Konstan

23 2 0
                                    

Melangkah bersama alur maka simaklah cerita sebelum berhenti di liang kubur

Bukan dongeng sebelum tidur namun hanya khayal yang tak berhenti menggempur

Sarapan pagi pakai bubur dan secangkir teh membantu kenangan melebur

Mimpi yang bertabur walau kerja kadang lembur tanpa hari libur


Di negeri yang subur aku telah terlahir dan semoga suatu hari disini pula ku berakhir

Mengukir segelintir asa saat masa-masa dulu kecil tertawa hingga waktu bergulir

Terus ku berfikir mengontrol semua bagai kusir saat sinis datang mampir

Formalitas terlampir saat hadapi cibir tak perlu ambil pusing karena cukup tunjuk cengir


Blokir hal-hal negatif dan jadi yang terbaik sebisa mungkin itu harus jadikan tujuan

Aku masih ingat saat gorengan masih lima ratusan dimana saat itu ku tak pusing uang

Karena Yang Kuasa begitu sayang kupahami aku harus terus ada kemajuan

Jadi kuatur kelajuan lakukan pengajuan dalam usaha dan doa kucoba terus tangkap peluang


Bila ku pulang begitu senang karena keluarga dirumah sambut dengan penuh hangat riang

Cukup indah dibayang, kurasa kan jantungku berdendang dan bergoyang

Tapi sayang apa daya waktu begitu cepat berlalu saat kebahagiaan mengampirimu

Tak pernah ada penyesalan menghampiriku kuharap sesuatu yang sama terjadi denganmu


Bunuh sepi sembilu mari rangkai lembar baru dan hidup tanpa berseteru

Target terus diburu agar menjadi lebih baik dan melesat cepat bagai peluru

Takkan ada yang menunggu bila kau tak berubah dan terus mencoba

Hidup pancaroba atau kadang begitu konstan maka lanjutkan meski harus meraba-raba

***

Scrabble, Konstan. 26 September 2018. 20:44 WIB.

Hak cipta dilindungi.

ScrabbleWhere stories live. Discover now