[PG-15] crazy in love | chensung ✔

nine

hal terbodoh yang paling jisung sesali selama enam belas tahun hidupnya adalah tidak mampu menjawab pernyataan cinta chenle kemarin dan berakhir dengan membuat pemuda zhong itu salah paham.

efeknya jisung rasakan sekarang. chenle menjauhinya. benar-benar menjauhi karena dia tidak berbicara sama sekali. bahkan ketika itu berhubungan dengan pelajaran. chenle sampai bertukar tempat duduk dengan hyunjin, sekarang pemuda hwang itu duduk di sebelahnya sementara chenle duduk bersama jeongin.

jisung hanya belum siap. dia tidak yakin betul dia benar-benar menyukai chenle atau tidak karena jujur sebelumnya dia sangat menyukai jaemin.

hatinya seolah terpartisi menjadi dua bagian, nama jaemin belum menghilang betul dari sana. tapi jisung juga tidak bisa menampik kalau pemilik tawa lumba-lumba itu menempati posisi khusus di hatinya.

jisung frustasi karena perasaannya sendiri. pemuda park itu sudah berusaha untuk mendekati chenle, berusaha mengajaknya bicara, juga interaksi entah sekecil apapun itu namun lagi-lagi hanya pil pahit yang dia telan. chenle mengabaikannya. tidak mengganggap eksistensinya.

kepala bersurai oranye miliknya terbanting di meja. menarik atensi salah satu pemilik hatinya yang tengah menyuapkan sesendok nasi. "kau kenapa?" tanya jaemin yang sekarang sedang duduk di hadapan jisung. menikmati makan siang berdua karena jeno dipanggil pelatihnya. mark dan haechan entah dimana, chenle yang biasanya mengekori jisung juga tidak terlihat batang hidungnya.

"chenle mengabaikanku." cerita jisung.

sebelah alis jaemin terangkat. "kalian bertengkar lagi? sekarang karena apa?"

jisung menggigit bibirnya. menimang-nimang haruskan dia menceritakan yang terjadi pada jaemin atau tidak.

"sejujurnya aku sedikit bingung dengan hubungan kalian." karena jisung tak kunjung memberi jawaban, jaemin kembali bersuara. "chenle terlihat sangat menyukaimu. kau yang sekarang juga terlihat mulai nyaman dengannya. apa kalian pacaran?"

wajah jisung memerah. awalnya dia melihat chenle sebagai sosok berisik yang begitu menganggu karena jisung menyukai kedamaian dan suasana yang tenang. namun belakangan ini dia malah rindu dengan tawa melengking chenle.

"hah, kau menyukai chenle kan? ayo mengaku?!" tebak jaemin membuat jisung gelagapan.

jaemin terkekeh pelan. "sudah tahu chenle menyukaimu, harusnya kau segera menyatakan perasaan padanya. aku yakin kau tidak akan ditolak jisung-ah." saran yang lebih tua sambil menepuk-nepuk pundak jisung.

jisung menghela napas. "sejujurnya aku bingung dengan perasaanku sendiri hyung." sebelah alis jaemin terangkat. "awalnya aku tidak menyukai chenle. aku menyukai orang lain," jisung menelan ludahnya. gugup. "sampai sekarangpun masih, hanya saja orang yang kusukai sudah punya pacar. lalu setelah apa yang terjadi pada kami--aku dan chenle--saat aku lebih mengenalnya, dia tidak semenyebalkan kelihatannya. aku--mungkin, ah tidak! sepertinya aku tidak lagi tidak menyukainya, bukan berarti aku menyukai chenle. aku punya orang yang kusukai--"