Chapter 36

12K 473 49
                                    

Happy reading😊😊

Senin pagi.
Bisma dan Key sedang bersiap untuk ke kantor.

"Jam tanganmu," ucap Key mengingatkan ketika Bisma akan memakai jasnya tapi jam tangan yang Key pilihkan pagi ini masih di atas meja.
"Oh, iya lupa."

Key mengambil jam tangan Bisma dari kotaknya lalu menghampiri Bisma dan memakaikannya "kamu sekarang sering melupakan hal sepele" Key merapikan dasi Bisma lalu membantunya memakai jas.
"karena ada yang akan selalu mengingatkanku" jawab Bisma sambil menoel hidung Key.

"ponselmu"
Bisma mengingat-ingat "dimana ya tadi" ia berjalan ke tempat tidur dan membalik bantal dan guling disana.

"ya Bisma Karisma! kenapa diberantaki lagi?!" pekik Key kesal dan berkacak pinggang.
Bisma menoleh lalu tersenyum tanpa dosa "sepertinya tadi disini sayang"
"tuh kan, kamu sudah tua atau bagaimana sih? tadi aku pinjam buat download game sayang" Key menunjuk meja riasnya. Di sana ada ponsel Bisma.

Bisma tertawa sendiri lalu mengambil ponselnya, sedangkan Key kembali memberesi tempat tidur mereka yang diacak Bisma.
"biarin aja sayang, ayo berangkat"

"aku sudah cantik belum?" tanya Key sambil mengibaskan rambut panjangnya.
"paling cantik" Bisma merangkul bahu istrinya dan keluar kamar bersama.

"loh mac ku?" Bisma menghentikan langkahnya.
Key menepuk dahinya "di mobil Bisma"
Bisma menatap Key lalu tersenyum "setiap hari cuma kamu yang ada di pikiranku sayang"
Mereka kembali berjalan.

"huu gombalanmu gak mempan lagi sekarang" Key mencubit gemas perut suaminya dan melingkarkan lengannya di perut Bisma.

"sebentar" Bisma tiba-tiba kembali menghentikan langkahnya.
"apa lagi?" Key mendongak menatap Bisma heran.
Bisma menunjuk ke lantai.
Key ikut mengamatinya.

2 meter dari jarak mereka sekarang ada genangan air, bukan. bukan air.
Bisma mendekatinya dan sedikit berjongkok.

"Bisma, mungkin orang yang membersihkan lantai disini tadi tidak sengaja menumpahkan air" ucap Key menenangkan, padahal dirinya saat ini juga sangat cemas dengan pikirannya sendiri.

Bagaimana tadi kalau Bisma tak melihatnya?
Mungkin sekarang ia sudah terpeleset dan jatuh dari tangga karena genangan itu tepat ada di ujung tangga.

Bisma menoleh menatap Key. Tatapannya berubah resah.
Pria itu kemudian menghampiri istrinya "minyak" ucapnya.
Bahu Key sedikit terangkat saking kagetnya. Ternyata ini disengaja.
Bisma mengusap kepala Key agar tetap tenang "jangan memikirkannya sayang"

Key melihat ke belakang Bisma saat menyadari ada suara langkah mendekati mereka dan menaiki anak tangga.
Bisma ikut menoleh.

Terlihat Anisa dan Vera yang berjalan menaiki anak tangga sembari berbincang santai.
Bisma membiarkannya.

Saat Key akan mengingatkan mereka, Bisma menutup mulut Key dan menggeser berdirinya agar tak terlihat dari bawah.
Key membulatkan matanya saat mereka semakin dekat.
Tangannya mencakar lengan Bisma agar bekapannya terlepas, tapi Bisma masih bisa menahan rasa perih dari kuku Key. Bekapan di mulut Key semakin erat. Bisma benar-benar tak ingin Key mengingatkan mereka.

Key berteriak dalam hati. Tak mengerti kenapa Bisma melakukannya. Ia sudah panik setengah mati saat Vera dan Anisa semakin ke atas.

Tak punya pilihan lain, Key kemudian menggigit telapak tangan Bisma hingga bekapan Bisma terlepas.
"berhenti disana!!" teriak Key pada Vera dan Anisa yang hampir sampai di lantai atas. Nyaris saja.
Bahkan kaki kiri Anisa sudah menyentuh lantai dua.
Vera dan Anisa menoleh bersamaan dan kaget karena teriakan Key.

PSYCHOPATH✔Where stories live. Discover now