Lari Pagi

1.2K 65 2
                                    

Pagi ini semua murid kelas X Ipa 1 sudah bersiap untuk mengikuti pelajaran, bukan karna mereka mendapat ilham sehingga membuat mereka tiba tiba menjadi rajin tapi karna hari ini adalah pelajaran Kimia dimana guru yang mengajar adalah guru yang selalu bisa membuat mereka bungkam saat pelajaran berlangsung siapa lagi kalau bukan Bu Lana. Semua murid sudah duduk di mejanya masing amsing tepat setelah bel masuk berbunyi, semua sudah menegluarkan buku Kimia dan meletakanya di atas meja.

Tak terkecuali Salsa tapi kenapa ia merasa ada yang kurang hari ini ya? ia merapikan baju seragam yang ia pakai. Ia cek satu persatu atribut sekolah yang ia kenakan waktu itu, tak ada yang tertinggal dasi sudah ia pakai, sabuk juga demikian bahkan bet nama dan kelaspun sudah tertempel rapi di baju seragamnya. Rambut? jangan di tanya lagi ia sudah mengikat rambutnya itu dengan rapi. Lalu apa yang kurang ya?

Melihat tingkah aneh temanya itu membuat Nadira tak bisa menahan dirinya untuk bertanya sebenarnya Salsa kenapa sih?

"Sal lo kenapa sih dari tadi gak bisa diem?" tanya Nadira teman sebangkunya itu.

"Gak tahu nih, gue ngerasa ada yang kurang tapi apa ya gue juga gak tahu."

"Issshhh udah gak usah dipikirin mungkin itu cuma perasaan lo aja, karna sekarang ada yang lebih penting dari itu." ucap Nadira sambil membuka buku tugasnya.

"Apa?" kata Salsa bingung.

"Nih PR kimia, gue sebenernya udah selesai sih tapi gue pengen liat jawaban lo hehe..." jawabnya sambil nyengir kuda.

"Dihhh lo mau nyontek?"

"Bukan nyontek tapi menyamakan persepsi Sal."

"Apa bedanya?"

"Gak ada bedanya sih hehehe.... terus gimana gue boleh liat gak?" tanyanya terus terang.

"Ya udah bentar." jawab Salsa sambil mengambil beberapa buku kimianya yang sudah ia simpan di atas meja.

"Mampus!!!!" kini Salsa menepuk keningnya sendiri."Aduh pantesan aja gue ngerasa ada yang kurang ternyata gue gak bawa buku tugas, aduhhhh gimana dong ini...." Salsa semakin bingung harus apa dia sekarang.

"Hah apa lo bilang? Gak bawa buku tugas?" tanya Nadira terkejut.

Salsa pun mengangguk sebagai jawaban.

"Ya ampun kalo kaya gini lo bisa di hukum sama Bu Lana Sal." timpal Nadira panik.

"Ya terus gimana dong gue gak mungkin kan balik ke rumah buat ngambil buku, orang rumah gue jauh." balas Salsa tak kalah panik.

"Bentar bentar." Nadira terdiam sepertinya ia sedang berpikir.

Lalu Nadira membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah buku tulis.

"Nih." katanya sambil menyodorkan buku tulis itu pada Salsa.

"Buku kosong, Buat apa?" tanya Salsa bingung dambil menerima buku tulis itu.

"Ihhh ini buat gantiin buku tugas lo, udah cepetan catet aja punya gue." ucapnya lalu menaruh buku tugasnya di hadapan Salsa.

"Ya gak keburu lah Nad, ini udah masuk."

"issshhh kalo lo gak mulai sekarang malah makin gak keburu, ayo catet Sal." kini ia mulai jengkel sendiri.

"Iya iya." ucap Salsa sambil mulai mencatat tugas dari buku Nadira.

Sekarang malah Salsa yang jadi nyontek, aduh jangan ditiru ya... nyontek itu gak baik.

Salsa masih sibuk menyalin jawaban Nadira pada buku tulis itu, tapi itu semua sudah terlambat Bu Lana sudah terlanjur masuk kelas dan seketika kelas pun menjadi hening.

My Boyfriend is a GhostWhere stories live. Discover now