one

24.5K 2K 185
                                    

kantin ramai seperti biasa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

kantin ramai seperti biasa.

jisung mengusap ujung hidungnya yang memerah sebelum menyuapkan sesendok sup ke dalam mulutnya.

"jisung-ah, apa kau baik-baik saja?" haechan berhenti bermain-main dengan rambut mark, kekasihnya, mendengar pertanyaan yang jaemin lontarkan. atensinya teralih pada bocah kurus yang tampak pucat dan menyedihkan dengan kantung mata hitam seperti panda.

"hanya kurang tidur dan sedikit flu." jisung menjawab, suaranya terdengar sengau.

"ck, apa yang kau lakukan sampai kurang tidur? begadang main game?" gerutu haechan.

jisung memutar bola mata. dia memilih mengabaikan haechan dan melanjutkan aktivitas makannya, meskipun lidahnya pahit jisung tetap harus mengisi perut.

"aish, bocah ini!" haechan berseru kesal karena diabaikan. mark yang duduk disampingnya menepuk-nepuk pundak haechan.

"entah apa yang kau lakukan, jangan sampai aktivitas itu membuatmu kehilangan jam istirahat, jisung." jisung mengangkat wajah hanya untuk menemukan jaemin yang menatapnya dengan raut khawatir di sebrang meja.

jisung mengangguk.

sambil tersenyum jaemin mengulurkan tangannya untuk menepuk-nepuk kepala jisung.

"setelah makan aku antar ke uks."

jisung mengangguk lagi. senang sekali rasanya.

"siapa yang mau hyung antar ke uks?" chenle datang bersama jeno dengan nampan di tangan.

jeno langsung mengambil tempat duduk di samping jaemin, sementara chenle duduk di sebelah jeno karena hanya itu satu-satunya kursi yang tersisa.

"jisung, dia tidak enak badan." jawab jaemin.

"biar aku saja!" chenle berseru antusias.

jisung mengernyit.

jaemin terlihat berpikir.

"na, kau tidak lupa kan soal remidi matematika?" jeno mengingatkan.

"ah, aku hampir lupa." menepuk dahi, jaemin menatap jisung yang tampak tak acuh, dia masih makan dengan tenang. "jisung-ah, maaf ya. tidak apa kan jika chenle yang mengantar?"

jisung meletakan sendok. lalu mengambil tisu untuk mengusap sudut bibirnya.

"chenle baru saja mulai makan, aku akan pergi sendiri." jisung mulai beranjak berdiri.

"aku tidak terlalu lapar." chenle menyaut, air mukanya berubah. tidak terlihat sesenang sebelumnya.

jisung hanya menatapnya sekilas, dia membungkuk sekali sebelum benar-benar pergi seorang diri ke uks.

chenle mengerucutkan bibir, sendok yang dipegang dia banting ke atas nampan.

"aku tidak mengerti, jisung itu membenciku atau bagaimana sih?" chenle menarik rambutnya frustasi.

"bocah itu memang selalu bersikap sesombong itu. dia tadi juga mengabaikanku dan hanya menanggapi jaemin hyung kesayangannya saja. menyebalkan! kau bukan satu-satunya chenle."

"berhenti bersikap berlebihan, chan." jaemin protes. "aku dan jisung sudah bersahabat sejak sekolah dasar, mungkin kalian hanya belum terlalu dekat. kalau sudah dekat dia sebenarnya sangat menyenangkan."

"ya ya ya." haechan menyaut ogah-ogahan.

"kau ini!" jeno menarik pergelangan tangan jaemin lalu mengelus punggung tangannya.

jaemin menghela napas. haechan yang malah menjulurkan lidahnya langsung dicubit mark. membuat lelaki berkulit eksotis itu mengaduh sakit dan balas memukul punggung mark.

ok.

chenle jadi tidak bersera makan.

lihatlah orang-orang di sekitarnya? chenle jadi satu-satunya orang yang tidak punya pasangan di meja ini. daripada menjadi obat nyamuk, chenle memilih menyusul jisung ke uks.

meskipun jisung menyebalkan, disana jauh lebih baik dibanding terjebak di antara pasangan kekasih seperti jaemin-jeno dan haechan-mark. bukan karena hyung-hyungnya tidak baik dalam memperlakukannya.

hanya saja mereka terlalu sering pda,  bahkan tanpa mereka sadari itu mengganggu chenle.

kursi yang chenle duduki berderit ketika bocah itu berdiri.

"kau mau kemana?"

"menyusul jisung."

"habiskan dulu makananmu zhong chenle." haechan mengingatkan.

chenle menggembungkan pipi.

"aku sudah kenyang."

"kenyang apanya? kau bahkan belum menyentuhnya sama sekali."

chenle menghela napas. padahal ini belum ada lima menit dari kepergian jisung.

"duduk dan habiskan makananmu!"

"aku sudah kenyang hyung!" chenle berseru kesal, tanpa memberi kesempatan untuk hyung-hyungnya menyela dia melanjutkan. namun kali ini dengan suara yang lebih rendah. +

"aku kenyang melihat mark hyung terus mengendus lehermu hyung! dan jeno hyung! jika kau ingin melakukan sesuatu dengan tanganmu dan paha jaemin hyung jangan di sampingku ish kalian ini."

jeno tersedak dan menarik tangan kirinya, wajah jaemin memerah. mark menjauhkan wajah dari leher haechan.

"lalu kau mau menyusul jisung dan melakukan hal yang sama dengannya di uks?" ledek mark. seringaian di wajahnya benar-benar mengganggu chenle.

haechan memukul kepala mark.

"bodoh! mereka masih kecil! lagipula mereka tidak berpacaran."

"jangan mencoba mengajarkan yang tidak-tidak pada bayi-bayiku mark lee." kata jaemin dengan mata memincing.

"bayi apanya? bayi yang bisa membuat bayi?" jeno menimpali.

"YAKK!"

chenle yang sudah berubah menjadi kepiting rebus memilih kabur.

-

hola, buat pembaca baru. work ini juga aku share di akun mijon02 :") ternyata punya dua akun ribet juga, makanya setelah aku pikir-pikir mending aku pindah aja kesini. 😂

[PG-15] crazy in love | chensung ✔Where stories live. Discover now