(Val POV)
Setelah tadi gue dipaksa Victor agar pulang ke rumah, akhirnya gue pun pulang juga. Gue naik taxi online sampai ke depan gerbang rumah gue. Gue nyampek rumah sekitar pukul setengah lima sore.
Sampai depan gerbang, gue nyamperin penjaga gerbangnya rumah gue lalu minta di bukain pintu. Setelah gerbangnya di buka, gue masuk ke dalam sampai ke depan pintu rumah. Abis itu gue langsung buka pintu tanpa ngetuk terlebih dahulu karena gue udah ngasih kabar ke mama dan papa kalau gue akan pulang sekarang ini.
Begitu gue masuk ke dalam rumah, ternyata mama sama papa udah nungguin gue di ruang tamu. Mama langsung nyamperin gue dan meluk gue dengan erat sambil nangis. Gue pun membalas pelukan dari mama sambil tersenyum.
"Mama kangen sama kamu, Val" kata mama yang semakin mempererat pelukannya.
"Val juga kangen mama" balas gue lalu mama pun melepaskan pelukannya. Setelah itu papa juga nyamperin gue dan ikut meluk gue juga.
"Maafkan papa, Val. Selama ini kamu pasti tersiksa karena kesalahan papa" gue benar-benar terharu denger ucapan papa yang minta maaf ke gue.
"Yang lalu biarlah berlalu pa" gue menjawab dan papa kemudian melepaskan pelukannya lalu terkekeh pelan.
"Kamu ternyata sama kayak Victor, Victor juga ngomong kayak gitu ke papa" gue terkejut denger ucapannya papa dan gue jadi bingung juga emang kapan papa ketemu sama Victor.
"Papa ketemu sama Victor?" gue nanyak ke papa dengan alis yang terangkat.
"Kan papa sudah bilang kalau papa akan minta maaf ke Victor" gue langsung meluk papa begitu gue denger jawaban dari papa. Gue seneng banget karena akhirnya papa benar-benar bisa menerima Victor.
"Kamu istirahat dulu sana, kamu pasti lelah bukan?" kata mama gue lalu mama ngambil koper yang gue bawak dan membawanya.
"Makasih banyak pa, maafin Val karena udah marah-marah dan ninggalin papa" kata gue dan papa hanya tersenyum lalu memeluk gue dan menepuk punggung gue dengan pelan.
Setelah agak lama berpelukan, papa ngelepasin pelukan dan bilang ke gue "Kebahagiaan keluarga adalah yang nomor satu. Papa tidak akan mengulang kesalahan papa lagi"
Gue langsung tersenyum seneng denger ucapannya papa. Gue kemudian naik ke lantai dua dan masuk ke dalam kamar yang ternyata disana udah ada mama yang sedang sibuk mengeluarkan isi koper gue dan memasukkannya ke dalam lemari. Selesai memasukkan baju gue ke dalam lemari, mama nyamperin gue lalu meluk gue dengan erat.
Kemudian mama keluar dari kamar dan ngebiarin gue untuk beristirahat. Gue pun kemudian naik ke atas tempat tidur dan mulai memejamkan mata. Gue lelah setelah perjalanan dari kosan kesini. Meski jaraknya gak terlalu jauh tapi efek keseringan kerja sampek malem bikin gue jadi mudah capek. Karena itu gue pun memejamkan mata sampai terlelap tidur.
***
Gue di kagetkan dengan goncangan yang terjadi pada badan gue. Gue kira ada gempa tapi ternyata tubuh gue lagi di goyang-goyangin sama mama. Gue mengerjap beberapa kali lalu bangkit dari tidur dan duduk di ranjang sambil ngusap-ngusap mata.
"Udah pagi kah?" tanya gue ke mama dengan suara serak khas orang baru bangun tidur.
"Masih jam 7 malem" balas mama lalu gue melirik ke jam kecil di atas meja dan ternyata bener masih jam tujuh malem. Gue nyampek rumah sekitar jam setengah lima lalu sore-sore begitu gue tidur, jadi wajar mama ngebangunin gue sekarang.
"Mama ada perlu sama Val sampek bangunin Val?" tanya gue dan mama langsung senyum-senyum penuh maksud namun gak gue tau maksudnya apaan.
"Kamu siap-siap sekarang, papa sama mama mau bawa kamu keluar untuk acara keluarga" kata mama ngasih tau dan reaksi gue pun langsung kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Complicated
RomanceCerita ini tentang kisah cinta remaja dan berbau homosexual. Buat anda yang homophobic sebaiknya tidak membaca cerita ini. follow juga akunku yaa