Rindu

41 3 0
                                    

Kadang aku tidak begitu mengerti perasaan apa yang kurasakan. Seakan pundakku menahan sesuatu dan jantungku berdegup tak beraturan. Apakah ada peraturan yang dapat menjadi ukuran saat fokusku berguguran karena hati dan kepala ku tak lagi berseiringan. 

Khayalku bertebaran kesana-kemari menanti untuk ditafsirkan. Aku dengarkan bisikan demi bisikan didalam kepalaku seperti tanpa ada akhiran. Suasana ini melahirkan dilema tanpa petunjuk dan sangat membuatku penasaran. Pena dan kertas jadi sasaran. Bait demi baik tertulis berdesak-desakan tak sabaran. Aku fikir aku butuh liburan tapi keesokan harinya semua muncul kembali dan melanjutkan peran.

Bagai ingin menunjukkan kemahirannya, aku tersudutkan dalam kepalaku sendiri. Tak mampu memilih dan memilah wujud keadaan yang ingin kuselami, aku seperti mati berdiri. Kusadari ini tak seharusnya terlalu lama terjadi. Jadi kuputuskan untuk mencari arti dari semua ini tak mau lagi menunggu hingga sampai nanti. Kuhubungi dirimu sedini mungkin dan kutanyakan apakah kau sudah siap menjadi... seorang istri?

Kuberanikan diri saja tak perlu lagi berlama-lama. Karena yang kusayangkan terjadi apabila saat semua baru kumengerti tapi keadaan sudah terlambat. Mungkin saja rasanya takkan lagi sama tapi batinku akan berubah menjadi penghujat. Karena padamu hatiku tertambat. Seorang akhwat yang tangannya lebih dari sekedar ingin kujabat. 

Saat inginmu dan inginku berpelukan erat. Saat mimpimu dan mimpiku sama-sama kita kejar dengan penuh semangat. Saat itu aku tau bahwa rinduku dimiliki oleh orang tepat.

Jadi jika kau memiliki rindu, segeralah cari pemiliknya.

***

Scrabble, Rindu. 23 September 2018. 17:30 WIB.

Hak cipta dilindungi.

ScrabbleWhere stories live. Discover now