Chapter 65

10.3K 548 34
                                    

happy reading😊
 

Sebulan proses persidangan kasus Elle dan Key kemudian Elle hanya dijatuhi hukuman 2 bulan penjara.
Key tak menuntut apapun seperti apa yang Bisma inginkan. Ia hanya mengikuti alur yang dibuat Bisma.

Di sinilah mereka sekarang, ruang bawah tanah kediaman Bisma.
Bisma dan Morgan baru saja mengakhiri penyiksaan mereka terhadap Elle. Dengan tangan mereka sendiri.
Elle sendiri yang meminta kematiannya. Ia tak kuat mendapat siksaan dari Bisma apalagi Morgan yang tak pernah punya hati sedikitpun pada mangsanya.

Tak lupa Morgan benar-benar mematahkan leher Elle untuk balasan surat kaleng yang pernah Elle kirimkan pada Khaza.

Tubuh penuh luka dan sudah tak bernyawa itu dimasukan ke peti kaca.
Bisma menekan tombol pada salah satu dinding yang terdapat sebuah lapisan besi di ruang penyiksaan itu lalu sebuah kotak berisi beberapa tombol lain beserta layar monitor kecil muncul. Bisma menekan beberapa tombol kombinasi dan sebuah selang berbahan besi mengalirkan cairan berwarna putih kental ke peti kaca dimana tubuh Elle berada.
Setelah tubuh Elle tertutup sempurna dengan cairan itu, Bisma menutupnya dan berjalan ke salah satu sisi dinding lain di tempat itu.

Bisma menendang pelan tembok bagian bawah dan sebuah pintu terbuka.
Hawa dingin langsung menusuk ke kulit Bisma dan Morgan.
Dengan sedikit susah, mereka mendorong peti itu masuk ke dalam ruangan yang dipenuhi balok es yang di dalamnya terdapat kepala manusia. Mungkin jumlahnya lebih dari seratus kepala.

Bisma menyeringai puas. Ia melihat kepala Anisa,, dokter pribadi keluarganya, wanita yang pernah menggodanya di kantor, Derby dan Avril dalam satu baris. Itu terlihat seperti sebuah mahakarya di mata Bisma. Mayat Vera telah mereka kuburkan karena permintaan Key. bagaimanapun, Vera sama sekali tak tahu jika adiknya berkhianat pada Bisma.

Morgan terlebih dulu keluar dari ruangan bersuhu -17° celcius itu karena ia hanya memakai kaos tipis. Pria itu tadi begitu kejam mencambuk Elle yang terbukti pernah mengirimkan surat kaleng pada Khaza.

Bisma menggeser sedikit penutup peti kaca tempat tubuh Elle dan mengecek cairan lilin yang tadi ia siramkan. Sudah membeku dan ada samar-samar noda darah.
Di ruangan dingin ini dan cairan lilin yang beku, akan membuat tubuh Elle utuh sampai ratusan tahun.
Bisma akan membiarkan tubuh itu utuh. Utuh dalam arti tak berkurang sedikitpun anggota tubuhnya meski keadaan tubuh itu sudah tak dapat dikenali lagi karena luka di sana-sini. Bahkan Morgan sempat menusuk leher Elle dengan samurai tapi segera Bisma hentikan karena sayang jika lehernya sampai putus.

Kini wanita memuakkan itu sudah tinggal nama. Mayatnya akan menjadi misteri para polisi di luar sana. Musuh terbesarnya.
Wanita yang membuat Anisa, gadis lugu yang ia kenal menjadi berhianat.
Wanita yang meneror Key dengan potongan-potongan tubuh manusia yang ia kirimkan tapi selalu gagal oleh Bisma atau Morgan.
Wanita yang menyuruh Derby dan Avril menjebak Key hingga Ia harus kehilangan buah hatinya bersama Key.
Wanita yang amat ingin Bisma habisi sampai darahnya kering dan memohon kematiannya datang.

Bisma menutup ruangan itu dan menghampiri Morgan "kau puas?" tanya Bisma.
"Keyra" ucap Bisma sebagai password untuk menutup pintu dan berjalan bersama Morgan di lorong gelap itu.

"tidak, aku ingin membuat tubuhnya sampai sekecil dadu. tapi kau membiarkannya utuh" dengus Morgan sebal.
Bisma terkekeh "dia musuh yang spesial" lalu Bisma tertawa dan keluar dari lorong itu.

Morgan hanya ikut menyeringai. Ia cukup puas dengan permainan kali ini. 2 hari menyiksa Elle tanpa makanan sedikitpun membuatnya amat menikmati permainan. Tak peduli jika itu adalah wanita cantik. Musuh tetaplah musuh!
Dan Morgan benar-benar menuntaskan amarahnya karena Elle berniat menggunakan Khaza untuk mengancamnya. Morgan tadi juga berniat mencongkel satu mata Elle untuk hiasan di kamarnya tapi Bisma tetap melarangnya.

PSYCHOPATH✔Where stories live. Discover now