Chapter 9 - Identity

2.1K 263 28
                                    

"Jadi ... kau bukanlah reinkarnasi, melainkan Anastasia itu sendiri," ulang Sean untuk yang ketiga puluh empat kalinya.

Kami bertiga sekarang ada di rumah Sean dan aku, atau rumah orang tua asuh kami lebih tepatnya. Mama ternyata sedang pergi ketika kami sampai, jadi mau tak mau aku harus menceritakan semua penglihatanku pada Sean setelah ia---terima kasih pada Mr. Grecell---mendapat laporan tetang apa yang terjadi di toko perhiasan.

Aku sekali lagi mengangguk membenarkan. "Dan kau sendiri adalah Sean Ivanovich dari keluarga ... entahlah, Tatiana tidak menyebutkan. Kita pergi ke masa ini dengan bantuan portal loket buatan Tatiana dan teman penyihirnya, Raquel," jawabku untuk yang ketiga puluh empat kali juga.

"Tapi, kenapa?" tanyanya lagi. "Untuk apa kita berdua dikirim ke sini? Dan mengapa kita bisa kehilangan ingatan kita?"

Bahuku terangkat. "Untuk pertanyaan terakhir mungkin hanya kedua orang tadi yang bisa menjawab berhubung merekalah yang membuat benda ini."

Mr. Grecell tertawa. Tangannya menggenggam agenda dan pena yang sejak tadi dipakainya menulis mengenai semua yang kuucapkan.

"Luar biasa," serunya gembira. "Kalian benar-benar bisa disebut saksi sejarah jika bisa mendapatkan lagi ingatan itu. Bisa kau ceritakan lagi, Ann? Aku tidak mau kehilangan satu detail pun."

"Baiklah." Kuturuti permintaan pria itu. Ia bahkan sudah repot-repot pergi ke dapur untuk mengambilkanku minum karena mendongeng tanpa henti sejak tadi. Setelah air dalam gelas itu habis, aku memulai lagi semua penglihatanku sejak awal.

"Kalung ini," telunjukku mengarah pada loket di atas meja karena aku tidak mau menyentuhnya lagi, "adalah warisan dari leluhur Nikholai yang diberikan Sveta, ibu Tatiana, untuk putrinya, Tatiana, sebagai hadiah pernikahan gadis itu dengan Lev. Dari apa yang dapat kutangkap dari percakapan mereka, sepertinya penyihir memang benar-benar ditakuti oleh rakyat dan Tsar Norvogods karena ... yah, kalian tahulah, praktik ilmu hitam dengan darah manusia, kutukan, kanibalisme, dan sebagainya. Dan juga alasan lain yang sudah dijelaskan Mr. Grecell tentang penyerangan penyihir dengan korban tsarina dan sepupu jauhnya."

Aku merinding sendiri membayangkan itu. "Pada kenyataan, tidak semua penyihir hidup barbar seperti yang mereka anggap. Ada beberapa penyihir yang bisa hidup normal di tengah mereka seperti ... Ione? Kalau aku tak salah ingat, entah siapa dia. Mungkin teman penyihir Tatiana selain Raquel?"

"Ternyata pula, tidak hanya penyihir yang memiliki kekuatan magis. Ada pula beberapa orang yang memiliki kemampuan istimewa melebihi manusia normal, indra yang luar biasa hingga orang-orang zaman kita sekarang mungkin menyebutnya indra keenam. Seperti yang dimiliki Sveta dan putri-putrinya."

"Dan kau juga," Mr. Grecell menimpali dengan senyuman.

"Ya, aku juga dengan kemampuan melihat masa lalu dengan menyentuh sebuah objek. Kemampuan milik Anastasia." Kuperhatikan tanganku yang membuka dan menutup perlahan. Tampak biasa jika dilihat secara kasat mata, tetapi sebenarnya tidak begitu. "Bagaimana pun juga, orang-orang tetap menganggap mereka kaum penyihir sehingga mereka harus menyembunyikan kekuatan mereka. Aku jadi teringat film kartun yang kutonton bersama Sean di bioskop tentang seorang gadis kecil yang memiliki kemampuan menciptakan es dan salju lalu tanpa sengaja melukai adiknya."

Sean mendengus. "Aku menonton karena kau paksa. Lagipula menurutku itu tetap dinamakan sihir. Mungkin lebih mirip film vampir yang kau tonton kemarin, yang pemudanya bisa membaca pikiran orang lain kecuali pikiran milik pemeran utama wanita."

Hiraeth (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang