prolog

156 7 0
                                    

“tak bisakah kita tetap seperti ini beam?” pria berkulit tan didepan wanita mungil dengan alis tebal yang ia sebut beam tadi menatap lurus pada beam mencari jawaban yang ia harapkan.

Beam menatap lurus kejalanan kota bangkok yang berada di sebrang sungai chao phraya lalu kembali menolehkan wajahnya kepada forth pria yang masih betah menatap wajah beam, beam memberikan senyuman termanisnya walau dengan mata yang sendu, ia menempelkan jari telunjuk dan jari tengahnya pada bibirnya lalu menempelkannya pada bibir forth “kau tahu pasti isi hatiku forth,...” beam menarik kedua jarinya yang menempel di bibir forth lalu berdiri dari duduknya dan berjalan “selamat tinggal forth...” kata terakhir itulah yang forth ingat. Ia tak bisa berbuat apapun untuk mencegah beam pergi, ini keputusannya walau dadanya terasa sesak. Bagaimana bisa ia meminta wanita dihadapannya bertahan sedangkan wanitanya sudah menyerah.

“selamat jalan beam, semoga kau bahagia..” forth merebahkan  punggungnya pada sandaran kursi di pinggiran sungai chao phraya.

Tak Bisa Kah??Where stories live. Discover now