Penentuan

52 5 0
                                    

Maaf Banyak Typo bertebaran~~ 

Selamat menikmati.. semoga suka .. 

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Setelah acara penyambutan beam, suttee, wayo, phana dan bibi jean kembali ke rumah, suttee membantu membereskan barang-barang beam, suttee mengeluarkan barang-barang di tas beam, ahh handphone pink beam terlihat disana, beam bilang di handphone ini tersimpan memori nya saat kuliah dulu, akan menjadi hadiah yang menyenangkan jika handphone nya itu bisa ia perbaiki bukan? Beam selalu bilang dia menyesal tidak dapat melanjutkan kuliahnya saat semester akhir karena penyakitnya. Suttee secara diam-diam mengambil handphone beam dan menyembunyikannya di balik saku jas bagian dalamnya.

Suttee berpamitan pulangg, tapi takbenar-benar pulang, suttee pergi ke tempat sahabatnya, teman bermain game nya semasa sekolah dulu,

"oi, kong. Masih berkutat dengan cinta pertamamu hah?" suttee masuk ke dalam kios game milik Kongphob sambil menyerahkan Pizza yang ia beli sebelum datang kemari

"tentu, dia cinta pertamaku dan selalu ada untukku" pungkas kongphob memeluk PC di hadapannya.

"bagaimana Ai'oon tidak kesal, kau terlalu sibuk dengan gadget mu itu kong" sindir suttee

"aku punya cara agar dia tidak marah, lagipula apa ini? Pizza? Menyogokku untuk apa?" yah sudah lama mereka berteman suttee selalu datang sesukanya seperti ini, tapi tidak dengan bawaannya, dia selalu datang dengan permintaan jika membawa bingkisan terutama pizza kesukaan kongphob

"sialan kau kong, kau selalu tahu apa yang aku inginkan" suttee merogoh saku jas nya dan memberikan handphone ber-case pink pada kongphob, kongphob menaikan satu alisnya seakan kata 'PINK' terlontar dari mulutnya, tak lucu kan lelaki segagah Suttee memiliki handphone be-case warna PINK???

"handphone teman wanitaku, jelas itu bukan milikku!" bak tahu apa yang di pikirkan kongphob "dia bilang banyak kenangan disana, bisa kau aktifkan? Dia bilang handphone nya rusak mungkin semacam mati total?" kongphob mengangguk dan memeriksa handphone yang di berikan Sutte di dalam ruang kerja nya, tak perlu waktu lama, kongphob datang hanya untuk memukul kepala suttee

Bughhttt

"Auu, Shiaa kong?" adu suttee mengelus kepalanya yang mungkin akan benjol, karena pukulan temannya itu lumayan juga

"kau bilang apa? Handphone nya rusak seperti mati total?" suttee mengangguk "bagaimana kau bisa menyalakannya jika dia tak memiliki daya? Kau perlu mengisi ulang dayanya terlebih dahulu, dasar bodoh" Kesal Kongphob

"benarkah?" kongphob menarik lengan suttee untuk mengikutinya ke ruang kerja nya, memperlihatkan handphone nya yang sedang di isi daya. Yah handphone nya dalam keadaan mati tapi ternotif sedang di isi daya, untuk memastikan apa yang sahabatnya ini katakana suttee meng-aktifkan handphone milik beam, handphone itu menyala, suttee diam
"iniiii......." Kongphob melihat sesuatu yang terpampang nyata disana, kong menatap suttee yang ternyata memiliki keterkejutan yang sama.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Tok tok tok

Lam masuk kedalam ruangan forth, membawa sejenis kartu undangan di genggamannya

"ini" lam menyerahkan kartu tersebut pada forth setelah ia duduk didepan meja forth berhadapan dengan si empunya ruangangan kebesarannya

"apa ini?" forth menerima surat undangan tersebut, tertera Open House Tee House, ahhh .. yah ini pasti pembukaan gallery milik ibu nya

"thanks"

"tapi tadi suttee terlihat aneh,"selidik lam

"oh ya?" forth tak begitu tertarik untuk membahas nya

Tak Bisa Kah??Where stories live. Discover now