Mengakhiri atau Menerima

41 3 0
                                    

Forth merasakan berat pada tubuhnya, seseorang memeluknya dengan erat, saat sadar dan melihat siapa yang sedang memeluknya “Eshter” keterkejutan Forth melihat gadis kenalannya beberapa tahun yang lalu, “what are you doing here?”

“tentu bertemu denganmu Phi” goda gadis bernama eshter

Melihat itu beam merasa tak enak lalu membalikan langkahnya

“bee, mmhh , Beam” forth menginterupsi, gadis yangsedari tadi memeluk forth akhirnya melepaskan pelukannya danmengalihkan pandangannya pada beam, menerawang beam dari atas kepala sampai ujung kaki dan kembali ke wajah beam, gadis itu melangkah mendekati beam

“bee…am??” beam mengangguk, “phi teman phi forth?” sekali lagi beam mengangguk “aku eshter, kekasih phi forth”

“ahh,senang bertemu denganmu. Tapi kebetulan aku harus pergi menemui dokterku. Jadi, aku permisi” beam tersenyum lalu berbalik melangkah pergi, hatinya brdenyut nyeri, kenapa ini? Sayup terdengar gadis yang baru dikenalnya berkata ‘phi beam kita pasti akan bertemu lagi ,, pasti,,’

Beam sudah masuk kedalam lift namun bayangan forth dan gadis itu masih terlihat sampai akhirnya  pintu lift tertutup dan menunjukkan betama menyedihkannya dirinya di bayangan alumunium pintu lift, badannya merosot terduduk pikirannya berkecamuk dia yang meninggalkan forth dia ingin forth Bahagia tapi saat gadis itu mengatakan bahwa dia adalah kekasih forth hati ini rasanya ditusuk belati ? kenapa? Seegois itukah kau beam ? tidak . kau harus fokus saja dengan kehidupanmu beam, menyerahkan hidupmu pada suttee , membalas semua yang telah suttee dan keluarganya berikan kepada mu beam. Biarkan forth Bahagia.

Kembali ke lobby

Forth masih memandang tubuh beam menjauh hingga masuk kedalam lift, sedang gadis yang di hadapannya sudah berbalik dan memperhatikan wajah forth

“Phi beam itu sakit?” eshter tersenyum akhirnya dapat mengalihkan pandangan forth padanya. Forth mengangguk

“jawab aku, kenapa kemari?”

“bukannya tadi aku sudah bilang untuk bertemu denganmu phi, kau kekasihku kan?” eshter memeluk lengan forth lagi

“forth lama sekali!!” lam menyusul

“phi lam.. kyaaa .. aku rindu sekali” eshter memeluk lam seperti sebelumnya dia memeluk forth

“maaf adik kecil, pria bernama lam ini sudah memiliki kekasih” gukgai melepas paksa pelukan eshter pada lam

“ahh,, ini pasti tunanganmu yang cerewet itu, ya?”

“hei ..!!!” kesal gukgai, lam melepas pelukan eshter lalu memeluk kekasihnya,

“aku bercanda phi, maaf ya.” Eshter tersenyum pada gukgai lalu kembali mendekati forth dan memeluk lengan kekar forth. Seperti rencana awal forthmengantar lam untuk memeriksa luka yang dibuat oleh nya, lam dan gukgai duduk sedangkane shter mengikuti forth menuju tempat registrasi pasien. Butuh waktu cukup lama untuk mendapatkan hasil pemeriksaan luka lam, yah walau akhir-akhir ini forth sudah tidak serajin dulu untuk memperbesar otot-otot di tubuhnya tapi ternyata tubuhnya yang terlatih cukup membuat lam mendapatkan perawatan cukup serius.

“maaf” forth berdiri didepan lam,

“ini ganjaran untuk kesalahanku, jadi seharusnya aku berterima kasih padamu.” Lam menatap forth “dengar, seharusnya sebagai sahabatmu aku bergerak sesuai keinginanmu, tapi aku malah menerima permintaan seorang gadis” gukgai sadar ini adalah waktu kedua sahabat itu untuk bicara, dia memaksa eshter untuk ikut dengannya keluar kamar rawat lam.

Forth bahkan sudah melupakan pernyataan itu. Tuhan, desisnya dalam hati. Namun hanya sampai disitu. Tatapan kedua sahabat itu terhenti dengan pemikiran masing-masing. Dalam hati lam tidak taku apakah pantas memohon untuk diampuni. Tapi sahabatnya sendiri malah meminta maaf padanya.

Sedangkan forth mengingat perkataan lam sebelumnya jika dia di posisi lam saat itu, apakah ia akan melakukan hal yang sama ataupun sebaliknya? Namun jika memang harus seerti itu dia juga mungkin akan melakukan apa yang sekarang sudah di lakukan lam, menjaga permintaan beam sampai sahabatnya mengetahui kebenarannya juga, atau malah sebenarnya lam telah memberitahukannya dengan beberapa tanda saat masih di manhathan dulu? Kalua di ingat-ingat benar juga, dia sudah memberitahukan Dr. phana tapi kenapa dirinya tidak mencari tahusendiri? Memang dirinya yang bodoh sejak awal .

Forth tersenyum, “kau akan tetap menjadi sahabatku sperti saat ini kan?”

Apa yang dilakukannya!? Anak bodoh “tentu saja semuanya akan sama seperti sebelumnya, menyebalkan!!” lam lalu teringat sesuatu “by the way, kau sudah menemui ibu mu?”

Dalam diam, mereka menerima dan menjalaninya dalam diam. Diam! Yang penuh arti, mereka tersenyum. Ada luka tapi pasrah pada akhirnya. Beberapa kali bermakna saling memaafkan. Memaafkan dan menganggap apa yang telah terjadi adalah bagian dari kehidupan, bagian hidup yang dibuatoleh kebodohan mereka sendiri.

“kau boleh istirahat hari ini, aku akan menangani semua urusan pekerjaan, jadi kau bias tenang oke!” forth melangkahkan kakinya menuju pintu, jarinya hendak menyentuh knop pintu namun urung ia lakukan “let her go”

“ulangi..” tampak ragu dengan pendengarannya lam meminta forth mengulangi kata-katanya barusan

“biarkan dia pergi, biarkan dia Bahagia” setelah helaan nafasberat dan lam tahu itu keputusan yang sulit. Lam tertegun, namun beberapa detik kemudian ia sadar dan menanggapi dengan anggukan, forth pun melangkah keluar kamar lam disambut eshter disana “phi aku ikut kemanapun kau pergi ya, ya ya ya” suara manjanya dan terdengar forth menanggapi “lakukan apapun yang kau mau, seperti biasanya” yeaayyy tanggap eshter, pintu tertutup dan lam takt ahu lagi apa percakapan diluarsana, hingga akhirnya gukgai masuk.

“apa yang kalian bicarakan?” gukgai sudah kembali duduk di samping ranjang lam

“kita bantu persiapan pernikahan suttee dan beam”

“lalu bagaimana dengan forth?” gukgai ragu

“dia melepaskan beam” lam menggenggam tangan gukgai “jangan terlalu di pikirkan, dia akan menghadapi kenyataannya sekarang”

Gukgai memang tidak terlalu dekat dengan forth bahkan sejak dulu saat hamper saja keluarganya menjodohkannya dengan forth, dulu pria itu ramah tapi semakin lama semakin dingin, sekarang setelah dia menjalin hubungan dengan lam akhirnya tahu seperti apa forth perjalanan hidupnya selama kekasihnya itu selalu berada di samping pria dingin itu.

Ketika minggu pertama gukgai memutuskan untuk menjalin hubungan serius dengan lam, lam menceritakan semuanya, gukgai termasuk wanita karir yang jabatannya mungkin lebih tinggi dari kekasihnya itu mendorong dia untuk meminta lam menjalani kehidupannya sebagai pewaris dari perusahaan ayahnya saja, tidak di pungkiri dia agak segan mengenalkan lam dengan posisinya yang hanya sebagai asisten dari pemilik perusahaan. Tetapi alasan kekasihnya yang seperti itu membuatnya tak bisa berbuat banyak, dia mengerti posisinya sekarang dan mengamini apapun keputusan kekasihnya itu.

Lam terlihat merogoh saaku celananya mengambil benda persegi, dia mendial nama kit disana

“ada apa?”

“lets do it” ucap lam yakin

“kau yakin?” kit  terdengar helaan nafas dari sebrang sana, hingga  akhirnya lam membuka kembali mulutnya “permintaan Forth”

Sekarang giliran kit yang lama , hingga tak terasa genggaman pada handphonenya mengerat lalu kita akhirnya menanggapi ”baiklah”

Jika dipikir kenapa kit dan lam berat untuk meng-amin-i permintaan forth? Mereka melihat perjalanan cinta beam dan forth sejak dulu, forth bagai dejavu sang pangeran kampus yang terobsesi pada sosok beam yang cerdas, bukan berarti forth tak berprestasi tapi satu-satunya yang dapat mengimbanginya hanya beam, seperti sudah ditakdirkan untuk Bersama saling melengkapi.

Apakah takdir 5 tahun lalu sekarang berganti? Apakah takdir menuntun untuk menjadi sad ending di kehidupan kedua orang yang saling mencintai? lam cukup tahu seberapa besar cinta forth pada beam dan kit pun mengetahui seberapa penting forth di kehidupan beam, tapi kenapa takdir perpisahan ini sangat mereka tentang tapi sang pemeran utama seperti menuruti apa yang takdir inginkan?

~~~~~~~~~~~~~~
Forth berjalan keluar dari lobby rumah sakit, tak sengaja ia berpapasan dengan suttee.

“oh phi, kau disini?” sapa suttee

“kau menyusul beam kemari? Tadi aku sempat bertemu dengannya, mungkin sekarang sedang Bersama phana” suttee mengangguk sempat terheran mengapa phi nya itu seakan tahu untuk apa kemari

“aku tahu phi, terima kasih” namun suttee memperhatikan gadis yang Bersama dengan forth “ohh siapa gadis manis ini?” tanya suttee, yah suttee bias lihat umur forth dan gadis ini mungkin terpaut 3 – 4 tahun lebih muda dari phi  nya itu.

“dia kenalanku saat di manhattan, Namanya eshter.. dan eshter ini suttee adik kelasku saat senior highschool” eshter dengan senyum manisnya menyapa suttee

“hallo phi suttee, aku eshter bukan sekedar kenalan tapi kekasih phi forth lebih tepatnya”

“seriousely?”

tanpa menyangkal ataupun meng-iyakan forth berlalu, eshter tersenyum melihat punggung forth menjauh dan segera menyusulnya setelah melambai menggumam kata ‘bye’ pada suttee namun sutee menahan sebentar dan menyerahkan sesuatu pada eshter, gadis itu melihat dan menerimanya lalu pergi dengan senyuman.

~~~~~~~~~~~~~~~

Café milik Nate

Nate menyiapkan meja yang sudah di pesan oleh sharp kekasihnya, sharp mengatakan akan menjamu teman forth dan lam dari luar negeri dan mengundang teman-teman lainnya.

Nate merias nya sederhana tetapi terlihat cantik untuk acara reuni kekasihnya, nate tersenyum lalu melihat seseorang datang setelah bel pintu cafe twebuka, gadis yang sudah cukup dewasa tapi masih lucu dengan kepangan rambut di sisi kanan dan kiri bahu nya,

“sawadee kha”

“selamat datang, sudah pesan tempat ? untuk berapa  orang? Kamu boleh pilih tempat dimanapun kamu suka tapi tidak dengan yang di ujung sana, ada acara khusus daro orang terdekatku.” Nate dengan ramah menyapa gadis itu

“aku kesini mencari orang yang bernama nate”

“ohh, itu aku” nate bersemangat tapi alisnya berkerut dia belum pernah melihat gadis ini, dan sepertinya tidak ada kenalannya yang pernah memposting wajah gadis ini di social medianya .

“aku eshter, teman phi forth dan phi lam”

“ahhh orang special itu yah, hmm.. bukankah acaranya akan di mulai 2 jam lagi? Kamu terlalu cepat”  nate menggandeng tangan eshter setelah menengok jam dinding milik café nya. Mengajak gadis kenalan baru nya itu untuk duduk,

“ahh iya aku penasaran kenapa bisa kamu dekat dengan phi forth dan phi lam?”

“phi  forth adalah cinta pada pandangan pertamaku”

“auuu .. ceritakan” bak sahabat yang lama tak bertemu eshter
menceritakan awal mula ia bertemu dengan forth ..

_Flashback_

Esther tahu  bahwa dia cukup popular dikalangan mahasiswa baru lainnya, bukan hanya karena dia memang gadis cantik dan imut, tapi juga dia berhasil naik 3 tingkat dari yang seharusnya.

Eshter berjalan di Lorong kampus banyak makasiswa yang sekedar menunggu untuk menyapanya, memberikan bunga sebagai tanda kagum dan suka padanya sampai sosok forth tak sengaja menyenggolnya, membuat buku-buku dan bunga yang eshter dapat berjatuhan, forth membantu membereskannya lalu meminta maaf dan berlalu begitu saja.

“kenapa aku merasa di abaikan?” eshter type yang mendapatkan apapun yang dia inginkan, maka sejak saat itu dia terlalu penasaran dengan sosok forth, setiap hari eshter sengaja berdiri didepan kampus menunggu forth, di depan ruang kelasnya juga, tapi sosok tinggi itu berlalu begitu saja tanpa menghiraukannya.

Seminggu berlalu, ini tepat hari valentine, eshter memutuskan untuk membuat choklat buatan tangan untuk ia berikan kepada forth, dia yakin sekeras-kerasnya batu jika di tetesi air terus menerus batu itu akan berlubang juga.

Eshter menunggu di depan ruang kelas Forth biasanya kelas akan berakhir jam. 4 sore tapi sampai jam 6 , 7 dan 8 ini kelas forth belum selesai juga, hingga akhirnya hamper jam 9 malam kelas baru selesai. Esther berdiri dari duduknya tersenyum cerah dan mengabaikan pria lain yang menyapanya karena satu-satunya yang ada di pandangan eshter hanya Forth seorang.

“phi forth na, happy Valentine!!” teriak Eshter yang menunduk dan menyerahkan bingkisan coklat di tangannya tepat di depan dada bidang forth, karena tak ada tanggapan dari orang dihadapannya eshter memberanikan diri melihat langsung sosok tinggi didepannya

“maaf aku tidak memakan makanan manis” lalu forth berlalu begitu saja, esther diam tak berbalik melihat pujaan hatinya, namun sayup dia mendengar seseorang yang tadi berdiri disamping forth berlari melewatinya menyusul forth ‘shia!, ai forth!! dia selalu menunggumu’ ‘lalu?’ ‘setidaknya terima pemberiannya’ ‘aku tidak memintanya melakukan itu semua, biarkan saja’ ‘bajingan cilik! Aku akan tetap disini sebentar, kau duluan saja!’ eshter menghela nafasnya merasa sia-sia membuat coklat seharian tadi, cenkraman tangannya mengeras, namun tangan hangat menyentuk kepalanya

“menangis juga tak apa” yah eshter akhirnya menitikkan air mata, sesuatu yang pantang ia lakukan.

“apa aku salah phi?”

“tidak ada yang salah karena menyukai seseorang, hanya saja kau menyukai orang yang salah” eshter bingung bukankah pria ini adalah sahabat phi forth? Karena setahu eshter saat mencari tahu latar belakang forth, orang disampingnya ini selalu muncul sebagai sahabat dan orang yang datang dengan forth bahkan kabarnya  tinggal di apartemen yang sama.

“auu, bukan kah  phi adalah sahabat phi forth kenapa mengatakanhal buruk tentang sahabatmu?” bisa-bisanya dia merasa kesal karena ucapan orang disampingnya ini

“kamu belum mengenalnya jadi aku mengerti, ahh ada saran yang pasti.  Kamu mungkin tidak bisa mendapatkan hati forth tapi kau boleh mendekatinya, buat dia …..  ah tidak , karena aku menyukainya.” Lam pria yang eshter tahu Namanya itu dai profile saat dia mencari tahu tentang forth, mengacak rambut Panjangnya.

“aku tidak menggodamu phi, ini untuk phi forth”

“aku tahu, by the way, ini free? Aku menyukai makanan manis, ayo kita cari tempat nyaman untuk memakan makanan istimewa ini” mungkin hanya untuk menghiburnya dan tidakbenar-benar menjelek-jelekan sahabatnya atau bahkan sekedar menggoda nya.

Hari-hari berikutnya seperti tekad nya yang sebelumnya, eshter tetap berseliweran disamping forth menjaga pujaan hatinya yang semakin lama semakin banyak memiliki fan. Entah dari fakultas yang sama dengannya ataupun bukan.

Suatu hari eshter mendengar bahwa aka nada gadis dari fakultas seni akan menyatakan cintanya pada Forth, eshter dengan sigap menghentikan gadis yang ia tahu bernama michelle itu.

“untuk  apa kemari? Ini bukan fakultasmu” tanya eshter menghadang michelle untuk masuk ke Gedung fakultas forth

Tapi gadis itu hanya tersenyum di sambut kedua temannya “jika itu untukku, maka itu juga berlaku padamu! Untuk apa mahasiswi ekonomi berada di fakultas komukasi?” gadis yang cukup berani tanggap eshter

“aku takan membiarkan kamu masuk, jika kau memaksa, aku tak akan segan melakukan hal kasar padamu!” eshter memberi peringatan yang sejak semula tak di gubris michelle, gadis itu mengajak kedua sahabatnya untuk berlalu melewati eshter, karena eshter sudah naik pitam ia pun tak segan menarik rambut michelle yang Panjang oleh tangan kirinya. “aku sudah memperingatkanmu” kesal eshter, mischelle berteriak kesakitan karena eshter menjambak rambutnya hingga kepala michelle menengadah kebelakang, teman-teman michelle mencoba melerai jambakan dari eshter tapi perlu kalian tahu eshter adalah juara karate saat sekolah menengah, mahasiswa lain yang melewati merekahanya menonton kejadian itu hingga tangan kekar memegang tangan eshter ‘itu Forth’

“cukup!!” forth melepas tangan eshter dan menatapnya “sebenarnya ada apa ini?” tapi michelle yang menjawab kemudian “aku hanya ingin menemuimu untuk menyatakan cinta padamu, tapi dia…” forth melambaikan tangannya pada michelle untuk diam karena forth engan tatapan tajamnya masih belum teralihkan pada sosok gadis mungil di hadapannya “aku tidak bertanya padamu, aku bertanya padanya!” eshter menengadahkan kepalanya memberanikan diri untuk menatap forth dalam, terlihat ada kemarahan disana “aku .. aku .. ak…”

“KATAKAN!!” tubuh mungil eshter bergetar karena suara forth menggema di gendang tenginganya, tak ia sangka pria ini akan semarah ini “aku hanya ignin melindungimu phi,” suara eshter sedikit  serak, lam disana tahu gadis kecil itu sedang menahan tangisnya.

“aku tidak pernah memintamu melakukannya, hentikanlah,” forth mengalihkan pandangannya kepada ketiga gadis fakultas seni itu “dan kalian pergilah” forth meminta, yang langsung di amini ketiga gadis itu, berada disana lebih lama hanyaakan memperkeruh suasana

“Aku! Membiarkanmu berkeliaran di sekitarku bukan berati kau bisa melakukan sesuka hatimu untuk bisa melukai orang lain!” eshter melihat kekecewaan disana

“pergilah dan jangan muncul dihadapanku lagi” kata-kata penolakan dan kali menusuk kedalam hati terdalam eshter

“aku hanya ingin didekat orang yang aku suka apakah itu salah? Kau tidak tahu rasanya diabaikan oleh seseorang yang telah lama kau sukai hah?! Aku hanya ingin melindungi mu apa itu juga salah? Kau bahkan tidak tahu apapun yang telah aku korbankan hanya untuk berdiam diri menunggumu!!” ada jeda disana gadismungil itu menarik nafas dalam “Oke aku akan pergi” semua kata-kata yang eshter curahkan benar-benar dari dalam hatinya, dia mulai berlari sempoyongan karena tak bisa melihat dengan jelas Lorong kampus karena airmatanya mengaburkan pandangannya sampai dia tah melihat jika di depannya turunan tangga kampus yang cukup tinggi membuat keseimbangannya goyah, namun satu tangan menariknya tapi tak mampu mengelak untuk jatuh dari tangga Bersama, sosok itu menarik eshter dalam pelukannya, memastikan tubuh mungil itu tak terluka.

“aaauuuhhhh” teriakan orang-orang yang menyaksikan pertengkaran sebeumnya teralihkan oleh kejadian yang baru saja terjadi, saat sadar dan air matanya mulai menghilang dari pelupuk matanya, eshter mengecek siapa sosok yang membantunya dan tak ia percaya itu adalah.... forth.

“bisakah kau tak berbuat kecerobohan dan keributan sedikit saja hah?” gumam forth “apa ada yang terluka?” suara bariton itu melembut didepan wajahnya. Eshter hanya menjawab dengan gelengan kepala

“Kau tak apa?” suara sahabatnya menginterupsi, eshter menengadah melihat wajah phi lam di sampingnya

“dia tidak apa-apa, tak ada yang terluka, mungkin hanya sedikit shock” forth membantu menjawab pertanyaan lam.

tapi lam menggeleng “bukan dia, tapi lenganmu” lam menunjuk tangan kiri forth yang sudah sedikit robek dan terlihat rembesan darah keluar dari sana

Sekarang eshter,  dan lam sedang menunggu di klinik dekat kampus.

“aku mengijinkanmu mendekatinya seperti biasa, tidak seperti ini. Forth bisa menjaga dirinya sendiri tanpa perlu kau bersikap berlebihan seperti tadi.”

“maaf.. hiks.. aku tidak bermaksud seperti itu phi, apalagi sampai melukai phi forth”

“sebenarnya apa yang kau cari dari forth?”

“aku tidak tahu, hanya saat melihatnya pertama kali aku jatuh cinta . aku hanya ingin menjadi kekasih phi forth, orang terdekat phi forth, aku sudah tak memiliki siapapun, orang tua ku sudah meninggal dan aku tinggal disini sendiri. Awalya aku hanya penasaraan karena phi forth tidak mellirikku sedikitpun tak seperti orang lain yang menghormatiku sebagai siswa terbaik yang naik 3 tingkat dari mahasiswa normal lainnya, tak melihatku disaat oranglain tertarik pada diriku, tapi semakin aku mengenalnya aku semakin tertarik padanya!” lam mengelus rambut gadis yang duduk di samping kanannya itu, “aku akan pergi dari phi forth seperti keinginannya tapi izinkan aku melihatnya terakhir kali untuk meminta maaf.” Air mata gadis itu turun lagi mengaburkan pandangannya , dia menunduk dan menutup matanya dengan telapak tangannya.

“kau hanya penasaran padaku kan? Kau hanya ingin jadi kekasihku?” suara bariton dan bayangan sepatu coklat milik forth ada tepat dihadapannya, eshter menengadah dengan air mata yang membekas di wajahnya, dan mengangguk segera “lakukan sesukamu” forth memberikan tanda untuk segera pergi pada lam.

Sejak itu, eshter tak lagi hanya menguntit tapi berada di samping forth dan menjadi orang terdekat forth dan lam, apalagi tittle *KEKASIH FORTH* sudah menempel padanya sejak saat itu. Sehingga tak ada gadis lain yang berani mendekati forth, selain forth yang bersikap dingin dan eshter memperingatkan dengan cara yang lebih baik untuk tidak mendekati kekasihnya. Hubungan forth dan eshter pun semakin dekat disana, Forth juga terdakang bersikap melindungi eshter dari gangguang para lelaki yang menyukainya.

_Flashback off_


“wah aku saangat iri, ini seperti kisah-kisah dalam novel romance, proses tidak akan menghianati hasil kan” nate menanggapi “phi forth memang seperti itu sejak dulu .. dingin .. namuan tidak saat dia memiliki kekasih”

“phi forth memiliki kekasih?”

“ahh .. kabarnya mereka sudah berpisah beberapa lama sebelum phi forth menetap di luar negeri untuk melanjutkan studi dan belajar mengurus perusahaan milik keluarganya, saat itulah dia bertemu denganu. Kuharap kau bisa membuatnya bahagia. Karena phi sharp selalu mengeluh soal itu”

“apa yang kalian bicarakan?” lam mengambil duduk di hadapan eshter, sedangkan nate pergi dan tempat itu tergantikan oleh forth,

“Sharp belum datang?” lam menginterupsi nate

“phi sharp memiliki beberapa pekerjaan ekstra, kita bisa memulai jika phi forth dan phi lam mau.” Nate menawarkan apa yang kekasihnya sarankan sebelumnya

“tidak perlu  , kami bisa menunggu.”

CRING~~ suara pintu café nate

terbuka .

“PHI BEAM!!!” teriak Eshter

Next~~~~~

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 01, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Tak Bisa Kah??Where stories live. Discover now