Bias

15 1 0
                                    

Aku terharu melihat pemandangan baru
Bagaimana rasa dapat bercampur baur menjadi satu
Di suatu pagi aku membatu mencoba mengecap langit biru
Pikiranku terbang jauh melakukan apapun yang kumau

Dengan kondisi yang seperti terdegradasi
Kita sebenarnya hanya mencoba beradaptasi
Distorsi informasi menempatkan kita pada kebingungan
Tak heran bila banyak orang yang percaya diri dalam kedunguan

Langit indah menjadi semakin kebiruan
Aku masih duduk bersila menikmati gerak awan perlahan
Afeksi itu tak terbendung padahal kita baru saja berkenalan
Mendobrak dinding skeptisku yang telah lama ada dalam kesendirian

Kritisku tiba-tiba terpaut dengan perasaan
Mungkinkah ini yang terjadi saat kau begitu menikmati keadaan
Tak perlu mewah, cukup rasa yang tak dapat ku bantah
Entahlah, tapi ketika hatiku memberi titah, logika ku menepi mengalah

Kadang aku merasa begitu lemah dan tak memiliki daya
Seperti si miskin yang banyak gaya atau si kaya bersenjatakan kesombongannya
Riya tanpa sedikit pun berkaya menganiaya mental-mental dunia maya
Mereka benar-benar sudah kelewatan dan mendekati titik bahaya

Tapi, ya... Bukan urusan ku juga
Sebab buat apa aku habiskan energi sia-sia
Untuk mereka-mereka yang juga akan mampus di makan usia
Tapi merasa seperti bisa hidup selamanya

Yang aku percaya bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa
Tidak tidur dan lengah mengawasi kita semua
Meskipun ada banyak teori-teori yang mencoba menegasi keberadaan-Nya
Aku akan tetap menjadi diriku sendiri dan melebur di dalamnya

Sontak, aku tersadar aku begitu tenggelam dalam lamunan
Tidak begitu suka dengan kerumunan, tapi lebih suka makanan
Diamku emas seperti kata pepatah dibanding mendengarkan omelan
Hidup ini indah tapi sebagian orang menganggapnya hanya sebatas dagelan

***

Scrabble, Bias. 10 Januari 2019. 07:54 WIB.

Hak cipta dilindungi.

ScrabbleWhere stories live. Discover now