Chapter - 9

7.5K 521 104
                                    

sorry for typo

..

.

Flashback

Seorang pemuda berlari tergesa dilorong sebuah rumah sakit.. tidak perduli keringat yg membasahi kemeja hijaunya... yg ia pikirkan saat ini adalah seseorang yg terbaring disalah satu ruangan di rumah sakit ini...

Dengan panik dan menabrak beberapa orang yg ia lewati,. Dengan nafas terengah-engah akhirnya berhenti pada satu pintu.. tampak ragu-ragu.. terlihat kekhawatiran diwajahnya,.mengatur nafas sejenak dan kemudian....

Tubuhnya membeku... menatap sesorang yg ia cintai terbaring lemah dengan sebuah selang di tubuhnya.. perban di berbagai tempat terutama kepalanya...

"Tidak! Apa yg terjadi padamu Chompoo.."

Perlahan Trump mendekati gadis yg di cintainya , perlahan tangannya mencoba meraih jemari yg terbujur kaku di ranjang.... Menggengamnya penuh sayang...

Ia langsung membatalkan keberangkatannya ke Jerman setelah mendengar kekasih atau tepatnya mantan kekasihnya kecelakaan dan koma...

"Trump?" panggil sebuah suara dari pintu yg terbuka..

"Bibi..." trump berhambur memeluk Bibi Jane.. mae chompoo...

"bagaimana bisa ini terjadi..?" tanya Trump

"Bibi tidak tahu... ia pergi begitu saja mengendarai mobil bibi.. sepertinya ia mengalami tekanan dan membuatnya tidak bisa mengemudi dengan baik... sejak kau pergi, setiap hari ia hanya mengurung diri dikamar... "

" ini salahku....."

".............."

"aku yg membuatnya begini..."

"Semua sudah terjadi... bibi tidak menyalahkanmu Trump.. kau sudah banyak membantunya... Chompoo hanya rapuh., " ucap Mae chompoo

"Bibi menemukan ini..."

Trump menerima sebuah buku,.. tidak tebal.. berwarna putih dengan aksen bunga.. seperti buku harian..

Flashback End
.
.
.
.

NORMAL POV

"Pete....." panggil Ae seraya meraih tangan Pete dan menggenggamnya...

"Krab...???"

"MENIKAHLAH DENGANKU......!!!

"...!!!!!!.." Pete hanya bisa melebarkan mata dan mulutnya, sangat tidak percaya apa yg baru ia dengar..

"Ae...??" Pete masih belum sepenuhnya sadar.. tidak ada kata yg keluar..

"Maaf Bunny...jika mengejutkanmu.... " ucapnya seraya mengelus pipi kekasihnya yg masih menatapnya tidak percaya... sementara tangan satunya masih menggenggam lembut jemari Pete...

"Aku bisa menunggu Pete... kau tidak perlu menjawabnya sekarang... aku tidak ingin kau menerima karena terpaksa... ambilah waktu sebanyak yg kau mau.. "

".................."

"Pete... kumohon katakanlah sesuatu... " ucap Ae mengecup punggung tangan Pete yg ia genggam...

"Ae... A...Aku... Aku.. " Pete tidak bisa berbicara dengan benar... sibuk menahan air mata yg sudah siap tumpah.... Bahkan wajah Ae sudah tidak terlihat karena genangan itu...

"Pete..!! Maaf... Maafkan aku... Kumohon jangan menangis..." Ae memeluk menenangkan kekasihnya yg mulai terisak...

"Aku tidak bermaksud membuatmu menangis, Kumohon Pete,,, aku tidak bisa melihat air matamu....Ehmm... lupakan apa yg kukatakan Na..,,, anggap saja tidak pernah ada..." ucap Ae mengusap punggung Pete bermaksud menenangkan,. namun Pete makin terisak dalam memeluknya...

02. AePete - FEROMONE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang