Kesalahpahaman membuatnya terjerat dalam hidup seorang pria sadis yang selalu haus akan darah. Segala cara sudah ia lakukan untuk pergi dari pria itu tapi apa daya, kuasa dan pesona pria itu malah membuatnya jatuh meski awalnya semua yang ia lakukan...
Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
Kuy, mampir ke project Kiran TheDarker ya biar ketemu sama Si Ganteng Mr. Oh 😂 Apalagi yang kangen sama Blood, langsung mampir. Sadisnya akan sama gregetnya dengan Si Bisma😆😆
Sadis-Sadis Romantis pokoknya!
Tembus 500 komentar bonus 5 chapter lagi
😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍
Happy reading😊😊
"Wake up sleeping beauty," bisik Bisma di sebelah telinga Key yang masih nyaman dalam tidurnya. Tak mendapat jawaban, Bisma kemudian melanjutkan aktivitasnya yang sempat tertunda. "Love," panggil Bisma saat Key tak kunjung bangun.
Tatapan lembut sang suami menyambut pagi Key hari ini. Key dengan senang hati membalas senyumannya. "Morning," sapa Key masih tersenyum.
"Morningsweetheart. Bagaimana tidurmu?" tanya Bisma yang baru saja selesai memakai kemejanya dan menghampiri Key yang masih berbaring. Tak lupa Bisma memberikan kecupan hangat di keningnya.
"Selalu sangat nyaman saat berada di dekapanmu." Key merapatkan tubuhnya dan memeluk paha Bisma. Sepertinya berniat melanjutkan tidurnya. Bisma mengusap kepala Key, "Manisnya.... Apa yang kamu rasakan bersama baby kita?"
Key menggeleng, "Kami baik-baik saja, Papa." "Baguslah. Lanjutkan tidurmu, aku akan berangkat ke kantor sekarang."
Key menjauhkan kepalanya dari Bisma lalu melihat jam dinding, "Masih setengah 6. Kenapa pagi sekali?"
"Aku harus ke suatu tempat dulu sebelum-" "Suatu tempat? Itu berarti aku tidak boleh tahu kamu akan ke mana?" tanya Key dengan nada curiga.
Bisma tersenyum dan mengusap kepala Key, "Aku ada janji dengan Morgan pagi ini, Sayang." "Apa ada masalah serius? Kenapa kalian tidak bertemu di kantor saja?" Key merubah posisinya menjadi duduk di hadapan Bisma.
"Aku dan Morgan akan sarapan bersama setelah itu berangkat ke kantor bersama juga. Kamu keberatan?" Bisma menyisir poni Key yang sedikit berantakan dengan jemarinya. Key menggeleng, "Aku hanya sedikit khawatir jika kamu berniat menemui ayah lagi."
"Aku akan baik-baik saja. Jangan khawatir, itu tidak baik untukmu dan malaikat kecil kita."
Key mengangguk mengerti. "Bisma." "Hm?" "Nanti pulang lebih awal ya...," rengek Key bergelayut di lengan Bisma. "Kenapa? Baby kita menginginkan sesuatu?"
