Kageyama menatap wallpaper ponselnya yang menampilkan fotonya dengan seorang gadis bersurai sewarna mentari senja.
Hinata Shouyo, nama gadis tersebut.
Entah sejak kapan Kageyama tertarik akan keimutan serta kecantikan gadis tersebut. Mungkin semenjak Yachi mengajak gadis itu bergabung untuk menjadi manager klub.
“Kapan kau bisa jadi milikku, Shouyo.” gumamnya mengusap layar ponselnya.
***
Jari Kageyama bergetar grogi, Ia sekarang berniat untuk mengirim sebuah pesan pada orang yang tengah memenuhi pikirannya.
“Kirim tidak ya..”
“Ah tapi bagaimana kalau megane itu yang memegang ponsel Shoyo.” gumamnya lagi. Ya, sayang seribu sayang gebetan sang Ousama ini ternyata sudah memiliki kekasih. Dan kekasihnya itu tak lain Ialah rival Kageyama. Si titan bermegane.
Entah pakai pelet apa si muka datar tinggi berkacamata itu bisa mendapatkan seorang Hinata Shouyo yang cantik, manis dan imut pokoknya paket komplitlah.
Kageyama kemudian menambahkan sebuah stiker dipapan pesannya.
Me
Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
Beberapa menit, Kageyama menunggu balasan dari Hinata. Bahkan Ia buka tutup aplikasi chat hanya untuk mengecek apakah pesannya sudah dibaca atau belum.
‘Ting.’ notifikasi pesan ponselnya berbunyi. Buru-buru Ia mengecek isi pesan tersebut.
Hinata Shouyo
Loh kok stikernya nanya begitu sih. Semoga tidak putus. Soalnya Kei serius, minggu kemarin kami sudah berkenalan dengan keluarga masing-masing.
Sungguh kenyataan yang sangat men‘Jleb’kan hatinya. Kageyama rasanya tak kuat menahan rasanya.