Chapter - 12

5.6K 490 143
                                    

sorry for typo.... langsung publish tanpa cek lagi..
happy reading na Kha...... love u all..

.

.

NORMAL POV

.

.


"GAY MENJIJIKAN SEPERTIMU..harus di beri pelajaran!!! " dan tiba-tiba

BRETT..

Trump merobek kaos yg di pakai Pete..menampakan tubuh bagian atas Pete yg sedikit pucat karena rasa sakit yg tengah ia rasakan,. tentu pete terkejut tapi apa yg bisa dia lakukan...

"P'Trum..!!!!"

"kenapa? Takut huh?" tanya trump seraya meraih celana panjang Pete ingin melepaskannya jg..

"tidak.. P.. kumohon jangan lakukan ini..." rintih Pete dengan air mata yg makin deras,.. ia takut... takut akan apa yg akan trump lakukan padanya...

"Hei Brengsek!! Jangan setuh Pete" teriak can dengan setengah bergetar..

"Ohooo... rupanya kita mendapat penonton pete... tidak apa-apa kan kalo dia melihat kita..." ucap Trump tidak memperdulikan teriakan dan peringatan Can, trump perlahan merangkak naik dan mencekal tangan Pete,, menariknya keatas kepalanya..

"Aku suka wanita... tapi,,,, mungkin tidak buruk mencoba seorang pria" ucap trump dengan senyum yg pete anggap itu menakutkan

"Tidak...!! Lepaskan.." Pete meronta dengan tenaga yg tersisa,

PLAAKKKK

"ughh" wajah pete sedikit terlempar kesamping dengan pipi yg memerah.. periih,, merasakan amis di sudut bibirnya

"kau ingin bermain kasar huh? baiklah.. kau yg meminta manis... jangan salahkan aku"

"Tid..ak... kumohon hiks... sakit... Ae.. tolong Aku... " rintih Pete putus asa.. disaat normal saja ia belum tentu mampu melepaskan diri bagaimana saat ini dengan keadaannya yg lemah dia bisa melarikan diri..

Pete lemas,,, ia hanya bs memohon.. berharap ada keajaiban,,,. Ia diambang batas.. pandangannya kabur... air mata memenuhi mata indahnya

"BRENGSEK!!!! Kubilang lepaskan Pete!! Jika kau pria, lepaskan dan lawan aku!! Teriak Can panik karena melihat Pete dalam bahaya

"Kau urus dia" perintah Trump kepada pria besar yg sejak tadi berdiri menungu perintah. Pria itu berjalan kearah Can

"mau apa kau??" tanya Can panik

"Kau ingin berkelahi manis?" tanya pria besar itu. mendengar kata manis membuat Can sedikit takut.

"Kenapa? Kau takut... jangan khawatir aku akan lembut padamu tidak seperti bos" lanjut pria itu dengan senyum yg membuat tubuh can bergetar karena pria itu menarik rambut Can membuat wajah Can tertarik keatas dan menatap mata pria besar itu.

"Arrh" erang Can

"atau kau..... ingin bermain kasar seperti temanmu??" tanya pria itu mendekatkan wajahnya pada Can, membuat Can bergidik ngeri membayangkan apa yg pria itu lakukan. Mendadak tubuhnya bergetar,, sekelebat banyangan dalam ingatannya muncul...

"Janga..n.. sentuh..aku" ucap Can bergetar dengan tatapan yg sulit diartikan. Matanya terasa panas.. tiba-tiba ia sangat merindukan Tin, dan air matanya pun mengalir.. ia belum mengatakan apapun kepada tin,. Haruskah ia berakhir disini??

"Jika kau ingin bermain-main dengannya silakan saja" ujar Trump kepada pria besar itu tanpa menoleh

Dan pria besar itu melepaskan ikatan Can dari kursi tapi tidak dengan ikatan tangannya... setelah nya ia menarik Can ke sofa, melemparnya dan menindihnya, can berontak, berusaha menendang pria besar yg menyeretnya itu. tapi bagaimanapun ia kalah tenaga.

02. AePete - FEROMONE (END)Where stories live. Discover now