Pisau Tumpul

18 6 3
                                    


Tangan Bala berdarah, ia meringis menatap sosok yang ada di hadapannya. Giginya gemeletuk, leher jenjangnya menahan air liur yang naik-turun melalui kerongkongan.

Sesosok yang berada di depannya menyeringai melihat Bala terlihat ketakutan seperti itu. Ekspresi itulah yang ia suka saat akan membawa si korban menemui malaikat maut.

Entah apa yang merasuki orang itu. Sehingga mengoyak isi perut serta mencongkel bola mata Bala. Keinginan terbesarnya menghabisi Bala. Kini, hasrat membunuh semakin kuat merajai pikiran gelapnya.

Bala mulai ketakutan, keringat dingin dan gugup menyerang seketika. Darah itu semakin deras, tidak bisa dihentikan. Embusan angin membuat lukanya semakin perih.

"Sudah cukup lama lo menikmati mentari. Kini saatnya merasakan ... melihat dari balik kegelapan!" Pria itu perlahan mendekat, dan semakin menancapkan pisaunya.

Bala hanya meringis menahan sakit yang menjalar kesekujur tubuh. Perlahan kesadarannya semakin menghilang. Napas berderu semakin kencang.

"Berteriaklah, biar gue dapat nikmatin setiap jeritan lo."

"Brengsek!? Kalau lo mau bunuh gue, bunuh gue sekarang!" teriak Bala.

"Ck, ck, ck, terlalu indah buat lo jika gue langsung mencabut nyawa berharga milik lo itu."

"LO IBLIS!"

"Terima kasih!"

"LO IBLIS! LO SETAN! LO MANUSIA YANG PALING BIADAP YANG PERNAH GUE TEMUI!"

Sosok itu hanya menyeringai mendengar teriakan Si Bala. Ia merasa puas sudah membuat Bala berteriak marah. Sekarang ia ingin mendengar teriakan kesakitan Bala.

Perlahan ia mendekati Bala dan menggoreskan pisau yang ada di tangannya ke wajah Bala.

"AARGHS!!!"

"HAHAHA. Teruslah berteriak seperti itu. Gue sangat menyukainya. Teriakan lo itu terdengar sangat merdu di telingaku."

Lama kelamaan Si Bala mulai kesal dengan perlakuan manusia biadap itu yang ternyata adalah tetangganya yang sering meminjam uang tapi tak pernah dikembalikan.

Tiba tiba Bala murka, ia menggunakan kekuatan saktinya untuk menyerang manusia iblis itu.

"Hey! Lo iblis biadab, akan ku balas amarah gue ke elo!" teriak Bala dengan menunjuk manusia itu.

"Hahaha, coba saja kalau bisa!" manusia itu tertawa licik.

Si Bala berubah menjadi ultraman dan melawan manusia jahat itu. Namun nahas, ternyata manusia jahat itu juga pahlawan super. Karena darahnya yang hampir sekarat, Bala meminta tolong. Dia berteriak sekencang yang dia bisa.

"TOLONG!"

"TOLONG!"

Tiba-tiba datanglah super hero yang dikagumi seluruh orang di dunia.

Alienman, pahlawan zuper yang legendaris itu menyelamatkan nyawa Bala. Dia menangkap manusia jahat itu.

Bala berterima kasih kepada Alienman yang sudah menyelamatkan nyawanya.

"Heh, main apaan kalian? Ayo mandi, udah sore. Udah gede pada nggak tau waktu!" omel ibu Bala saat melihat rumahnya berantakan akibat Bala dan tetangganya.

*****

Selesai

🤣🤣🤣🤣 Drabble terbagus sepanjang masa haha. Dari atas bacanya masih enak eh pas ke bawah kok kezel yak wkwk

By CintaBercerita Aldyva12 aliencegan tataristi23 @fahda salisaa15 bby_widis arsyhun

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 02, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Short StoryWhere stories live. Discover now