Chapter 93

7.7K 447 85
                                    

Aku tuh greget kalo dikejar2 kalian gini jadi gatel pengen up tau!

Dan karena ini malam minggu, jadi saya termasuk orang yang suka iba sama jones2 yang cuma duduk di pojokan kamar.

Jadi okelah 1 chapter untuk malam ini.

Happy reading😊

 

Tak menemukan Anne yang biasanya sedang ada di dapur untuk menyiapkan makan malam mereka, Morgan segera masuk ke kamarnya.

"Anne," panggilnya.
"O-oh Morgan. Sudah pulang?" terdengar sahutan gugup dari kamar mandi.
Morgan mengernyit. "Apa aku mengagetkanmu?"

"Sedikit," kemudian Anne keluar dari kamar mandi.
"Apa kamu melamun sampai terkejut begitu?"
Anne tersenyum. "Ada novel bagus yang sedang kubaca. Hanya terbayang alur selanjutnya saja, jadi aku sedikit melamun."

Anne pikir Morgan tak bisa membaca matanya yang sedang berbohong? Morgan sangat ahli dalam hal ini.
Morgan membalas senyumnya lalu bertanya, "Novel apa?"

"E- Secret of the Black Rose."
"Oh novel yang bercerita tentang seorang pelukis tua di daerah pedalaman itu?" tebak Morgan.
"Y-ya. Benar."

"Aku juga pernah membacanya-
"Kamu sudah makan?"
Morgan tersenyum lembut. "Aku akan mandi dulu."

Anne mengangguk. "Aku siapkan makan malam." Setelah itu Anne berlalu dari Morgan.

Morgan mengikutkan pandangannya pada jejak langkah Anne yang baru keluar dari kamar mereka. Mencoba menerka apa yang sedang mengganggu pikiran istrinya itu hingga melamun.

Novel? Judulnya saja Morgan baru mendengar. Karena yakin Anne tidak sedang membaca novel yang entah ada atau tidak itu, Morgan mencoba menebak alurnya secara asal.
Morgan semakin yakin Anne sedang memikirkan sesuatu setelah membenarkan jawaban asalnya tadi karena Morgan tak tahu novel apa itu.

Apalagi saat Anne memotong ucapannya dan memilih menghindar darinya karena membahas novel itu, Morgan semakin yakin ada hal serius tentang dirinya yang mengganggu pikiran Anne.
Dan secepatnya Morgan akan tahu hal apa itu.
*
*
*
Deru mobil yang terdengar di depan rumah membuat Key berjalan cepat keluar dari rumah dan meninggalkan acara televisi yang sedang ia nikmati di ruang keluarga.

"Bisma!" sapanya dan langsung bergelayut di lengan Bisma yang baru menutup pintu mobilnya.
Bisma menyerahkan kunci mobilnya pada seorang penjaga untuk memindahkan mobilnya ke garasi lantas memasuki rumah bersama Key. "Kamu tampak semangat sekali sayang. Ada hal bahagia apa?"

"Tidak, hanya ingin menyambutmu saja," ucap Key tetap ceria.

Bisma mencium gemas kepala Key. "Bagaimana baby kita? Apa dia rewel hari ini?"
"Sedikit. Aku sedikit jengkel dibuatnya hari ini."

Bisma mendudukkan Key di sofa lalu meletakkan jasnya asal di sandaran sofa "Kenapa? Apa yang sudah malaikat kecil kita lakukan pada mamanya hari ini hingga bidadariku yang cantik ini jengkel?" Bisma mencubit pelan ujung hidung Key. Pria itu berjongkok di hadapan Key untuk menyapa buah hatinya yang amat ia rindukan karena seharian tak bertemu.
Bisma mengusap perut Key dengan sayang, sesekali mengecupnya dengan lembut.

"Aku tadi menginginkan semangka, setelah membeli semangka dengan Anne dan kubawa pulang, saat semangka itu dibuka aku merasa sangat mual. Aishhh anakmu nakal sekali kan mengerjai mamanya."

Bisma terkekeh mendengar cerita istrinya  "Anak papa mulai pintar ya, bisa mengerjai mamanya." Bisma menempelkan telinganya di perut Key yang sedikit membuncit  "Tapi lain kali jangan membuat mama mual atau pusing lagi ya, Baby," bisiknya penuh cinta.

PSYCHOPATH✔Where stories live. Discover now