita cantik disebuah cafe sederhana sedang berciuman.
Putri tidak menyangka akan hal ini. Dirinya sudah yakin bahwa itu ialah kekasihnya Putra.

Wajahnya sangat tidak asing, Putri seakan pernah melihat gadis itu tetapi dirinya lupa dimana. Diberita itu terlihat bahwa Putra mengenakan pakaian yang sama dimana saat Putra datang kerumahnya kemarin. Ya, Putri masih sangat mengingatnya betul pakaian itu ialah pakaian kemarin, itu artinya berita yang disiarkan saat ini ialah kejadian kemarin.

"Dasar pria tidak tahu malu!" cibir Putri lalu mematikan siaran televisi tersebut karena malas melihatnya lebih lanjut, itu akan sangat membosankan.

~~~

Putra sedaritadi hanya berjalan mondar-mandir tidak jelas didalam kamarnya, tangan kanannya sambil memijit pangkal hidungnya. Banyak masalah tidak terduga akhir-akhir ini menimpanya. Tangan kirinya merogoh ponsel disakunya lalu mengetik nama kekasihnya untuk ditelfon. Ia dekatkan ponselnya itu ketelinga dan menunggu jawaban dari Kate.

Panggilan pun tersambung, tak butuh waktu lama Kate menjawabnya.
"Maafkan aku Putra," ucap Kate tiba-tiba saat baru menjawab telfonnya

Terdengar dari jawaban Kate barusan, Putra yakin bahwa Kate sudah mengetahui berita yang ada di televisi juga media cetak lainnya.

Putra lalu menghela nafasnya. Ponselnya berpindah menjadi ditangan kanan.
"Ini salah mu Kate," balasnya

"A-aku tahu,"

"Aku ingin berbicara dengan mu besok disekolah. Ah tidak, lebih tepatnya dibelakang sekolah."

"Hmm, Baiklah"

Putra langsung mematikan sambungan telfon tersebut secara sepihak lalu melempar ponselnya asal diatas ranjang. Kedua tangannya langsung mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Arghhhhhhhhh!!!!" geramnya

👑👑👑

Keesokkan harinya, pagi-pagi sekali saat Putra hendak berangkat sekolah tepat didepan halaman rumahnya sudah banyak para wartawan yang menunggu. Mereka ingin menanyakan langsung kebenarannya kepada Putra.

Putra hanya bisa menundukkan kepala saat para wartawan itu mengambil gambarnya berkali-kali. Alex serta beberapa orang suruhan ayahnya itu membantu Putra untuk segera masuk kedalam mobil dan bergegas kesekolah. Jack sudah siap dikursi pengemudi, Alex langsung membukakan pintu untuk Putra segera masuk dan duduk.

"Mohon waktunya sebentar, Apakah benar wanita yang ada dicafe kemarin bersama anda itu kekasih anda?" tanya salah satu wartawan yang terus menerobos untuk mendekat kearah Putra.

"Iya apakah dia kekasih anda?"

"Sudah berapa lama anda menjalin hubungan dengan wanita itu?

"Atau bisa jadi apakah dia wanita yang akan dijodohkan dengan anda?"

"Siapa wanita beruntung itu yang akan dijodohkan dengan anda? apakah dia wanita yang dicafe kemarin?"

Masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan para wartawan, Putra hanya diam tidak menjawab dirinya lalu masuk kedalam mobil dan duduk. Alex segera menutup pintunya kembali. Jack langsung menginjak pedal gas dan mobil pun melaju meninggalkan rumah mewah itu.

Saat mobil sudah melaju jauh dari para wartawan itu Putra hanya bisa menghela nafasnya lega.

"Siapa yang memperbolehkan dia masuk kedalam?!" kesal Putra bertanya kepada supir pribadinya.

"Penjaga sudah berusaha untuk mencegahnya tetapi penjaga dirumah kita kalah karena jumlah wartawan lebih banyak." jawab Jack santai sambil menyetir

"Merepotkan sekali!"

Setibanya disekolah, Putra segera turun dari dalam mobil saat pintu dibuka kan oleh Jack.

"Kau harus lebih berhati-hati," pesan Jack

Putra mengangguk lalu kakinya melangkah memasuki area sekolah yang sudah cukup ramai karena sebentar lagi bel. Saat dirinya berjalan menyusuri koridor hendak menuju ruang kelas banyak para murid-murid membisikinya, mereka sepertinya sedang membicarakan dirinya mengenai hal yang tidak-tidak. Sudah bisa dipastikan karena berita kemarin.

"Ternyata dia pacaran sama Kate, kelas sebelah." bisik salah seorang murid yang tak sengaja terdengar ditelinga Putra

"Iya dia diam-diam ternyata punya kekasih,"

"Kate beruntung banget bisa pacaran sama dia,"

"Terus berita yang katanya dia mau dijodohin siapa cewenya?"

"Katanya sih cewek yang dijodohin itu juga Kate,"

"Iya denger-denger Kate juga yang dijodohin sama dia,"

Putra mendengar semua bisikan mereka. Ah itu seperti tidak berbisik karena Putra masih bisa mendengarnya. Putra hanya cuek dan tidak terlalu memperhatikan itu. Dirinya tetap menatap lurus kedepan dan berjalan menuju ruang kelas.

Tak disangka saat dirinya berjalan menuju ruang kelas berpapasan dengan gadis childish yang kemarin berkunjung kerumahnya. Dilihatnya penampilan gadis itu tidak berubah, rambut pendeknya dikuncir dua dan menatap kearah Putra dengan tatapan jijiknya seakan dia juga sudah tahu berita yang tersebar kemarin.
Gadis itu lalu berjalan melewati Putra begitu saja dengan ekspressi angkuhnya.

.
.
.
TBC

Putra, Putri, & Perjodohan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang